Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Perti dan Tuan Guru Bodak Oleh: Duski Samad

Menghadiri peringatan Nasional Milad ke 97 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) di Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat membawa makna dan kesan yang cukup berarti, khususnya kedudukan ulama dan ormas Islam di tengah masyarakat.

Di antara perhatian penulis membaca Perti dan Tuan Guru Bodak. Relasi ideologi antara Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) dengan ulama atau Tuan Guru berpengaruh di Lombok, NTB ini. 

Sebutan ulama berpengaruh luas di bumi seribu masjid Nusa Tenggara Barat adalah Tuan Guru yang disambung dengan nama negeri tempat ia mengabdi, satu di antaranya Tuan Guru Bodak. 

Tuan Guru Bodak bermarkas di Pondok Pesantren Yatofa, atau secara resmi dikenal sebagai Yayasan Attohiriyah Alfadhiliyah (YATOFA). Pesanteren ini merupakan lembaga pendidikan Islam yang terletak di Desa Bodak, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 

Pesantren ini diasuh oleh Tuan Guru Haji Fadli Fadil Thohir, yang dikenal luas dengan sebutan Tuan Guru Bodak. Selain fokus pada pendidikan agama, Yatofa juga aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah di masyarakat.  

Yatofa memiliki keterkaitan erat dengan Rumah Sakit Islam Yatofa (RSI Yatofa), yang berlokasi di Jl. Praya-Mantang Km.7, Desa Montong Terep, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. RSI Yatofa berawal dari Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) yang didirikan pada tahun 1979 di lingkungan pesantren. Seiring waktu, fasilitas ini berkembang menjadi rumah sakit umum yang diresmikan pada 21 Februari 2010. RSI Yatofa menyediakan berbagai layanan medis, termasuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam, klinik spesialis, dan fasilitas rawat inap.  

Tuan Guru Haji (TGH) Achmad Fadli Fadil Thohir, yang dikenal sebagai Tuan Guru Bodak, adalah seorang ulama kharismatik dan tokoh masyarakat berpengaruh di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.  

Latar Belakang dan Kepemimpinan

TGH Fadli Fadil Thohir adalah putra dari TGH Ahmad Fadil Thahir, pendiri pesantren YATOFA. Setelah wafatnya sang ayah, beliau melanjutkan kepemimpinan pesantren dan dikenal dengan sebutan "Datok Bajang". Di bawah kepemimpinannya, YATOFA berkembang menjadi pusat pendidikan Islam yang berpengaruh di Lombok Tengah.  

Kiprah Politik TGH Datok Bajang selain peran keagamaan nya, Tuan Guru Bodak juga aktif dalam dunia politik lokal. Beliau dikenal sebagai tokoh yang memberikan dukungan kepada sejumlah kandidat dalam pemilihan kepala daerah. Misalnya, pada Pilpres 2019, beliau menyatakan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.  

Pada Pilkada 2024, Tuan Guru Bodak mendukung pasangan Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) untuk Pilgub NTB, serta pasangan Lalu Pathul Bahri dan Nursiah untuk Pilbup Lombok Tengah. Menariknya, dukungan ini diberikan meskipun kedua pasangan tersebut merupakan rival dari adik-adiknya sendiri yang juga mencalonkan diri dalam pemilihan tersebut.  

Hubungan dengan Tokoh Nasional.

Tuan Guru Bodak memiliki hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh nasional. Pada Januari 2023, Anies Baswedan melakukan kunjungan silaturahmi ke Yayasan YATOFA Bodak, yang menunjukkan pengaruh dan jaringan luas yang dimiliki oleh Tuan Guru Bodak di tingkat nasional.  

TGH Bodak menyampaikan kepada Pimpinan Pusat Perti yang mengunjungi rumah kediaman di Pondok Yotafa sehari sebelum Peringatan Milad 97 Perti tingkat nasional di Pondok Yatofa ini beliau menceritakan dukungan Pembina Perti Ir.H.Azwar Anas sangat besar bagi membesarkan Pesantren. 

Dialog dengan TGH Bodak ini begitu cair dan akrab pengalaman dan hubungan luasnya telah menjadi Pesantren Yatofa maju dan berpengaruh luas di Lombok NTB. 

PERTI bagi TGH Bodak adalah jiwa raga yang wajib dikembangkan terus menerus. Tarbiyah, pendidikan adalah hajat hidup semua umat manusia. Pendidikan yang dapat memajukan umat dan bangsa.

Kesimpulan

Tulisan ini merefleksikan hubungan ideologis dan historis antara Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) dengan sosok ulama berpengaruh di Lombok Tengah, Tuan Guru Haji Fadli Fadil Thohir atau lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bodak. Sebagai penerus pendiri Pondok Pesantren YATOFA (Yayasan Attohiriyah Alfadhiliyah), TGH Bodak tidak hanya melanjutkan tradisi pendidikan Islam yang kuat, tetapi juga memperluas peran pesantren dalam pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat melalui Rumah Sakit Islam Yatofa.

Peran keagamaan TGH Bodak diperkuat dengan kiprahnya dalam bidang sosial-politik dan hubungan erat dengan tokoh nasional, menjadikan YATOFA sebagai pesantren yang berpengaruh di Nusa Tenggara Barat.Keterlibatannya dalam mendukung calon pemimpin daerah dan nasional menunjukkan dinamika dakwah yang menyatu dengan realitas sosial-politik umat.

Dalam dialog dengan Pimpinan Pusat PERTI menjelang Milad ke-97 PERTI, TGH Bodak menegaskan bahwa PERTI adalah jiwa raga yang mesti terus dikembangkan demi kemajuan umat dan bangsa. Nilai-nilai Tarbiyah menjadi fondasi pendidikan yang tidak hanya membentuk pribadi muslim, tetapi juga mencerdaskan dan membebaskan masyarakat.

Relasi antara PERTI dan Tuan Guru Bodak merupakan contoh hidup dari integrasi nilai pendidikan, kepemimpinan ulama, dan pengabdian kepada umat yang melintasi batas wilayah dan generasi.ds.bandara zainuddinmadjid@lombok06052025.

*Wakil Ketua Umum PP PERTI

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies