![]() |
Oleh: Duski Samad
Ketua Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin
1.Prodi Strata S2 Pendidikan Agama Islam (PAI)
a. Ketersediaan Lapangan Kerja
Guru PAI di sekolah/madrasah sangat banyak tetapi mayoritas baru berpendidikan S1.
Kebutuhan guru profesional bergelar S2 untuk sertifikasi, kenaikan pangkat, dan standar mutu pendidikan semakin meningkat.
Lulusan S2 PAI juga dibutuhkan di perguruan tinggi Islam (dosen PAI, peneliti, pengembang kurikulum).
b. Ketersediaan Calon Mahasiswa
Alumni STIT Syekh Burhanuddin sendiri setiap tahun menghasilkan ratusan sarjana yang berpotensi melanjutkan studi.
Guru PAI di madrasah/sekolah Sumatera Barat relatif banyak, sebagian besar mencari program S2 yang dekat, terjangkau, dan berbasis lokal kultural.
c. Peluang Sukses
Kehadiran S2 PAI akan menjadi pintu pembuka alih status STIT menjadi Institut.
Menguatkan posisi STIT sebagai pusat pengembangan ilmu pendidikan Islam berbasis tradisi Minangkabau dan Syekh Burhanuddin.
2. Prodi Manajemen Haji dan Umrah
a. Ketersediaan Lapangan Kerja
Bisnis travel, biro haji-umrah, dan penyelenggaraan perjalanan ibadah sangat berkembang di Sumatera Barat yang dikenal sebagai daerah religius.
Kemenag RI terus menambah kuota haji, dan industri umrah menjadi salah satu sektor keagamaan dengan kontribusi ekonomi tinggi.
SDM profesional di bidang manajemen haji-umrah masih terbatas; banyak biro travel dikelola tanpa latar belakang akademik.
b. Ketersediaan Calon Mahasiswa
Generasi muda Minangkabau sangat dekat dengan tradisi ibadah haji/umrah; banyak yang ingin bekerja di sektor ini.
Alumni MA, SMA, maupun pesantren yang tidak ingin menjadi guru tetapi ingin tetap bekerja di sektor keagamaan dapat memilih prodi ini.
c. Peluang Sukses
Prodi ini akan menjadikan STIT sebagai pionir kampus penyedia SDM profesional haji-umrah di Sumbar.
Potensi kerjasama dengan Kemenag, biro travel, dan pemerintah daerah sangat besar.
3. Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI)
a. Ketersediaan Lapangan Kerja
Pengadilan Agama, Kantor Urusan Agama (KUA), lembaga mediasi, advokat syariah, dan penyuluh keluarga Islami membutuhkan lulusan HKI.
Data dari Pengadilan Agama menunjukkan meningkatnya perkara pernikahan, waris, perceraian; semua ini memerlukan SDM ahli HKI.
b. Ketersediaan Calon Mahasiswa
Banyak lulusan SMA/MA dan pesantren berminat di bidang hukum Islam karena prospek karier jelas.
Sumbar memiliki basis sosial religius yang kuat; keluarga Islami menjadi isu sentral dalam pembangunan moral bangsa.
c. Peluang Sukses
HKI memperkuat identitas STIT sebagai kampus berbasis ABS-SBK (Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah).
Prodi ini melengkapi bidang keilmuan pendidikan dan manajemen ibadah, sehingga kampus punya fondasi lengkap menuju Institut Agama Islam.
Kesimpulan Strategis
Pengajuan tiga prodi ini memiliki argumen kuat:
1. Lapangan kerja tersedia luas (guru/dosen, biro haji-umrah, advokat syariah, pegawai KUA, penyuluh agama).
2. Calon mahasiswa sangat potensial (alumni STIT, guru PAI, lulusan pesantren/MA/SMA, masyarakat Minang yang religius).
3. Peluang sukses tinggi karena ketiga prodi saling melengkapi dan menjadi basis syarat alih status STIT ke Institut Agama Islam Syekh Burhanuddin.
Dengan tiga prodi ini, STIT tidak hanya memenuhi syarat administratif alih status, tetapi juga memosisikan diri sebagai pusat pendidikan Islam Minangkabau yang relevan, aplikatif, dan berdaya saing nasional.dS. 12092025.

