![]() |
| Anggota DPRD Padang Pariaman, H. Asmar Lambau dan Dewiwarman meninjau korban banjir. |
Padang Pariaman, — Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Padang Pariaman kembali memperburuk kondisi warga. Hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan berbagai kawasan terendam, termasuk Nagari Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakis, salah satu titik paling terdampak. Pada Rabu (26/11/2025), situasi di lapangan tampak memprihatinkan. Air yang belum surut membuat aktivitas masyarakat lumpuh, sementara infrastruktur vital seperti jalan penghubung, drainase, dan fasilitas umum ikut tidak berfungsi. Banyak warga kesulitan keluar karena akses kampung terganggu oleh genangan yang cukup dalam.
Selain banjir, beberapa titik lain di Padang Pariaman juga dilaporkan mengalami longsor. Material tanah menutup sebagian ruas jalan dan menimbulkan risiko keselamatan bagi pengendara. Situasi cuaca yang masih tidak stabil membuat ancaman bencana susulan tetap membayangi warga yang tinggal di kawasan rawan.
Merespons kondisi tersebut, dua Anggota DPRD Padang Pariaman, yakni H. Asmar Lambau dari Fraksi Gerindra dan Dewiwarman, S.H., M.H.—yang juga Ketua Kwartir Cabang 0305 Gerakan Pramuka Padang Pariaman—turun langsung meninjau lokasi banjir di Nagari Ulakan. Kedatangan keduanya disambut para relawan yang sejak awal kejadian telah bekerja membantu warga terdampak. Brigade Rescue Pramuka bersama relawan gabungan telah mendirikan Posko Tanggap Darurat di kawasan tersebut, lengkap dengan dapur umum yang menyediakan makanan siap santap setiap hari.
Dalam kunjungannya, kedua legislator itu tidak hanya meninjau kondisi lapangan, tetapi juga membagikan makanan pokok seperti beras, mie instan, minyak goreng, dan kebutuhan mendesak lainnya kepada warga. Bantuan diberikan dari rumah ke rumah, terutama kepada warga lanjut usia, keluarga dengan anak kecil, dan mereka yang tak dapat keluar akibat tingginya genangan air. Melihat kebutuhan yang bersifat mendesak, H. Asmar Lambau juga memberikan bantuan uang tunai kepada sejumlah keluarga.
“Asli kasihan melihat kondisi masyarakat kita di sini. Banyak yang tidak bisa beraktivitas karena air cukup tinggi. Ini bantuan seadanya, tapi mudah-mudahan bisa meringankan beban warga untuk sementara waktu,” ujar H. Asmar Lambau saat ditemui di lokasi banjir.
Ia berharap seluruh pihak menjaga kepedulian bersama, terutama ketika warga menghadapi situasi yang serba terbatas. “Yang paling penting sekarang adalah keselamatan warga. Kita sama-sama berdoa agar banjir cepat surut dan kondisi kembali normal,” katanya.
Sementara itu, Dewiwarman menjelaskan bahwa relawan Pramuka telah berada di lapangan sejak hari pertama banjir melanda. Mereka membantu evakuasi, distribusi makanan, hingga pendataan kebutuhan warga. “Relawan bekerja hampir tanpa jeda. Kondisinya cukup berat karena hujan tidak menentu, dan beberapa titik airnya naik mendadak,” ujarnya.
Dewiwarman menambahkan bahwa solidaritas masyarakat menjadi modal utama dalam menghadapi bencana. “Ini saatnya kita semua memikirkan dunsanak-dunsanak yang terdampak, baik moril maupun materil. Kehadiran banyak pihak di lapangan sangat membantu warga untuk tetap kuat,” katanya.
Hingga Rabu malam, air di sejumlah titik di Nagari Ulakan masih belum menunjukkan tanda-tanda surut. Bahkan, terpantau hingga berita ini dikeluarkan, ketinggian air kembali meluap setelah sempat sedikit menurun. Relawan Pramuka bersama tim gabungan tetap bersiaga menjaga posko darurat sebagai pusat informasi dan distribusi bantuan.
Warga berharap cuaca segera membaik dan debit air berangsur turun. Di tengah ketidakpastian, masyarakat terus diajak saling membantu dan tetap waspada, sembari berdoa agar bencana tidak meluas dan seluruh warga Padang Pariaman diberi kekuatan menghadapi masa sulit ini.
(AA)

