Type Here to Get Search Results !

Kemenag Dharmasraya: "Bersama Kita Maju"

Oleh: Duski Samad

Ketua FKUB Provinsi Sumatera Barat

Judul di atas diangkat dari dialog tokoh umat beragama dan pimpinan ormas se Kabupaten Dharmasraya, Rabu, 29 Oktober 2025.

Doa dan Inspirasi Kepemimpinan Ilahiah "Tuk’tī al-mulka man tasyā’ wa tanzi‘ul-mulka mimman tasyā’...” (QS. Āli ‘Imrān: 26). menjadi peneguhan bahwa kekuasaan, amanah, dan kepemimpinan adalah mandat ilahi. Siapa yang diberi kuasa, sesungguhnya sedang diuji: apakah ia menegakkan keadilan, menyebarkan rahmat, atau tergelincir dalam kekuasaan yang fana.

Di bawah semangat ini, Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya menegaskan komitmen pelayanan dan pengabdian kepada umat melalui tagline:

“Bersama Kita Maju” — Bersatu dalam Iman, Bergerak dalam Ilmu, dan Maju dalam Amal.

Visi: “RAWIT PEDAS”

Visi kreatif ini menggambarkan dinamika baru Kemenag Dharmasraya yang menegaskan pentingnya:

• Rapat dan tanggap terhadap persoalan umat.

• Aktif dalam pelayanan dan pengawasan.

• Wirid sebagai penguat spiritualitas ASN dan masyarakat.

Inovatif dengan teknologi digital keagamaan.

Terlibat aktif dalam pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

RAWIT memang kecil, tapi pedas dan menggetarkan. Begitulah Kemenag Dharmasraya ingin tampil — lembaga yang sederhana tapi berdampak luas.

Kepemimpinan Tokoh Agama sebagai Mandat Ilahi.

Kepemimpinan tokoh agama adalah amanah yang berpijak pada nilai profetik. Dalam konteks lokal, tokoh-tokoh agama Dharmasraya tampil sebagai penyejuk, bukan pemecah. Mereka menjalankan peran spiritual sekaligus sosial, menjadi suluh penerang di tengah masyarakat yang majemuk.

Persoalan seperti kasus Masjid Salafi dan perbedaan ormas di Sitiung (NU–Muhammadiyah) menjadi pelajaran penting bahwa dialog, tabayyun, dan musyawarah harus menjadi jalan utama, bukan konfrontasi.

Kemenag hadir sebagai fasilitator harmoni dan penyemai kebersamaan.

Sinergisitas Pemerintah Daerah dan Ormas Keagamaan

Menurut Bapak Robby, tokoh muda pemerintahan, kemajuan daerah tidak lepas dari sinergisitas antar-ormas keagamaan.

“Ormas Islam harus saling mendukung dan berlomba dalam kebaikan. Pemkab akan selalu hadir mendukung kegiatan dakwah dan silaturahim lintas iman.

Bersama kita jadikan Dharmasraya lebih baik lagi.”

Dengan pendekatan silaturahim dan dakwah kolaboratif, semua unsur ormas keagamaan — NU, Muhammadiyah, PERTI, dan lainnya — diharapkan menjadi pilar moral dan sosial dalam pembangunan daerah.

Suara FKUB Sumatera Barat: Kearifan Lokal dan Moderasi menekan kan bahwa kerukunan harus berakar pada kearifan lokal dan kurenah daerah.

“Tokoh agama perlu saling memahami dalam bingkai NKRI. Moderasi bukan berarti melemahkan keyakinan, tetapi menguatkan nilai persaudaraan.”

Beliau menambahkan, figur moderat adalah sosok yang rendah hati, terbuka pandangan, dan kuat keyakinan. Dari sanalah lahir trust masyarakat dan keharmonisan lintas iman yang kokoh.

Penutup: Harmoni dari Bumi Rawit Pedas

Darmasraya sedang menulis babak baru: daerah yang religius, harmonis, dan inklusif.

Kolaborasi antara Kemenag, Pemkab, Ormas, dan FKUB menjadi modal sosial yang luar biasa — mengubah perbedaan menjadi kekuatan dan kebersamaan menjadi kemajuan.

“Bersama kita maju — dengan doa, kearifan, dan kerja nyata.” ds. 29102030.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.