 |
| Santri Madrasatul 'Ulum mengikuti kegiatan sosialisasi dan motivasi. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Komite pesantren sepertinya sebuah keharusan bagi Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2X11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.
Selama ini, perjalanan pesantren yang berdiri sejak 1940 ini, baru sebatas keinginan dan program dari pelaksana pesantren itu sendiri.
Kalau pun ada melibatkan orangtua santri, belum maksimal, sehingga proses belajar mengajar dan pembangunan pesantren jalan di tempat.
Momen tahun baru Islam 1445 H ini, Madrasatul 'Ulum berencana membentuk komite pesantren. Pembentukan kepengurusan dilakukan dalam acara silaturahmi bersama seluruh orangtua santri dan santriwati, yang direncanakan Ahad (23/7/2023).
Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum Buya Marulis Tuanku Mudo menyebutkan, bahwa komite dibentuk adalah untuk membantu pengurus pesantren, yayasan dan pelaksana pendidikan dalam menjalankan roda pesantren ini.
Didampingi M. Kamal Ma'ruf Datuak Saripado, Buya Marulis Tuanku Mudo mengatakan, pembentukan komite sekalian diadakan tablig akbar, dengan penceramah Buya H. Ja'far Tuanku Imam, guru besar Pesantren Darul Ulum Padang Magek yang juga alumni Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan.
Setidaknya, komite bisa melakukan kegiatan di pesantren. Ya, kegiatan yang berkaitan dengan kemajuan dan perkembangan pesantren.
Selama ini, Pesantren Madrasatul 'Ulum banyak menerima santri dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Nah, lewat peran komite nantinya, pesantren bisa lebih leluasa menggerakkan proses belajar mengajar, serta proses pembangunan fisik sebagai sarana penunjang kemajuan itu sendiri.
Buya Marulis Tuanku Mudo sendiri punya pengalaman soal komite pesantren ini. Dia salah seorang pengurus komite di salah satu pesantren di Kota Solok.
Ini tentunya menjadi inspirasi dan semangat baru bagi Buya Marulis Tuanku Mudo dalam memimpin Madrasatul 'Ulum ke arah yang lebih baik lagi.
Komite pesantren juga berperan untuk mengevaluasi jalannya pendidikan di pesantren terkait. Makanya, di sini pentingnya kolaborasi pimpinan, komite dan dewan masyaikh serta pengurus yayasan, sehingga dinamika pendidikan berjalan sesuai harapan bersama.
M. Kamal Ma'ruf Datuak Saripado menambahkan, kegiatan pembentukan komite diawali dengan musyawarah mufakat oleh seluruh orangtua santri yang hadir.
Selesai musyawarah, dilakukan tablig akbar, yang dalam jadwal diharapkan selesai pas waktu Zuhur masuk.
"Hal ini kita jadwalkan, mengingat orangtua santri ada yang datang dari Sijunjung, Dharmasraya dan daerah yang jauh lainnya di Sumbar," katanya.
Jadi, katanya, dengan selesai menjelang makan siang bersama, para orangtua santri bisa balik kembali ke kampungnya.
"Kita berharap, pembentukan komite pesantren ini sesuai harapan, sehingga gerbang kemajuan pesantren ini bisa diaktualisasikan dengan baik," ungkapnya. (ad/red)
