![]() |
Sekretaris PKDP Natuna, Jhon Neri |
PADANG PARIAMAN, -- Terlepas apakah pemekaran Padang Pariaman itu terwujud atau Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai meleburkan diri ke Kota Padang, yang jelas polemik yang mengundang perpecahan itu diselesaikan dengan baik.
Sekretaris Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jhon Neri melihat, festival kebudayaan di Katapiang, menjadi pangkal terjadinya ketidak-sehatnya hubungan sesama masyarakat.
"Dari rantau, saya amati dari berbagai saluran informasi, betapa Padang Pariaman saat ini sedang retak. Bayangkan, baru lepas 100 hari John Kenedy Azis di Padang Pariaman, kemeludnya terasa deras," ujar dia, Senin 14 Juli 2025 lewat sambungan telepon.
Pro dan kontra terhadap daerah kian melebar kemana-mana. Kondisi ini pun sudah susah untuk diselesaikan dengan baik. "Para pendukung JKA bersitegang urat leher mempertahankan argumennya. Begitu pula pendukung Rangkayo Rajo Sampono, juga tak kalah serunya memberikan solusinya. Itu yang marak saat ini, dan belum ada yang menawarkan solusi jalan tengah," kata dia.
Barangkali, PKDP mampu dan harus mau memberikan solusi terbaik, dari situasi yang berkembang saat ini di Padang Pariaman.
"PKDP di rantau, adalah organisasi paguyuban yang dapat memberikan masukan atau solusi ke daerah apabila terjadi polemik seperti ini. Bak pepatah, ndak ado kusuik nan indak ka salasai, ndak ado karuah nan indak ka janiah," sebutnya.
Peran PKDP-lah yang menjembatani polemik iko, yang dianggap serius hari kini. "Namun, PKDP pun tak bisa bersuara, memberikan pendapat, lantaran Ketua Umum DPP PKDP itu benar yang sedang berpolemik," ulas dia.
"Selaku bagian dari PKDP di Kepulauan Riau, saya sudah menyuarakan, bagaimana kalau Ketum DPP PKDP John Kenedy Azis meletakkan jabatannya, pas dilantik jadi Bupati Padang Pariaman. Sebab, kurang elok rasanya, seorang tokoh di kampung yang mengurus paguyuban orang rantau," katanya.
Jhon Neri minta, JKA menyerahkan tampuk kekuasaannya di PKDP ke tokoh yang lain. Sehingga, dalam kondisi saat ini, dia bisa jadi solusi terbaik. "Tepung tak berserak, rambut tidak putus. Begitu benar solusi terbaik dari kemelut kebudayaan ini," ungkapnya.
"Ada kesan saat ini di kalangan masyarakat ranah dan rantau, bahwa setiap kali John Kenedy Azis melakukan kegiatan PKDP di ujung Indonesia sana, itu dibiayai oleh APBN Padang Pariaman. Nah, tentu isyu ini tak boleh melebar jauh, yang akan merusak tatanan daerah dan PKDP itu sendiri," jelasnya.
Menurut Jhon Neri, sangat tidak etis, pembina dan Ketua Umum dijabat oleh satu orang. "Bupati dalam organisasi paguyuban PKDP adalah pembina. Sementara, Ketua Umum dijabat oleh bupati. Ini saja sudah kacau, dan mengecilkan arti penting sebuah institusi sosial kemasyarakatan. Alangkah baiknya, John Kenedy Azis lekas mundur dan meletakkan jabatan Ketum DPP PKDP, dan konsen jadi bupati yang akan membuat agenda perubahan di Padang Pariaman," tegasnya. (***)