Type Here to Get Search Results !

Ketika Aset Umat Pesantren MTI Batang Kabung Padang Dihondoh Banjir Bandang

Pesantren MTI Batang Kabung Padang sebagai gedungnya dihondoh banjir bandang.

Oleh: Duski Samad

Ketua Pembina PPMTI Batang Kabung Padang

Terenyuh dan pedih hati kita menyaksikan dahsyatnya banjir bandang 28 November 2025 yang menghantam aset umat, aset pendidikan, aset masa depan, yang selama puluhan tahun dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh santri, guru, wali murid, dan para dermawan. Dalam satu malam, semua luluh lantak, hanyut, dan tak bersisa.

Fenomena ini tidak hanya meninggalkan puing dan lumpur—tetapi juga meninggalkan lubang besar dalam kehidupan pendidikan umat yang selama ini bertahan dengan kemandirian dan semangat kebersamaan.

Aset Pendidikan Umat yang Hancur Seketika

Arus sungai Batang Kabung yang meruak keluar jalurnya menghondok (menggerus dalam) sepanjang hampir 200 meter, menelan hampir seluruh kawasan pendidikan Pesantren MTI Batang Kabung.

Bangunan-bangunan yang sebelumnya berdiri tegak kini:

Gedung sekolah runtuh dan terseret ke dasar sungai.

Gedung serba guna hancur, hanya menyisakan tiang besi yang bengkok.

Gedung guru dan ruang belajar hilang ditelan arus.

MCK santri, mushalla, dan akses jalan utama sepanjang 200 meter terban ke sungai.

Area pesantren kini berada di bibir jurang erosi yang terus melebar dan mengancam bangunan yang tersisa.

Kerugian fisik diperkirakan mencapai Rp 15 miliar, belum termasuk kerugian non-fisik seperti terganggunya proses belajar, trauma santri, dan hilangnya fasilitas penunjang keagamaan serta sosial masyarakat.

Pesantren: Tempat Tempaan Akhlak dan Harapan Keluarga

MTI Batang Kabung bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah:

Tempat anak-anak dibimbing aqidah, akhlak, dan masa depannya.

Rumah kedua bagi ratusan santri dari berbagai nagari.

Alhamdulillah siang ini posko bantuan bencana di Markaz Sumbar menerima donasi utk bencana Sumbar sejumlah 100 juta rupiah dari keluarga besar Almarhum H. Aswien, Jazakumullah Khaira jaza.

Pusat tafaqquh fiddin, pusat peradaban, dan titik terang kehidupan masyarakat sekitar.

Ketika pesantren ini terpuruk, tidak hanya bangunannya yang roboh—tetapi harapan ratusan keluarga pun ikut berguncang.

Tetap Belajar, Tetap Berdiri — Semangat Santri Tak Pernah Padam

Di tengah puing dan tanah longsor, para guru dan santri tetap melaksanakan kegiatan belajar.

Di antara tenda, lantai papan darurat, dan ruang seadanya, semangat belajar justru semakin menyala.

SATGAS Rekonstruksi yang dipimpin oleh Agusrianto, MA dan Sy. Datuk Dubalang bersama para alumni bergerak cepat melakukan pemulihan awal. Mereka menjalankan tugas mulia itu meski sarana minim dan situasi sangat menantang.

Belajar tak boleh berhenti.

Harapan tak boleh padam.

Pesantren harus kembali berdiri.

Mengapa Kita Harus Terlibat?

Karena:

1. Ini rumah pendidikan umat—tempat melahirkan ulama, guru, dan pemimpin masa depan.

2. Pesantren ini berdiri dari sumbangsih masyarakat—maka membangunnya kembali adalah amal jariyah yang tak terputus.

3. Kondisi darurat: pengerusan terus berlangsung dan mengancam bangunan lain yang masih tersisa.

4. Tidak cukup menunggu bantuan pemerintah—prosesnya panjang sementara santri butuh ruang belajar hari ini.

Saatnya Kita Bergerak Bersama

Dalam bencana besar, ada tiga kekuatan yang harus bersatu:

1. Power Pemerintah

Untuk membangun tanggul permanen, normalisasi sungai, dan rekonstruksi infrastruktur dasar.

2. Power Donatur

Untuk percepatan pembangunan ruang belajar, MCK, asrama, mushalla, dan fasilitas guru.

3. Power Alumni dan Masyarakat

Sebagai kekuatan gotong-royong, kerja sosial, dan mobilisasi bantuan cepat.

Ketika tiga kekuatan ini bertemu, pesantren akan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.

Arah Rekonstruksi: Membangun Kembali Per Unit

Kami tengah menyusun proposal detail untuk rekonstruksi:

1. Gedung Belajar Baru – 30 x 8 meter

2. Gedung Serba Guna – 20 x 40 meter

3. Gedung Guru / Rumah Pengawas – 8 x 12 meter

4. MCK dan sanitasi terpadu

5. Kantor, asrama, serta perkuatan tebing darurat

Setiap unit dibuat dengan perhitungan teknis dan standar keamanan banjir dan erosi.

Mengajak Para Dermawan: Mari Menjadi Bagian dari Kebangkitan Ini

Bencana ini adalah ujian, tetapi juga kesempatan emas bagi kita untuk menghadirkan:

Amal jariyah yang menghidupkan ilmu

Pertolongan yang menyelamatkan masa depan

Kontribusi nyata pada pendidikan Islam dan umat

Satu rupiah yang Bapak/Ibu titipkan akan menjelma menjadi pahala abadi dan cahaya bagi masa depan generasi.

Mari bersama membangun kembali MTI Batang Kabung.

Agar pesantren ini kembali menjadi pusat cahaya, pusat akhlak, dan rumah besar bagi generasi yang beriman dan berilmu.

Salurkan Donasi melalui:

(Silakan Bapak isi nanti nomor rekening atau kontak resmi Pesantren)


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.