![]() |
| Jhon Neri |
PADANG PARIAMAN, -- Sekretariat Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jhon Neri memastikan tidak ada kata rasis dari Rangkayo Rajo Sampono, saat pidato pembukaan dan penutupan pekan kebudayaan di Katapiang beberapa hari yang lalu.
"Sebagai anak muda di rantau, saya sesalkan sikap dan pernyataan saudara Wali Feri di sejumlah media. Terkait suku Jawa yang disampaikan saudara Wali Feri, menambah luka hati anak kemenakan Rangkayo Rajo Sampono," kata dia, Selasa 15 Juli 2025.
Pidato pembukaan Rangkayo Rajo Sampono hanya menyampaikan permaisuri, dan tabali oto Jerman stirnyo di kiri. "Ini guyonan, kata pemanis saat berpidato. Itulah cara komunikasi kita tampil di forum agar dapat mencairkan suasana, sehingga tidak kaku dan tegang dalam berpidato," ujar Jhon Neri.
"Ketika ingin menjadi narasumber, lihat dulu objek yang akan kita sampaikan. Kalau ada videonya atau dokumentasinya, inilah yang akan kita sampaikan dengan benar. Jangan kita melihat sepenggal-sepenggal, di video acara itu. Biarkan kita tahu apa informasi yang sebenarnya. Sebagai tokoh masyarakat, jangan memperkeruh suasana. Hari ini kasihan daerah kita yang sedang berpolemik," sebutnya.
Katapiang adalah nagari heterogen. Beragam suku dan keyakinan ada di sana. Selama ini, Katapiang tetap adem dan damai. Rangkayo Rajo Sampono tidak pernah membedakan, mau pendatang atau anak nagari yang berada di tanah ulayatnya, semua adalah keluarga dari Rangkayo Rajo Sampono.
"Wali Feri sebagai sosok pemuka masyarakat Padang Pariaman, jangan membuat statement seperti itu. Tambah kacau suasana, yang pada akhirnya merugikan daerah itu sendiri," ungkapnya.

