![]() |
Jakarta, 30 Juni 2025 - Acara daring Propaktani dalam "BTS - Bincang Tani Seru" episode 1237, yang diselenggarakan pada Senin, 30 Juni 2025, melalui Zoom, mengangkat tema menarik: "Sawah Pokok Murah Mendukung Swasembada Beras." Diskusi ini menghadirkan dua narasumber hebat dan dipandu oleh Maxdeyul Sola, Sekjen Dewan Beras Nasional.
Dukungan Penuh dari Pemerintah
Dr. Yudi Sastro, SP. MP., Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, dalam sambutannya sebagai keynote speech, menegaskan bahwa inisiatif "Sawah Pokok Murah" ini sangat sejalan dengan Asta Cita kedua Presiden Prabowo. Tujuannya jelas, yaitu mewujudkan kemandirian pangan, energi, dan air demi ketahanan nasional yang komprehensif. Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk mendukung inovasi di sektor pertanian.
Mengenal Lebih Dekat "Sawah Pokok Murah"
Ir. Djoni, seorang inovator teknologi pertanian "Sawah Pokok Murah" yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Sumatera Barat (2006-2015), menjelaskan konsep revolusioner ini. Menurutnya, "Sawah Pokok Murah" adalah sebuah rekonstruksi sistem yang sebenarnya pernah dilakukan pemerintah sebelumnya. Namun, kali ini, konsepnya lebih matang dan bertujuan untuk "menuntun petani merdeka."
Djoni merinci beberapa keunggulan sistem ini:
* Efisiensi Biaya dan Tenaga: Bedengan sawah cukup dibuat sekali saja, mengurangi pekerjaan berulang.
* Pengendalian Gulma dan Konservasi Air: Mulsa jerami yang digunakan berfungsi ganda, yaitu mengurangi pertumbuhan gulma dan menjaga kelembaban tanah. Hasilnya, padi tetap bisa tumbuh subur bahkan di musim kemarau, berbeda dengan sawah konvensional yang lebih rentan kekeringan.
* Pengurangan Hama: Sistem ini juga terbukti mampu menekan serangan hama padi.
Dengan berbagai keunggulan ini, "Sawah Pokok Murah" bukan hanya sekadar metode bertani, melainkan sebuah filosofi yang memberdayakan petani dan menjanjikan masa depan cerah bagi swasembada beras Indonesia. (Ali Akbar)