![]() |
| Penyerahan buku modul solusi krisis adab dan adat, basamo mambangun nagari diserahkan penulisnya ke Bupati John Kenedy Azis. |
Oleh: Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag Tuanku Mudo
Ketua Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin
Buku ini hadir sebagai ikhtiar ilmiah dan pembinaan moral kolektif untuk membangkitkan kembali kesadaran akan pentingnya nilai “Syarak Mangato, Adat Mamakai”, yang menjadi ruh kehidupan masyarakat Minangkabau. Di tengah tantangan globalisasi, digitalisasi, dan kemerosotan etika sosial, perpaduan nilai Islam dan adat menjadi penopang pemulihan moral publik.
Buku ini adalah juga panduan moral, sosial, dan budaya untuk menjawab berbagai krisis multidimensi yang sedang melanda umat dan bangsa: krisis akhlak, krisis pemahaman agama, krisis adat dan budaya, krisis kepemimpinan, serta maraknya kejahatan dan penyakit masyarakat.
Lima bagian utama dalam buku ini disusun secara sistematis sebagai “Solusi Krisis Syarak Mangato, Adat Mamakai”, yang menegaskan pentingnya kolaborasi nilai Islam dan kearifan lokal Minangkabau (ABS-SBK) dalam memulihkan moral publik dan memperkuat sendi kehidupan berbangsa.
Bagian A: Solusi Krisis Moral dan Penyakit Masyarakat
Bagian ini menyoroti akar kerusakan akhlak akibat derasnya arus globalisasi dan digitalisasi. Ditekankan pentingnya membangun kembali pondasi moral masyarakat, terutama dalam media sosial, ekonomi, dan kepemimpinan publik. Akhlak dijadikan fondasi utama dalam membentuk masyarakat madani yang beradab dan beretika.
Bagian B: Solusi Krisis Paham dan Pengamalan
Bab ini mengurai problem distorsi pemahaman agama, radikalisme, dan praktik keagamaan yang menyimpang. Melalui penguatan aqidah shahihah, kemurnian ibadah, toleransi, serta hukum syariat, bagian ini meneguhkan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin yang menolak kekerasan dan penyesatan.
Bagian C: Solusi Krisis Pergeseran Adat dan Budaya
Perubahan sosial dan gempuran budaya global mengakibatkan lunturnya identitas Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Syarak mangato Adat Mamakai. Bagian ini mengajak untuk merevitalisasi nilai adat, memperkuat peran surau, niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai dalam membina generasi muda agar tetap berpijak pada nilai luhur warisan nenek moyang (living philosophy) masyarakat Sumatera Barat.
Bagian D: Solusi Krisis Pemimpin Lemah Integritas
Krisis kepercayaan publik berakar dari lemahnya integritas pemimpin. Melalui kajian Qur’an, hadis, hukum, dan pepatah adat, bagian ini menawarkan model kepemimpinan profetik—pemimpin yang jujur, amanah, bijaksana, serta memimpin dengan hati dan nurani.
Bagian E: Hukuman dan Bencana Kejahatan dan Kebejatan
Bagian terakhir membahas berbagai bentuk kejahatan moral dan sosial seperti pembunuhan, zina, narkoba, perjudian, penipuan, hingga perilaku curang dan hedonistik. Setiap fenomena diuraikan berdasarkan nash, fatwa, hukum positif, sosiologi, dan pandangan adat, disertai seruan untuk kembali pada nilai kebenaran dan kejujuran.
Buku ini bukan sekadar kumpulan tulisan tematik, tetapi seruan moral dan kebangkitan sosial. Ia mengajak pembaca untuk kembali pada nilai tauhid, amanah, dan malu, serta menghidupkan kembali ruh adat dan syarak sebagai pedoman hidup bersama.
Semoga buku ini menjadi cermin refleksi, panduan edukatif, dan gerakan kebudayaan bagi masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintahan daerah dalam mewujudkan kehidupan yang berakhlak, beradat, dan bermartabat di bawah cahaya nilai Islam dan budaya Minangkabau. Wallāhu a‘lam biṣ-ṣawāb.
Padang,10 Oktober 2025
Penulis
Duski Samad

