Type Here to Get Search Results !

Gatot Tri Suryanta: Tidak ada Istilah Libur Anggota Polisi, Pasca Banjir Tetap Bantu Masyarakat

Kiprah Polda Sumbar bersama seluruh jajarannya memberikan berbagai bantuan dan aksi di tengah masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor.

PADANG, -- Kapolda Sumbar Irjen Pol Dr. Gatot Tri Suryanta, mengatakan, tidak ada istilah hari libur bagi anggota Polri jajarannya. Tugas polisi tidak hanya masalah keamanan, ketertiban masyarakat yang disingkat dengan Kamtibmas saja. Tapi ada tugas sosial kemasyarakatan.

"Polri untuk masyarakat harus siap untuk melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas melayani sepenuh hati sepenuh jiwa," kata Gatot dalam suatu percakapan dengan media di Padang, sehubungan dengan terjadinya musibah banjir di Sumbar.

Menurutnya, dalam situasi yang baru saja terjadi, tentang musibah banjir yang menimbulkan banyak korban jiwa dan korban harta, memporak-porandakan infrastruktur. Sebagai bukti nyata di lapangan, angota Polri turun serentak memberikan bantuan dan pertolongan di berbagai daerah lokasi bencana.

"Anggota polri turun secara mandiri dan secara bersama-sama, bergabung dengan masyarakat, memberikan bantuan. Tidak kenal hari libur, malam dan siang. Tidak ada istilah hari libur bagi anggota polisi," ujar dia.

Gatot menjelaskan, tugas polisi bukan hanya pengamanan yang di singkat dengan Pamkamtibmas, tapi juga ada tugas sosial, membantu dan menolong masyarakat ketika ada terjadi bencana dan musibah lainnya. 

"Dengan sepenuh hati itu harus dilakukan tanpa mengenal waktu, baik siang, malam. Waktu jam dinas maupun waktu hari libur, kita harus siap turut serta memberikan bantuan dan pertolongan," kata Gatot.

Pemantauan media ini dari berbagai laporan, yang viral dalam bentuk pemberitaan dan dokumen yang di share masyarakat di media sosial, para anggota Polri banyak terlibat langsung bersama masyarakat, memberikan bantuan tenaga fisik untuk menyelamatkan warga masyarakat dari amukan banjir, dan juga ikut membantu mencari korban yang hilang dan tertimbun longsoran.

Pasca banjir, sesuai apa yang dikemukakan Gatot Tri Suryanta, tidak ada hari libur, para anggota polisi di bawah jajarannya sampai ke Polres dan Polsek, tetap bergabung bersama masyarakat membersihkan sarana yang tertimbun longsor dan mencari korban yang hilang.

Gatot dan anggotanya juga sudah membuat dapur umum, memberikan bantuan logistik berupa pakaian, makanan dan peralatan kebutuhan sarana dan prasarana kepada masyarakat yang terkena dampak musibah banjir. 

Sampai saat laporan ini ditulis pun para anggota polisi di bawah komando Kapolda Sumbar Gatot juga masih memberikan bantuan, baik pengamanan daerah terdampak banjir, juga bergabung membersihkan sarana prasarana yang tertimbun longsor, tumpukan tanah dan perkayuan di lokasi banjir. Laporan korban jiwa, meninggal, hilang dan dirawat

Menurut data yang disampaikan Gatot Tri Suryanta, update data tercatat sampai Rabu pagi (3/12), korban banjir yang meninggal di Sumbar tercatat 196 orang, yang terindentifikasi 170 orang, terdiri dari laki-laki 84 orang, perempuan 86 orang. 

Yang belum teridentifikasi 26 orang, terdiri dari laki-laki 15 orang, perempuan tujuh orang, terdiri dari potongan tubuh paha 1, potongan tubuh tungkai 1, potongan kaki kanan 1 dan lagi potongan kaki kanan.

Adapun rinciannya, terdiri dari yang tercatat di DVI Polda Sumbar, untuk Posko DVI Polresta Padang dan RS. Rasidin Padang, yang meninggal 5 orang, terdiri dari laki-laki 3 orang, perempuan 2 orang, yang tercatat di RS Bhayangkara Padang 60 orang meninggal dunia, teridentifikasi baru 34 orang, terdiri dari laki-laki 23 orang dan perempuan 11 orang. 

Yang belum teridentifikasi 26 orang, di Posko DVI Agam tercatat meninggal 103 orang, terdiri dari laki-laki 44 orang, perempuan 59 orang, semua sudah teridentifikasi. 

Di Posko DVI Pasaman Barat meninggal 3 orang, laki-laki semua sudah teridentifikasi. Posko DVI Bukittinggi tercatat meninggal 10 orang, terdiri dari laki-laki 5 orang dan perempuan 5 orang, semua sudah teridentifikasi. 

Di Posko DVI Padang Panjang tercatat yang meninggal 15 orang, terdiri dari laki-laki 6 orang, perempuan 7 orang yang teridentifikasi baru 13 orang.

Selanjutnya, menurut data yang ada, kini masih tercatat 217 orang yang dilaporkan hilang yang belum ditemukan. Apa masih hidup atau meninggal, belum ada infonya, terdiri dari laki-laki 98 orang dan perempuan 119 orang. 

Data korban yang dirawat tercatat 10 orang , terdiri dari yang di rawat di RSU Agam 7 orang, terdiri dari 1 laki-laki dan 6 perempuan, di RSUD Padang Panjang 1 orang laki-laki, dan RSUD Rasidin dirawat 2 orang, satu laki-laki dan satu perempuan.

Laporan: Asfar Tanjung

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.