Salah satu tempat berfoto di Panorama Tabek Patah. (ad) |
Tanah Datar, Sigi24.com--Panorama Tabek Patah, satu dari sekian destinasi wisata di Luhak Nan Tuo yang dikunjungi ratusan masyarakat Padang Galapuang, Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Ahad 22 Oktober 2023.
Wisata ini terletak di pinggang Gunung Marapi antara Batusangkar dan Bukittinggi. Berhawa sejuk, ramai dikunjungi untuk mengabadikan diri di atas ketinggian itu.
Perbukitan yang cukup tinggi yang dikelilingi oleh curamnya lurah. Sering diselimuti kabut, tapi suasananya sejuk dan menyenangkan.
Dari Batusangkar, Tabek Patah ini berada dalam jarak tempuh sekitar 25 kilometer. Sementara, dari Bandara Internasional Minangkabau mencapai 125 kilometer.
Dipenuhi hutan pinus. Sebagian rumah pohon yang mulai tak terurus, membuat Panorama Tabek Patah, kurang dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Ada yang menarik, ketika kita menikmati keindahan di pusat panorama itu, pemandangan panorama di depan kita terlihat lebih bagus, dan tentunya mengundang untuk didaki.
Tetapi, pengakuan Hardi Candra, Owner PT Sauna Rang Minang yang acap membawa rombongan ke situ, lebih bagus yang di sebelah sini.
"Buktinya, ketika kita ke bukit di depan itu, yang kita tempati untuk bersantai ini jauh pula bagusnya," ujar dia.
Tak ada hiburan lain, selain tempat berswafoto di tempat itu. Rombongan yang difasilitasi Amir Husin, Caleg DPRD Padang Pariaman Partai Demokrat ini tak pula lama di situ.
Kenapa? Mungkin tempat itu kurang menggairahkan bagi rombongan, atau kurang mengasyikkan. Maklum, selain tempatnya mulai usang, sebagian tempat berfoto itu sudah ada yang lapuk.
Sebenarnya, panorama Tabek Patah ini punya legenda tersendiri. Melepaskan mata memandang alam sekelilingnya yang indah, lembah yang disertai perkampungan di bagian bawahnya membuat pengunjung bisa melahirkan puisi, kisah dan cerita menarik tentunya.
Tetapi yang jelas, Amir Husin telah memberikan ruang hiburan kepada masyarakat di daerah pemilihannya. Termasuk tujuan lokasi kunjungan menjadi pilihan rombongan itu sendiri.
Sebab, jalur wisata bila ke Pagaruyung, kurang sempurna bila tak singgah dan menikmati alam rancak Tabek Patah.
Begitu Hardi Candra mengurai soal perjalanan wisata, yang diakhiri di Kota Bukittinggi, sebagai Kota Wisata di Sumatera Barat.
Setidaknya, Tabek Patah, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar memberikan warna tersendiri bagi rombongan ini. Ada warna alamnya yang subur, membuat tak sejengkal pun tanah yang tak dimanfaatkan oleh masyarakatnya.
Berbagai jenis tanaman tumbuh dengan subur. Dan sebagian produk ladang petani itu banyak dijajakan di pinggir jalan Batusangkar - Bukittinggi tersebut.
Mungkin karena di pinggang Gunung Marapi, Tabek Patah jadi subur. Mungkin pemerintah setempat perlu membenahi panorama ini, memberikan sesuatu yang menarik pengunjung, sehingga menjadi tempat pilihan masyarakat untuk berlibur. (ad/red)