Syamsuir. |
Pariaman, Sigi24.com--Kelangkaan gas elpiji di Pariaman sejak beberapa hari belakangan ini, patut jadi perhatian khusus oleh Pertamina.
Wakil Ketua Kadin Kota Pariaman Syamsuir menilai, Pertamina harus turun ke bawah, melihat kondisi yang sebenarnya.
"Kebutuhan akan gas elpiji tiga kilogram ini, adalah kebutuhan dasar harian, dan tidak dapat tidaknya bagi masyarakat," kata Syamsuir.
Menurut Win Matohari, begitu Syamsuir disapa banyak orang di Kota Tabuik itu, sangat disayangkan kelangkaan gas itu sebuah permainan agen dan pangkalan di lapangan.
"Saya tak tahu persis, kenapa gas jadi langka. Yang ada hanya para ibu-ibu rumah tangga berciracau di tengah masyarakat, dan hampir semua merasa kesulitan untuk dapat gas," ulas dia.
Hebatnya, kata Win Matohari, ada yang bisa beli gas itu, tapi harganya selangit. Melambung tinggi. "Tentu ini tak bisa serta merta kita sebut gas itu langka. Ada indikasi permainan bisnis oleh pelaku usaha ini kesannya," tanya dia.
Ya, buktinya sebagian masyarakat bisa dapat, tetapi dengar harga belinya jauh melampaui harga biasa, saat gas mudah mendapatkannya.
Wakil Ketua DPD Golkar Kota Pariaman ini minta intervensi pemerintah terhadap hal ini.
"Kita berharap, kondisi seperti ini cepat selesai. Masyarakat tak lagi sulit untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya. Jadi, saatnya pemerintah turun tangan, memberikan sanksi pada pelaku usaha yang tidak sehat ini," harapnya. (ad/red)