![]() |
Oleh : Ririe Aiko
WV seorang anak beranjak remaja
Baru saja ia jejakkan kaki di sekolah baru
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Berseragam putih biru
Dengan semangat penuh harap
Ia hanya ingin belajar,
menata mimpi menimba ilmu
Bermain bersama teman-teman baru
Namun hari itu,
menjadi kenangan buruk di hari pertamanya sekolah
Ia dipukuli seperti pencuri
puluhan pasang mata menyaksikan
tak ada yang iba
tak ada nurani yang tergugah
mereka tertawa
menertawakan tubuh terkapar,
seolah kekerasan adalah lelucon permainan,
Lalu kemana para pengawas?
mengapa pengamanan sistem pendidikan bisa begitu ketat saat Ujian,
tapi begitu longgar menjaga keamanan?
Satu anak dikeroyok, oleh dua puluh orang!
Sekolah katanya tempat menanam budi pekerti
Tapi lihatlah, di balik seragam biru itu
Anak-anak justru tumbuh berjiwa keji
Mengapa bisa begitu?
Mengapa generasi yang seharusnya belajar menata moral
Malah tumbuh menjadi tangan-tangan brutal?
Apakah tak ada lagi contoh yang bisa jadi panutan
Karena orang dewasa pun demikian
Hingga anak-anak pun belajar tentang kekuasaan
Seperti singa di hutan
Mereka yang kuat mereka yang bertahan
Mereka yang berkuasa bisa menginjak keroyokan
Kita bicara soal keadilan
Kita bicara soal perlindungan
Tapi dunia bahkan tak pernah benar-benar bisa adil
Pada yang lemah dan kerdil
Sejak kecil
Anak dijejali oleh contoh didunia nyata
Bahwa kekuasaan sejati
Adalah Ketika mereka bisa saling menjatuhkan
Menyerang yang paling lemah.
Mungkin saatnya Syllabus Pendidikan diperbaiki
Agar kurikulum tak hanya mengacu pada nilai
Tapi juga menyentuh empati
Agar tak adalagi anak yang dibully

