![]() |
| Kegiatan personil Polri di tengah bencana Sumatera Barat. |
Padang,-- Musibah banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Barat 27 November 2025 lalu, hingga kini menyisakan banyak problematika. Salah satunya, adalah trauma yang amat sangat mendalam.
Terutama di daerah yang mengalami musibah paling dahsyat, menelan korban jiwa banyak orang, banyaknya kerusakan dan kepunahan infrasruktur, terasa sekali trauma yang dialami masyarakat terdampak.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Dr. Gatot Tri Suryanta menjelaskan, bahwa musibah banjir hampir melanda seluruh daerah kabupaten dan kota. Paling parah menimbulkan banyak korban, adalah lima kabupaten dan kota, yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Solok. Total warga terdampak akibat banjir mencapai sekitar 214.032 jiwa, kerugian ditaksir sementara Rp 1.359.108.905.100,00,.
Korban jiwa tercatat 482 orang, teridentifikasi 184 orang. Luka berat 22 orang, luka ringan 36 orang. Orang hilang 214, diantara jenazah yang ditemukan masih ada yang belum teridentifikasi datanya.
Jumlah kejadian: 483, terdiri dari musibah banjir, 234, tanah longsor 151, angin puting beliung, 4, pohon tumbang, 43, jalan amblas, 13, tiang listrik tumbang, 1, banjir bandang 33, badai, 4. Untuk rumah warga masyarakat yang rusak akibat banjir, tercatat sementara, rumah rusak berat, 1.149, rusak sedang, 1.434, rusak ringan, 1.629. Rumah terendam 36.922, rumah hanyut, 562.
Pertanian dan peternakan mati dan rusak tercatat, sapi 150 ekor, kambing 97 ekor, unggas 20.081 ekor. Sawah 8.662,04 ha , kolam/tambak ikan 757,97 ha , ladang 1.908,8 ha. Pertanian 3.771,10 ha.
Sedangkan fasilitas umum yang hancur dan rusak tercatat, sarana pendidikan 355 unit, sarana kesehatan 74 unit, tempat ibadah 125 unit, perkantoran 21 unit,- kios 2.532 unit, irigasi 211, bendungan 24 unit , penguat tebing sungai 18 unit, jembatan 141 unit, jalan 19.221 meter.
Polri untuk Masyarakat
Menurut Kapolda Gatot Tri Suryanta, pihaknya telah menurunkan personal untuk turun ke masyarakat, memberikan bantuan, baik saat terjadi musibah banjir, maupun pasca banjir. Tercatat personil polisi yang ikut membantu masyarakat saat banjir dan pasca banjir itu sebanyak 3.269 personil.
Terdiri dari unsur Polda Sumbar (OPS Aman Nusa) 2.635 personil, dari - BKO Polda Riau (298), - BKO DVI Pusdokkes Polri (11), BKO Pusdokkes Polri (8), BKO Polda Jambi (40), BKO Korbrimob Polri (200), BKO Korpolairud Baharkam (37), BKO Psikologi SSDM Polri (4), BKO Pusident Bareskrim Polri (5), BKO Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri (15), BKO Tim Polwan (5),- BKO Divhumas (3), BKO Bid TIK Korbrimob Polri (7).
BKO Stamaops LO (1). Juga tertatat ada tim dari TNI (1.044), SAR (436), BPBD (1.284), E. Relawan (2.917), dengan ini tercatat ke seluruh anggota tim dari berbagai kesatuan dan kelompok masyarakat yang memberikan bantuan saat musibah banjir dan pasca banjir tercatat 8.950 personil.
Bantuan Berdatangan
Setelah musibah terjadi dan masa pasca banjir di Sumbar, bantuan logistik untuk kebutuhan masyarakat yang terkena dampak musibah banjir, berupa sarana prasarana di penampungan, serta alat-alat untuk pembersihan lahan akibat diterjang banjir, mulai berdatangan dan langsung diantar dan disalurkan ke daerah yang terkena banjir.
Bantuan antara lain, dari Mabes Polri, masyarakat (Sormin), Rolog Polda Sumbar, BPBP, Polda Riau, alumni Akpol 1993 (Pesatcatra), Polda DIY, Pertamina, Polda Jawa Tengah, Polda NTT, Polda Metro Jaya, Polda Jambi, Polda Bangka Belitung, Kapolairud Baharkam Polri, Bareskrim Polri, Polda Kalimantan Tengah, Polda Sumsel, Astamaops Mabes Polri dari PT NHK.
Bantuan yang diberikan berupa jenis makanan, pakaian, obat-obatan, beras, air minum, susu, peralatan kebutuhan bayi, dan beberapa keperluan dan kebutuhan harian masyarakat yang terkena dampak musibah banjir.
Selain itu juga ada bantuan berupa peralatan untuk pembersihan lahan akibat musibah banjir, seperti genset, chain saw, tenda pengungsian, sekop, cangkul, gerobak dan berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan pasca banjir.
Untuk keperluan pembersihan lumpur, tanah dan sisa puing pasca banjir, Jumat sore telah diberangkatkan. Bantuan Polri ke daerah-daerah terkena banjir, berupa gerobak 920 unit.
1.256 buah cangkul, sekop 1.258 buah, peralatan tersebut dibagikan kepada petugas, relawan, maupun warga yang akan melaksanakan tugas pembersihan lokasi dan pemulihan kembali pasca banjir.
Taruma Healing dan dukungan psikologis
Untuk memberikan dukungan psikologis dan memulihkan psikologis kejiwaan akibat musibah banjir, terutama bagi anak-anak, Polwan Polda Sumbar mengadakan kegiatan trauma healing dan konseling.
Kegiatan ini mencakup pemulihan emosi, pendampingan terhadap keluarga yang ditimpa musibah dan kehilangan anggotanya. Upaya itu dilakukan, agar masyarakat kuat dan mampu menghadapi masa pemulihan pasca banjir.
Dalam masa pasca banjir, untuk keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga, Polda Sumbar segera melaporkan kepada Posko DVI terdekat atau pada layanan Polisi 110, guna lebih cepat proses identifikasi dan pendataan warga masyarakat.
Bencana banjir meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Sumbar. Berkat kerja sama seluruh unsur, baik dari pihak Kepolisian, TNI, Basarnas, BPBD dan unsur dari kelompok seluruh masyarakat, bahu membahu secara kebersamaan, memberikan bantuan untuk meringankan beban penderitaan dan trauma masyarakat yang terkena dampak musibah banjir dengan secara maksimal
Menurut Kapolda Gator Tri Suryanta, kegiatan pemulihan dan bantuan yang diberikan untuk korban musibah banjir dan masa pasca banjir ini, diberikan secara tulus dan ikhlas. Melayani dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa. "Mudah-mudahan bisa meringankan penderitaan akibat musibah ini," katanya mengakhiri.
Laporan: Asfar Tanjung

