 |
| KH Ahmad Khambali memimpin jalannya kegiatan wiridan. (ist) |
Sumut, Sigi24.com--KH. Akhmad Khambali,SE,MM selaku Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul kirom dan Pengasuh Ponpes Wirausaha Ahlul Kirom, di sela-sela Rutinan Selasa malam Rabu Sholawat Munajat dan Maulid Diba' meminta agar Kepala Daerah dan Aparatur Pemerintah tidak melakukan intervensi kepada masyarakat untuk memilih salah satu kandidat Capres atau partai tertentu.
Hal ini untuk menjaga ukhuwah Wathoniyyah dan ukhuwwah Insaniyyah serta ukhuwwah Basyariyyah, Kepala Daerah/Aparatur Pemerintah wajib menjunjung asas Luber-Jurdil serta Transparan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Saya minta untuk kepala daerah/Aparatur Pemerintah itu jangan mengintervensi Masyarakat supaya memilih salah satu kandidat Capres atau satu partai. Jadi biarkan mereka Rakyat memilih berdasarkan hasil hati nuraninya,” ujar Kyai Khambali sapaan akrabnya saat acara Rutinan Sholawat Munajat dan Maulid Diba' di Teluk Mengkudu, Kabupaten Sergai, Sumut, Selasa (28/11/2023).
Masih adanya beberapa tindak kecurangan yang ia dengar baik yang dilakukan oleh kepala daerah, kepala desa/lurah di beberapa daerah ini sangat disayangkan olehnya.
Ia pun berharap pada pesta demokrasi ini, kecurangan intervensi tersebut untuk dapat ditindak tegas agar Rakyat tidak memiliki rasa ketakutan dan terpaksa.
“Jadi, saya harap masyarakat jangan takut dalam menentukan pilihan, takut itu sama Allah aja. karena kalau kita salah menentukan, itu kan dosanya 5 tahun bahkan Ilaa Yaumil Qiyaamah.
Mudah-mudahan seluruh rakyat Indonesia ini belajar memilih sesuai hati nuraninya, kalau perlu bagi kaum muslimin Sholat Istikharah dalam memilihnya, siapa yang terbaik menurut mereka,” tutur Kyai Khambali yang juga Ketua Umum Gema Santri Nusa.
Kemudian, Kyai Khambali juga meminta berbagai pihak penyelenggara Pemilu 2024 untuk mempersiapkan dan mengawasi berjalannya proses Pemilu dengan sebaik-baiknya. Hal itu agar penyelenggaraan Pemilu 2024 dapat berjalan sesuai asas Pemilu yakni Luber jurdil dan menjadikan Indonesia yang lebih baik lagi.
“Jadi jangan takut terhadap intimidasi, kita di bilik suara itu tidak ada yang lihat, hanya Allah yang melihat kita, apa yang menjadi pilihan kita,” tandas Kyai Khambali itu. (rls/red)
