Type Here to Get Search Results !

LP3N Membangkik Batang Tarandam Pendidikan Perti

Oleh: Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag

Topik tulisan di atas diangkat dari sambutan Direktur LP3N Ustad Abdul Somad ( UAS) saat pembukaan Rakernas LP3N dan Lokakorya Nasional di Istana Bung Hatta Bukittinggi, Sabtu, 26 Juli 2025. 

Harus diakui bahwa sejak era reformasi dunia pendidikan Perti mengalami situasi yang tak baik-baik saja.

Keterpurukan Pendidikan PERTI di Era Digital ini adalah realitas yang tak mungkin disurukkan.

Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang lahir tahun 1928 sebagai gerakan pendidikan, dakwah, dan sosial, sejak awal menjadi pionir dalam melahirkan ulama, guru, dan intelektual berbasis surau dan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI). Namun, memasuki era digital, eksistensi pendidikan PERTI menghadapi krisis serius penurunan daya tarik lembaga pendidikan, tertinggalnya inovasi kurikulum, dan lemahnya integrasi teknologi dalam pembelajaran.

Faktor-Faktor Keterpurukan

Kelemahan transformasi digital.

Sebagian besar MTI dan madrasah afiliasi PERTI belum mengadopsi pembelajaran daring (e-learning) atau hybrid.

Minimnya tenaga pengajar yang melek digital, serta keterbatasan infrastruktur (internet, perangkat, LMS).

Kurikulum yang Kaku dan Terfragmentasi.

Kurikulum cenderung stagnan, berfokus pada pengajaran klasik tanpa inovasi untuk menjawab kebutuhan zaman (entrepreneurship, literasi digital, STEM, dll.).

Kurangnya integrasi dengan kebutuhan dunia kerja dan globalisasi pendidikan.

Kurangnya Branding dan Kompetisi.

PERTI kalah bersaing dengan pesantren modern, sekolah Islam terpadu, dan platform pendidikan digital yang lebih adaptif.

Identitas khas PERTI (sanad keilmuan, dan tradisi surau) belum dikemas sebagai nilai jual dalam dunia pendidikan modern.

Manajemen dan Kepemimpinan yang Lemah. Banyak lembaga pendidikan PERTI dikelola secara tradisional, tanpa manajemen profesional dan jaringan promosi.

Lemahnya regenerasi kepemimpinan serta kurangnya kolaborasi dengan lembaga pemerintah atau swasta.

Minimnya Kolaborasi dengan Teknologi dan Ekonomi Kreatif. PERTI belum memanfaatkan potensi start-up edukasi, media digital, dan ekonomi kreatif sebagai penggerak keberlanjutan.

Dampak penurunan jumlah santri dan siswa.

Banyak madrasah PERTI gulung tikar atau beralih ke lembaga lain.

Hilangnya daya saing lulusan PERTI di pasar kerja dan dalam studi lanjut. Menurunnya pengaruh PERTI sebagai lembaga pembinaan ulama dan pendidik di ranah nasional.

Revitalisasi (Solusi). 

Digitalisasi Pembelajaran. Membangun Learning Management System (LMS) khusus PERTI.

Mengadakan pelatihan guru dan ustaz tentang literasi digital dan digital pedagogy.

Membuat platform kajian online (YouTube, podcast, e-class).

Reformasi Kurikulum

Menambahkan mata pelajaran keterampilan abad 21 (digital skill, kewirausahaan, bahasa global).Mengintegrasikan kitab klasik dengan metodologi kontekstual dan project-based learning.

Branding dan Modernisasi Identitas.

Mengemas tradisi PERTI (sanad keilmuan, tarekat) dalam bentuk konten digital dan media sosial.

Membuat beasiswa, program unggulan, dan sekolah model PERTI. Manajemen Profesional dan Networking

Membentuk LP3N (Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan PERTI Nasional) sebagai badan otonom profesional. Menggalang kerjasama dengan pemerintah, universitas, dan ormas lain.

Inovasi Ekonomi Berbasis Wakaf dan Zakat. Mengelola wakaf produktif dan zakat untuk pengembangan pendidikan PERTI, termasuk teknologi dan beasiswa.

Keterpurukan pendidikan PERTI di era digital bukanlah akhir, melainkan tantangan untuk melakukan transformasi menyeluruh kurikulum, digitalisasi, branding, dan manajemen. PERTI dapat bangkit jika mampu menggabungkan warisan tradisi surau dengan inovasi teknologi, sehingga kembali menjadi poros pendidikan Islam yang berpengaruh di tingkat nasional bahkan global.

PERTI BANGKIT

“Maka berpegang teguhlah kamu kepada apa yang telah diwahyukan kepadamu, sesungguhnya kamu berada di jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 43).

Ayat ini menjadi spirit LP3N dalam “membangkitkan batang tarandam”—menghidupkan kembali kejayaan pendidikan PERTI sebagai warisan ulama, agar istiqamah pada prinsip syariat dan tradisi sekaligus adaptif terhadap tantangan zaman.

