Pertemuan niniak mamak, urang tuo Sungai Buluah. (nd) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Masyarakat dan guru-guru silat Nagari Sungai Buluah, umumnya murid dari almarhum Pandeka Sati Tan Asok kembali buka sasaran silat pada Kamis malam ( 26/10/2023 ) bertempat di Kampuang Apa, Sungai Buluah Utara.
Ali Amran, orang Tuo Nagari ketika dihubungi menyampaikan, pembukaan sasaran silat ini adalah sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga dan menghidupkan kembali seni Budaya Minang dan Pariaman.
"Pencak silat yang telah menjadi warisan budaya bagi kita bersama termasuk kami yang ada di Nagari Sungai Buluah (wilayah sebelum pemekaran) yang sudah lama tidak aktif," jelas Ali.
Adapun tujuan dari pembukaan sasaran silat ini kembali, diantaranya adalah 1. dapat mengumpulkan kembali seluruh pesilat, baik yang ada di Nagari Sungai Buluah maupun di luar di bawah asuhan atau aliran Pandeka Sati Tan Asok.
2. Menjalin silaturrahmi dengan seluruh sasaran silat yang ada di Nagari Sungai Buluah. 3. Ingin membangkitkan kembali Seni Budaya Padang Pariaman, diantaranya adalah silat, khususnya generasi muda di Nagari Sungai Buluah.
4. Mengenalkan kembali kepada sanak kemanakan para pemuda di Nagari agar bisa memahami akan seni bela diri silat yang mengemban tugas sebagai parit paga dalam Nagari, tambah Orang Tuo Ali.
Pada acara pembukaan sasaran tersebut tampak hadir niniak mamak nagari, cadiak pandai, guru-guru silat, Pj. Walinagari Sungai Buluah Utara, Kapolsek di wakili Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat serta ada tiga orang Caleg DPRD, Benny untuk provinsi, dan Indra Jaya dan Tam Kapalo Mudo untuk kabupaten.
Pada acara tersebut, salah seorang pemuka masyarakat Nagari Sungai Buluah Utara Indra Jaya menyampaikan pada perhelatan demokrasi ini, kita boleh berbeda warna tapi kita harus tetap dapat menjaga persatuan dan kesatuan.
"Jangan pribadi kita di lapangan sampai berbenturan cuma hanya gara-gara beda warna atau pilihan," kata dia.
Indra Jaya menghimbau kepada seluruh masyarakat Nagari Sungai Buluah, ninik mamak, tokoh masyarakat, mari bersama sama kita dukung dan piling jika ada anak nagari kita yang ikut maju pada pesta demokrasi saat ini agar bisa memperjuangkan untuk kemajuan nagari kita nanti.
"Karena melalui anggaran nagari saja tidak akan mampu meningkatkan kemajuan di nagari kita," jelas Indra yang juga mantan Walinagari ini.
"Terkadang kita iri melihat perkembangan Nagari Katapiang. Itu salah satu faktornya adalah kekompakan dari seluruh lapisan masyarakatnya, sampai ada 3 orang anak nagarinya yang menjadi anggota DPRD, sementara kita di Nagari Sungai Buluah selama ini tidak ada," terang Indra mengakhiri.
Harapan dari ketiga Caleg yang hadir pada pembukaan sasaran tersebut, ibarat gayung basambuik, kato bajawek, ketika penyampaian kata sambutan dari orang tuo, ninik mamak, kapalo mudo dan guru silek searah dan sepakat untuk menyuarakan kepada anak nagari agar kompak mendukung dan untuk memilih para calon dari nagari kita sendiri.
Salah seorang Tuo Silek Buya Darus Saban dalam sambutannya menjelaskan, pencak silat terdiri dari dua kata pencak dan silat, pencak artinya gerakan dan silat artinya hubungan, jadi pencak silat adalah gerakan yang saling berhubungan artinya semua gerakan itu harus berhubungan. Dalam silek banyak cabangnya tapi intinya semua sama. Jelasnya.
"Harapan kita jangan silat saja yang di pelajari jangan sibuk sama pencak saja, yang lebih utama dari itu harus dijalankan yaitu ajaran agama karena hidup akan mati," tutup Buya Darus. (nd/red)