![]() |
| Dr. Asfar Tanjung menjadi narasumber dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi kepala SD se Padang Pariaman, Selasa tadi di SMPN 1 VII Koto Sungai Sariak. |
PADANG PARIAMAN, -- Sebanyak 80 Kepada SD se Kabupaten Padang Pariaman, Selasa dan Rabu 25-26 November 2025 mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) guna peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, di SMPN 1 VII Koto Sungai Sariak.
Panitia Kegiatan, Buzarmi menyebutkan, peningkatan kapasitas dan Bimtek ini diadakan dalam bentuk seminar, mendatangkan narasumber yang kompeten di dunia pendidikan.
"Peserta kita ambilkan dari seluruh kecamatan. Kecamatan yang banyak SD, itu diwakili enam kepala SD. Pengurangan peserta ini, mengingat biaya kegiatan yang juga kurang untuk itu," ujar Buzarmi yang juga Kasi GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman ini.
Pihaknya berharap, peserta Bimtek yang ikut kali ini dalam peningkatan kapasitas kepala SD ini, bisa menularkan ke rekan-rekannya yang belum ikut tahun ini.
"Semoga Bimtek peningkatan kapasitas ini mampu memberikan yang terbaik, dalam pengembangan SD di Padang Pariaman," ungkapnya.
Praktisi Pendidikan, Dr. Asfar Tanjung yang jadi narasumber dalam Bimtek itu menyampaikan, guru sebagai pendidik merupakan pelita dalam kegelapan semua zaman. "Coba bayangkan kehidupan tanpa guru. Guru sebagai pendidik, berupaya mengeluarkan manusia dari sifat yang tidak manusiawi. Keberadaan guru sangat diperlukan dan penting dalam kehidupan. Bagaimana nasib seseorang bila tidak ada guru, tentu saja tidak ada proses kehidupan yang layak, terarah dan sempurna," kata alumni UIN Imam Bonjol yang menyelesaikan pendidikan doktornya di Malaysia ini.
Asfar melihat, betapa berbahagianya semua yang perah menempuh jalur pendidikan, bisa mendapatkan kehidupan yang layak, bisa berkembang dalam berbagai sendi kehidupan yang beraneka ragam, bisa hidup, mencari kehidupan di darat, di laut, di udara, di gunung dan di lembah. "Jadi semua kehidupan yang layak kita rasakan dan kita lalui saat ini, semuanya adalah berkat guru," ulas dia dalam paparan materi kompetensi guru itu.
Asfar Tanjung mengungkapkan, undang undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan, guru dan dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan, mulai anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, sampai ke perguruan tinggi.
"Sosok guru menjadi hal yang utama dalam menentukan kualitas kehidupan manusia. Untuk itu, diperlukan sosok guru yang betul-betul profesional, bisa memahami tugas, fungsi dan tanggung jawab. Secara umum dapat dimaknai, bahwa guru dan dosen adalah pendidik dan pengajar, atau disebut dengan agen perubahan. Setiap mereka mengajarkan suatu hal yang tidak diketahui. Beruntunglah kita bisa diajar oleh guru. Guru itu bisa juga dikatakan tempat orang bertanya tentang sesuatu yang mereka tidak tahu. Itulah pengertian dan pemahaman guru secara umum," ungkapnya.
Tuntutan sosok pribadi guru, apalagi kepala SD, sekarang ini sangat besar. "Guru masa lalu berbeda dengan sosok guru saat ini. Tuntutan yang harus dimiliki oleh guru adalah profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sesuai dengan tuntutan zaman dan keadaan zaman," sebutnya.
Istilah guru tahu semalam dari murid, tidak masanya lagi untuk zaman milenial sekarang ini. "Apalagi di zaman era Industri 4.0. Kini sudah sampai pada era generasi Z menuju Indonesia Emas 2045. Semuanya sudah serba komputerisasi. Seorang guru mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang terjadi di era milenial, kalau tidak, bisa saja guru akan tertinggal karena peserta didik yang dihadapi sudah lebih dahulu memahami IT dalam kehidupannya. Untuk itu seorang sosok guru dan kepala SD harus berbenah diri, mengajar sambil belajar, belajar sambil mengajar," ungkapnya. (ad)

