 |
Oleh: Duski Samad
Pernyataan ini dikutip di laman medsos seorang wartawan senior yang dipercaya muslim yang taat.
Penulis menjadikan pernyataan patut ini dikutip karena nilai yang disuarakannya terasa saat hari ini tokoh lintas agama di Jakarta 5-7 Agustus 2025 berkumpul dalam acara bertajuk SILATNAS FKUB dan LEMBAGA KEAGAMAAN.
Bunyi pernyataannya. "Saya punya teman pengusaha bukan muslim. Saya tanya dia," Ketika kamu makan sate babi, kamu tampak lahap sekali. Tapi saya muntah melihat itu, apa kamu marah sama saya," Jawabnya "Tidak". Ia paham arti toleransi, ia memahami keyakinan saya dan menghargainya".
Keyakinan memng membedakan apa yg enak bagi kita tak enak bagi yg lain. Apa yg berharga bagi orang lain belum tentu berharga bagi kita. Toleransi menghargai itu, bertenggang rasa atas perasaan dan keyakinan orang lain."
Pertemanan yang kuat bila bingkai toleransi tersedia maka semua mudah menjalani.Selerapun mesti dalam frame toleransi.
Toleransi meneguhkan persahabatan dan mudah menerima perbedaan.
Toleransi Meneguhkan Persahabatan
Di tengah keberagaman budaya, agama, suku, dan pandangan hidup, toleransi menjadi pondasi penting dalam membangun hubungan yang harmonis antar manusia.
Toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga menghargai dan memahami bahwa setiap individu memiliki latar belakang dan keyakinan yang unik.
Dalam konteks persahabatan, toleransi memegang peran krusial dalam menjaga hubungan agar tetap kokoh dan bertahan lama.
Makna Toleransi dalam Persahabatan
Toleransi dalam persahabatan berarti kesediaan untuk saling mendengar kan, tidak mudah menghakimi, dan memberikan ruang bagi perbedaan.
Seorang sahabat yang baik tidak memaksakan pandangannya, melainkan membuka diri untuk memahami sudut pandang orang lain.
Ketika dua sahabat berasal dari latar belakang yang berbeda, perbedaan itu seharusnya menjadi kekayaan, bukan penghalang.
Misalnya, dalam situasi di mana dua orang sahabat memiliki keyakinan agama yang berbeda, toleransi memungkinkan keduanya untuk tetap saling menghormati dan mendukung satu sama lain. Mereka bisa merayakan perbedaan itu dengan saling belajar dan mengenal tradisi masing-masing, memperluas wawasan dan memperdalam empati.
Toleransi Menghindarkan Konflik
Persahabatan yang sehat tidak berarti tanpa konflik. Namun, dengan adanya toleransi, konflik bisa dihadapi dengan kepala dingin dan hati terbuka. Toleransi mengajarkan kita untuk tidak reaktif, tetapi responsif — mampu menahan diri, memahami alasan di balik tindakan sahabat, dan mencari solusi tanpa menyakiti.
Dalam banyak kasus, persahabatan yang tidak didasari oleh toleransi mudah retak hanya karena perbedaan pendapat kecil.
Sebaliknya, persahabatan yang dibangun di atas toleransi akan mampu melewati berbagai ujian karena kedua pihak sadar pentingnya saling menghargai.
Menumbuhkan Toleransi Sejak Dini
Penting bagi generasi muda untuk belajar nilai toleransi sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Ketika anak-anak diajarkan untuk menghargai teman yang berbeda agama, bahasa, atau kebiasaan, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang terbuka dan penuh empati.
Sekolah dan lingkungan sosial juga memiliki peran penting dalam menumbuhkan budaya toleransi. Kegiatan lintas budaya, diskusi terbuka, dan pembelajaran tentang keragaman dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Toleransi adalah jembatan yang menghubungkan perbedaan menjadi kekuatan. Dalam persahabatan, toleransi bukan hanya mempererat hubungan, tetapi juga memperkaya makna dari sebuah kebersamaan.
Sahabat sejati bukan yang selalu sependapat, tetapi yang tetap saling menghargai meski berbeda. Maka, mari kita rawat dan tumbuhkan toleransi dalam setiap relasi, agar persahabatan yang kita miliki menjadi lebih kokoh, hangat, dan penuh makna. DS.silatnas. Atriahotelserpong1016.06082025
*Ketua FKUB Provinsi Sumatera Barat
