Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tentang Kepergian Bapa Suci Paus Fransiskus, Ini Kata Uskup Atambua oleh Rm. Yudel Neno, Pr

Testimoni Iman Mgr. Dominikus Saku, Pr atas Seorang Paus yang Hidup sebagai Wajah Belas Kasih Allah

Dalam suasana duka mendalam dan penghormatan yang sedalam-dalamnya, Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, menyampaikan kesaksian pribadi yang penuh makna atas kepergian Bapa Suci Paus Fransiskus. 

Dalam testimoninya, Uskup Domi menggambarkan sosok Bapa Suci bukan sekadar pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tetapi sebagai seorang pemikir kritis dan rohaniwan sejati yang sungguh-sungguh menghadirkan wajah belas kasih Allah di tengah dunia.

Menurut Mgr. Domi, Paus Fransiskus adalah pemimpin yang tajam dalam membaca tanda-tanda zaman. Ia hadir sebagai navigator tangguh bahtera Gereja di tengah arus dunia yang morat-marit oleh intrusi ideologi-ideologi sesat, yang terus-menerus menggerogoti nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas. Dalam gelombang zaman yang tak menentu, Bapa Suci tetap kokoh berdiri sebagai cahaya dan penuntun moral bagi umat manusia.

Lebih dari itu, Bapa Suci dikenal sebagai pekerja keras, pendoa sejati, dan pembela gigih bagi mereka yang kecil, pinggiran, dan terlupakan. Dengan suara kenabiannya, ia menyuarakan kebenaran yang menggugah nurani dan menyerukan pertobatan sosial demi keadilan dan perdamaian. "Bapa Suci adalah hadiah Allah bagi bumi ini," ujar Uskup Domi, "penanda kuat bahwa Roh Kudus sungguh hadir dan bekerja di tengah dunia yang haus akan kasih dan damai sejati."

Uskup Atambua juga menyoroti sisi spiritual Paus Fransiskus yang mendalam. Ia adalah seorang pendoa ulung yang menimba kekuatan dari relasi mesra dengan Allah. Dalam doa dan permenungan, lahirlah kebijakan dan keputusan yang kuat dalam prinsip, namun selalu lembut dalam pendekatan: fortiter in principio, suaviter in modo. Dalam kata Uskup Domi, Bapa Suci "sudah selesai dengan dirinya dan urusan dunia fana", hidup dalam kebebasan rohani total, dan hanya ingin menjadi alat kasih dan kebenaran Allah di dunia.

Paus Fransiskus pun dikenal sebagai pribadi yang murah hati, yang tidak terikat pada kekuasaan maupun kemegahan duniawi. Ia adalah teladan hidup pelayanan tanpa pamrih—meneladani Kristus yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa bagi sahabat-sahabat-Nya.

Uskup Domi juga mengangkat perhatian Paus kepada keluarga, kaum muda, dan anak-anak. Bagi Bapa Suci, mereka adalah harapan masa depan Gereja yang mesti dituntun untuk hidup dalam iman yang kokoh, penuh pengharapan, serta menjadi saksi kasih Allah di tengah masyarakat.

Sebagai pemikir dan penulis yang kaya referensi, Paus Fransiskus menampilkan refleksi-refleksi orisinal, mendalam, namun tetap konkret dan kontekstual. Ia bukan hanya Guru Iman bagi Gereja, tetapi juga bagi dunia. Gagasan-gagasannya tentang toleransi dan persaudaraan universal menjadi tanda profetis akan harapan; akan dunia yang damai sebagai rumah bersama bagi seluruh umat manusia.

Demikianlah testimoni penuh kasih dan hormat dari Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, atas Bapa Suci Paus Fransiskus—seorang pemimpin rohani dunia yang telah hidup dalam doa, kasih, keberanian profetis, dan kerendahan hati. Dalam kepergiannya, Gereja dan dunia kehilangan seorang Bapa, namun mewarisi semangat seorang santo yang telah menapaki jalan Kristus dengan tulus dan utuh.

(Tulisan ini dikemas berdasarkan pernyataan Bapak Uskup Atambua dan telah disetujui oleh Bapak Uskup untuk dipublikasikan).

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies