![]() |
| Baznas Padang Pariaman dalam menyikapi bencana banjir dan longsor. Buka dapur umum, antarkan bantuan ke lokasi bencana. |
Padang Pariaman -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Padang Pariaman dinilai sebuah lembaga yang cepat tanggap, terhadap penderitaan masyarakat yang terkena musibah banjir dan longsor.
Ketua Baznas Padang Pariaman M. Defriadi S. Kom. Dt. Rangkayo Basa, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/12/2025) di tengah kesibukannya beserta seluruh staf yang ada, menyiapkan ribuan nasi bungkus yang diantar langsung ke pos pengungsian di seluruh nagari.
Dia menyampaikan, pihaknya dari awal bencana sampai sekarang mengadakan dapur umum. "Semua staf melibatkan diri di dapur ini, dibantu dengan relawan lain," ujar Datuak Def.
"Pada awal musibah, 28 November 2025 itu kami di Baznas beserta seluruh kru sudah mulai membantu langsung ke lokasi bencana. Membantu membekali dapur masyarakat di lokasi. Sampai hari ke 13, dapur umum ini terbanyak sampai mengantarkan 1.200 bungkus nasi sehari, dengan pertimbangan gizi yang mencukupi seperti dendeng, sayur dan buah dengan porsi rumah makan," ujar Datuak Def.
Pihaknya bekerja juga di bantu oleh Baznas Pusat dan Baznas Provinsi. "Seperti hadir di sini dan ikut bermalam. Kita bangga dengan Baznas Pusat dan Provinsi. Sudah tiga hari mereka di sini, mendampingi dan selalu berkoordinasi dengan baik dalam penyaluran bantuan ini," katanya.
Menurutnya, semua dilakukan adalah berkat bantuan dari masyarakat ranah dan rantau. "Para pengusaha, bank dan lainnya. Kita berharap kepada donatur yang menyalurkan bantuannya lewat Baznas ini, hendaknya semakin banyak dan besar. Karena biaya yang dibutuhkan untuk pasca darurat bencana sangat besar," sebutnya.
"Puluhan rumah yang hanyut diterjang banjir dan longsor, ribuan hektar sawah dan ladang tertimbun lumpur, ratusan warga kehilangan semua isi rumah, puluhan dari mereka kehilangan keluarga," harap Datuak Def.
Tentu harapan Baznas Padang Pariaman ini menjadi harapan semua pihak hendaknya. "Kondisi pahit yang akan dihadapi masyarakat, adalah pasca darurat bencana," ulas dia.
"Saat mereka pulang ke rumah masing-masing, ada yang bingung mau tinggal dimana karena rumah sudah tiada. Ada juga pulang ke rumah dalam kondisi rumah berantakan, semua isinya sudah hanyut dan tertimbun lumpur. Mau kembali turun ke sawah, dana ke ladang semua masih tertimbun lumpur. Itulah yang paling berat menjadi beban nantinya begitu keluar dari pengungsian," ungkapnya.
Ketua Baznas, Datuak Def mengajak semua pihak, baik yang ada di rantau maupun di daerah ini, mari bersama menyalurkan bantuannya lewat Baznas, agar semua kebutuhan masyarakat pasca bencana bisa terlayani dan terpenuhi. (nd/red)

