Prosesi pengukuhan gelar Tuanku Majo Sulaiman kepada Jefrinaldi di Tandikek Barat. (ist) |
PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Rabu, 11 Desember 2024, menjadi hari yang penuh berkah bagi Jefrinaldi dan keluarganya. Dalam suasana yang penuh khidmat dan kehangatan, gelar keulamaan Tuanku resmi dikukuhkan kepada Jefrinaldi di rumah kediamannya, Korong Kampung Panas, Nagari Tandikek Barat, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman.
Acara ini dihadiri oleh berbagai alim ulama, niniak mamak, labay-labay, tokoh masyarakat, dan bundo kandung, menjadikan suasana acara begitu meriah sekaligus religius.
Pembukaan Acara dengan Makan Bersama
Pukul 10.55 WIB, acara dimulai dengan makan bersama yang telah dipersiapkan pihak keluarga Jefrinaldi. Hidangan tradisional khas Minangkabau disajikan dengan apik, mencerminkan keramahan dan kesungguhan keluarga dalam menyambut para tamu undangan.
Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan, dihadiri oleh berbagai tokoh agama, akademisi, dan masyarakat yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Para ulama yang hadir di antaranya adalah Buya H. Zainuddin Tuanku Bagindo Basa, Guru Besar Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua, yang berlokasi di Korong Sakato Lubuak Pua, Nagari Balah Aia Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman. Beliau merupakan sosok yang dihormati atas kontribusinya dalam pendidikan agama.
Hadir pula Buya Marulis Tuanku Mudo, Pimpinan sekaligus Guru Besar Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan yang terletak di Korong Kampung Guci, Nagari Lubuak Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, yang dikenal sebagai figur sentral dalam pembinaan santri.
Damanhuri Tuanku Mudo, SH, pimpinan redaksi berita online MU-ONLINE1 dan alumni Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan, turut memberikan warna dalam diskusi dan refleksi acara ini.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh John Hendri Tuanku Bandaro Labay, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua, Ketua Komite SMAN 1 VII Koto Sungai Sariak, serta penasihat John Kenedy Azis, Bupati Padang Pariaman terpilih periode 2025-2030. Kehadiran beliau menambah kesan mendalam terhadap pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, agama, dan pemerintahan.
Sosok lainnya yang tak kalah berpengaruh adalah H. Abdullah Khalidi Tuanku Sidi, Pimpinan sekaligus Muthawwif PT. Sabhatul Jannah, yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua.
Asra Bi'abdihi Tuanku Bandaro Bagindo, seorang guru senior di pondok tersebut, juga hadir memberikan dukungannya terhadap acara ini. Sawirman Tuanku Bagindo, seorang alumni yang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, turut memeriahkan suasana.
Acara ini juga diramaikan oleh kehadiran alim ulama Nagari Tandikek, labay-labay, niniak mamak, cerdik pandai, tokoh masyarakat, dan bundo kandung Nagari Tandikek Barat, yang menunjukkan kuatnya dukungan masyarakat terhadap penyelenggaraan kegiatan yang berbasis keagamaan ini. Kehadiran para tamu undangan lainnya semakin mempererat rasa persatuan dan semangat kebersamaan di antara para peserta.
Keseluruhan rangkaian acara mencerminkan harmoni antara tradisi dan modernitas, mengedepankan nilai-nilai agama sebagai landasan utama dalam membangun masyarakat yang sejahtera, beriman, dan berilmu.
Pidato Pasambahan dan Shalat Berjamaah
Setelah makan bersama, acara dilanjutkan dengan pidato pasambahan di rumah tandang Penghulu Sikumbang, Datuak Rajo di Lua. Pidato yang disampaikan penuh dengan nilai adat dan pesan keagamaan, mengingatkan akan pentingnya gelar keulamaan sebagai amanah untuk memimpin umat dengan ilmu dan keteladanan.
Selanjutnya, para undangan melaksanakan shalat berjamaah di Mushalla Al-Mukarramah Kampung Panas. Mushalla yang sederhana namun penuh makna ini menjadi saksi kekhidmatan doa-doa yang dipanjatkan untuk keberkahan Jefrinaldi sebagai Tuanku Majo Sulaiman.
Pemakaian Pakaian dan Prosesi Arak-arakan
Momentum utama acara terjadi di rumah tandang Penghulu Sikumbang. Dalam suasana haru dan penuh khidmat, pakaian kebesaran dikenakan kepada Jefrinaldi, menandai pengukuhan gelar Tuanku Majo Sulaiman.
Para guru, labay-labay, niniak mamak, dan masyarakat yang hadir melantunkan shalawat dengan syahdu, mengiringi prosesi ini.
Setelah itu, Jefrinaldi diarak dari rumah penghulu dengan iringan shalawatan. Arak-arakan ini menjadi pemandangan yang penuh semangat, menunjukkan betapa masyarakat Nagari Tandikek Barat menyambut gembira pengukuhan gelar ini. Ibu-ibu, anak-anak, hingga para tokoh masyarakat berjalan bersama, melambangkan kebersamaan dan dukungan komunitas kepada pemegang gelar Tuanku.
Nasihat dan Pidato di Rumah Keluarga
Jefrinaldi kemudian dibawa ke rumah orang tuanya. Di sana, ia duduk bersila di atas kasur dan permadani yang telah disiapkan dengan rapi. Para niniak mamak Nagari Tandikek Barat bergantian memberikan nasihat, mengingatkan pentingnya peran seorang Tuanku sebagai penjaga adat dan agama. Suara mereka tegas, namun penuh kasih, mengajarkan nilai-nilai luhur yang harus dipegang teguh oleh Jefrinaldi.
Penutup Acara
Pukul 15.45 WIB, acara berakhir dengan sesi foto bersama. Momen ini menjadi pengikat kenangan akan hari istimewa tersebut. Senyum terpancar dari wajah Jefrinaldi, keluarganya, dan seluruh tamu yang hadir. Gelar Tuanku Majo Sulaiman kini resmi disandang oleh Jefrinaldi, membawa harapan besar bagi kemajuan agama dan adat di Nagari Tandikek Barat.
Hari itu tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi Jefrinaldi, tetapi juga bagi masyarakat yang hadir. Sebuah pengingat bahwa gelar dan kehormatan adalah amanah besar yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.
Dibuat Oleh: titip elyas