1. Pendidikan Sebagai Amanah dan Perjuangan.

Islam menegaskan ilmu dan pendidikan sebagai jalan peradaban: “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11).

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah).

Pendidikan PERTI sejak 1928 berpegang pada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), menjadikan surau dan madrasah sebagai pusat tafaquh fiddin dan karakter bangsa. LP3N hadir melanjutkan amanah itu dengan membangun kurikulum, SDM, dan jejaring yang menjawab kebutuhan era digital tanpa meninggalkan ruh tradisi.

2. Kewajiban Menghidupkan Pendidikan Umat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam berbagai fatwanya menegaskan pendidikan Islam sebagai fardhu kifayah, yang bila ditinggalkan akan menimbulkan kerusakan moral dan intelektual umat. Ulama klasik pun menegaskan:

Imam Al-Ghazali: “Keruntuhan umat dimulai ketika pendidikan dan adab diabaikan.”

Ibnu Khaldun: “Pendidikan adalah fondasi peradaban (umran).”

Maka, menghidupkan madrasah dan MTI PERTI melalui LP3N adalah wujud nyata menunaikan kewajiban syar’i dan sosial, bukan sekadar agenda organisasi.

3. Pendidikan Istiqamah dan Adaptif.

Penelitian kontemporer (lihat Tilaar, 2015; UNESCO Global Education Report, 2023) menegaskan bahwa pendidikan yang mampu bertahan adalah yang berbasis nilai (value-based learning) – menjadikan agama, budaya, dan etika sebagai inti.

Menerapkan inovasi dan teknologi – pembelajaran digital, manajemen profesional, dan jejaring global. Berorientasi pada karakter dan kemandirian ekonomi – bukan sekadar transfer ilmu, tetapi pembentukan insan yang berdaya saing.

LP3N merancang pendidikan PERTI dengan 3 Pilar Transformasi: Revitalisasi kurikulum tafaquh fiddin berbasis kitab turats dan moderasi.

Digitalisasi dan profesionalisasi manajemen madrasah, MTI, dan perguruan tinggi PERTI. Jejaring nasional dan internasional untuk menjadikan PERTI sebagai pusat pendidikan Islam yang berwibawa.

Jalan Kebangkitan

Membangkitkan pendidikan PERTI bukan sekadar nostalgia sejarah, tetapi kewajiban iman, fatwa ulama, dan kebutuhan ilmiah bangsa. LP3N menjadi garda terdepan menyambung sanad keilmuan, meneguhkan Islam wasathaniyah, dan mengadaptasi teknologi serta metodologi modern, agar madrasah, MTI, dan perguruan tinggi PERTI kembali menjadi pusat peradaban Islam di Nusantara.

Tagline:“Istiqamah pada Syariat, Adaptif pada Zaman – PERTI Bangkit, Umat Bermartabat.”

Kesimpulan

Kondisi keterpurukan pendidikan PERTI di era digital—ditandai penurunan daya tarik, stagnasi kurikulum, lemahnya transformasi digital, serta manajemen yang tertinggal—bukan akhir perjalanan, melainkan sinyal kuat bahwa transformasi menyeluruh harus segera dilakukan. LP3N hadir sebagai motor kebangkitan, memadukan istiqamah pada prinsip syariat dan tradisi surau dengan adaptasi teknologi, profesionalisme, dan inovasi.

Membangkik batang tarandam untuk lebih kuat kata UAS. Kebangkitan ini bukan sekadar agenda organisasi, tetapi kewajiban iman, fatwa ulama, dan kebutuhan ilmiah bangsa. Islam menegaskan pendidikan sebagai pilar peradaban (QS. Al-Mujadilah: 11; HR. Ibnu Majah), sementara para ulama klasik seperti Al-Ghazali dan Ibnu Khaldun memperingatkan bahwa keruntuhan umat berawal dari rusaknya pendidikan dan adab. 

Dengan semangat itu, LP3N meneguhkan 3 pilar transformasi:

• Revitalisasi kurikulum tafaquh fiddin berbasis kitab turats dan moderasi Islam.

• Digitalisasi dan profesionalisasi manajemen madrasah, MTI, dan perguruan tinggi PERTI.

• Jejaring nasional dan internasional agar PERTI menjadi poros pendidikan Islam yang berwibawa.

Dengan langkah ini, pendidikan PERTI bukan hanya bertahan, tetapi kembali menjadi pusat tafaquh fiddin, pengaderan ulama, dan peradaban Islam Nusantara yang relevan dengan tantangan zaman.

Tagline Kebangkitan:

“Istiqamah pada Syariat, Adaptif pada Zaman – PERTI Bangkit, Umat Bermartabat.”

DS.26072025.

*Pembina Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan PERTI Nasional (LP3N)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.