Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Anak Nagari Siap Mengawal Surat Penolakan Tambang dari Walinagari Pasie Laweh Lubuk Alung

Surat penolakan tambang dari pemerintah nagari Pasie Laweh Lubuk Alung. (nd)

Padang Pariaman, Sigi24.com--Agaknya masih segar dalam ingatan para pembaca dari pemberitaan berbagai media, tentang adanya tambang galian C (sirtukil) di Korong Sikayan, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman yang diduga belum memiliki izin lengkap.

Perusahaan tambang bernama PT. Bumi Energi Nusantara (BEN), setelah ramai di beritakan tersebut, tidak lama setelah itu PT. BEN di kabarkan telah menarik alatnya beratnya keluar dari lokasi tambang tersebut. 

Tentu hal ini membuat hati masyarakat Nagari Pasia Laweh menjadi lega, karena dampak dari operasi tambang tersebut akan dapat merusak lingkungan dan lahan pertanian di sekitarnya, serta dapat membuat aliran sungai nantinya akan sulit di bendung akibat galian tersebut, sebagaimana telah diberitakan media ini waktu lalu.

Logo PT BEN

Namun kali ini masyarakat Nagari Pasia Laweh kembali mulai resah. Fasalnya pihak perusahaan sudah mendatangkan kembali alat beratnya di lokasi tambang tersebut. 

Sampai berita ini diturunkan, setidaknya sudah ada 3 orang pemuda dan pemuka masyarakat yang langsung memberitahukan kepada awak media ini lewat telpon, bahwa alat berat dari perusahaan tersebut sudah ada lagi di lokasi tambang tersebut.

Diantara 3 orang yang memberitahu kondisi di lapangan tersebut, salah satunya adalah seorang wanita di Korong Sikayan sebut saja Mar, (nama samaran), yang tidak mau ditulis namanya, menyampaikan "Alat Berat PT. BEN itu sudah ada lagi di lokasi pak "ketika ditanya apa ibuk melihat sendiri ? ya pak, tapi belum mulai bekerja," ungkapnya.

Ade, salah seorang pemuda di Sikayan juga memberitahukan hal yang sama, bahwa alat berat yang beroperasi seblumnya sekarang sudah terlihat lagi berada di lokasi tambang tersebut, memang belum dioperasikan tapi mungkin agaknya akan di operasikannya kembali.

"Beberapa hari lalu saya melihat sepertinya ada 3 orang yang datang langsung ke lokasi. Ketiganya bukan orang Pariaman, mungkin salah satu dari tiga orang itu bos perusahaan tersebut melihat dari gayanya," ungkap Ade. 

Masyarakat anak nagari, jika pihak perusahaan kembali beroperasi di sana sesuai rencana dan kesepakatan dulu, akan mengadakan demo untuk menghentikan tambang tersebut. 

"Hal ini kami laksanakan karena dampak dari tambang ini dapat membahayakan lingkungan," katanya.

Lokasi tambang yang masuk wilayah Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung. (nd)

Sebagai anak nagari dan pemuda, pihaknya akan terus mengawal surat penolakan dari Walinagari tertanggal 27 September 2022 lalu, yang telah ditandatangani oleh Walinagari bersama Ketua Bamus, niniak mamak, BMASN, dan Jirat Nagari.

"Kami berharap kepada penegak hukum dan pengambil kebijakan di Kabupaten Padang Pariaman ini, bisa menghentikan operasi tambang (siturkil) tersebut," tegas Ade.

Kepada Dinas Lingkungan Hidup dan OPD terkait di Kabupaten Padang Pariaman, diharapkan dapat melihat langsung ke lokasi tambang, dan terus mengawasi operasi tambang. (nd)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies