Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sepenggal Kenangan di Hari Raya Penulis : Ririe Aiko

Pagi itu, gema takbir berkumandang memenuhi ruang kosong dalam rumah. Suaranya begitu merdu, menggema dalam ingatan, membawa saya kembali pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Saat itu, rumah penuh dengan tawa dan kehangatan. Keluarga berkumpul, merayakan hari kemenangan dengan sukacita. Saya masih bisa mengingatnya dengan jelas, ibu yang sibuk di dapur, meracik bumbu dan mengolah hidangan dengan penuh kasih. Ayah, dengan sabar merebus lemang ketan berjam-jam di halaman, membakarnya dengan kayu arang hingga aroma khasnya memenuhi udara.

Lebaran kala itu terasa begitu utuh. Kakak beradik bercanda di ruang tamu, anak-anak kecil berlarian dengan baju baru yang masih wangi. Sederhana, tetapi begitu hangat. Saya tak pernah berpikir bahwa kebahagiaan semacam itu, yang terasa begitu abadi, bisa berubah seiring waktu.

Tahun demi tahun berlalu, dan perlahan wajah-wajah yang pernah mengisi hari raya mulai menghilang satu per satu. Kerabat yang dahulu kami kunjungi di pagi Lebaran, kini tak lagi menyambut di rumahnya. Beberapa dari mereka telah pergi selamanya, ada yang terbaring lemah di kursi roda, berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuh. Kakek, nenek, paman, bibi, nama-nama yang dulu menjadi bagian dari cerita hari raya, kini hanya tersisa dalam ingatan.

Bahkan mungkin orang tua kita yang dulu membuat segala hidangan di hari raya, kini hanya bisa dikunjungi di tempat pemakaman. Kursi mereka mulai kosong. Tak ada lagi suara wejangan yang menyertai pagi kemenangan, semua yang pergi mulai berganti dengan orang-orang baru yang datang untuk bertamu.

Orang bilang, waktu menyembuhkan segalanya. Tapi ternyata tidak, ada luka yang tidak pernah benar-benar sembuh. Luka kehilangan seseorang yang kita sayangi. Meski tahun berganti, luka itu selalu menjadi retakan yang sulit dipulihkan. Terkadang kita hanya berpura-pura baik untuk melindungi diri kita dari kehancuran. 

Hari raya memang hari yang sangat membahagiakan, tapi setiap tahunnya tidak akan pernah sama lagi, karena setiap tahun ada yang berubah, ada yang pergi, dan ada yang tinggal dengan kenangan yang terus mengusik di hati.

Namun, dari semua ini, saya belajar satu hal, 

kita harus menghargai setiap detik kebersamaan. Kita harus mensyukuri waktu yang masih diberikan, untuk memeluk mereka yang masih ada, untuk menciptakan kenangan yang akan kita kenang di tahun-tahun mendatang. Sebab, waktu tidak bisa menyembuhkan semua luka, tapi setidaknya, kita bisa membuat setiap momen berarti sebelum semuanya hanya tersisa dalam ingatan.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies