![]() |
Padang Pariaman, -- Sigi24.com. Isak tangis korban banjir dan longsor di Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman masih terdengar lirih.
pasca banjir dan longsor yang datang melanda yang saat ini terus diupayakan pemerintah kabupaten, kecamatan dan nagari, semua perangkat nagari dan Kecamatan Lubuk Alung terlibat pemulihannya.
Terlihat setiap hari hadir bersama masyarakat, sembari mendengarkan keluhan dan masyarakat dari dua tempat posko yang disediakan.
Walinagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Feri Adinur ketika ditemui menyampaikan, pihaknya mengadakan dua tempat posko pengungsian untuk menampung tiga korong masyarakat yang terkena musibah, baik musibah longsor maupun terkena banjir.
"Pada dua posko, yaitu Surau Tanjung dan Surau Koto, ini peruntukan untuk semua masyarakat yang mengungsi, yaitu dari Korong Tanah Taban 157 jiwa dari 70 KK, Korong Kampung Pondok 224 jiwa dari 50 KK dan Korong Sikayan 28 jiwa dari sembilan KK. Jadi jumlah semua pengungsi adalah 495 KK dari 129 KK," jelas Feri Adinur.
Adapun rumah yang hancur karena longsor sebanyak tiga unit, dan ditelan banjir tanpa ada bekas enam rumah, dan lima rumah sekarang posisinya sudah di bibir air, yaitu di Korong Kampung Pondok.
Lebih lanjut Feri Adinur menjelaskan, ada 14 rumah warga yang harus dibangun nantinya. "Sekarang mereka betul-betul kehilangan tempat tinggal," ungkap Wali Feri Adinur dengan linangan air mata.
Adapun di Korong Tanah Taban, kedalaman air sampai 2.5 meter. Jadi semua rumah warga di sana tidak ada yang tidak kena. Kondisi rumah mereka memang semua relatif aman, namun semua isi rumahnya terbawa arus banjir dan ada juga yang tertimbun lumpur sampai 40 cm.
Alhamdulillah sekarang, lanjut Walinagari Feri Adinur, semua longsor dan lumpur yang ada di jalan sudah berhasil di singkirkan dari yang menutupi jalan, namun jalan yang putus arah ke Korong Sikayan masih menganga lebar.
"Berkat kerjasama masyarakat Korong Sikayan telah bergoro bersama untuk buat jalan darurat, agar masyarakat kita, terutama anak sekolah bisa lancar dan sekolahnya tidak terganggu, namun hanya dilalui kendaraan roda dua (motor)," jelas Husin, tokoh masyarakat Sikayan.
Mengenai bantuan, pihaknya sangat bersyukur. "Alhamdulillah sampai saat ini masih cukup, kami atas pemerintah nagari dan masyarakat berterima kasih banyak kepada donatur, anggota TNI dan Polri, Damkar, Dinas Kesehatan, Dukcapil dan semua unsur yang tidak kami sebutkan semuanya, yang telah bekerja keras siang dan malam untuk masyarakat kami di sini, semoga jasa dan jerih payah bapak dan ibu semua tercatat sebagai amal baik di sisi Nya, aamiin," tutup Walinagari. (nd/red)

