![]() |
PADANG PARIAMAN, -- Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Nagari Katapiang, Batang Anai, pada Rabu (3/12/2025), telah menyebabkan kerusakan parah dan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat. Sebanyak 47 rumah dilaporkan luluh lantak akibat terjangan banjir dan longsor, khususnya di Jorong Banda Cino, Korang Taloa, dan Mundam.
Menyikapi situasi darurat ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman bergerak cepat memberikan bantuan dan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Direktur RSUD Padang Pariaman, Syafrinawati, turun langsung ke lokasi bencana didampingi oleh tim medis yang terdiri dari dokter spesialis, staf RSUD, Kabag, Kabid, serta bidan desa setempat.
"Kami hadir di sini untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat bencana ini," ujar Syafrinawati di sela-sela kegiatan peninjauan dan pemberian bantuan. "Selain memberikan layanan kesehatan gratis, kami juga menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, selimut, sabun mandi, dan sabun cuci."
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda akibat bencana. Syafrinawati juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan pasca-bencana, terutama untuk mencegah penyebaran penyakit.
"Kami akan terus memantau kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak bencana dan memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan," tambahnya.
Selain memberikan pengobatan gratis di posko-posko pengungsian, tim medis RSUD Padang Pariaman juga melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah warga yang tidak dapat mencapai lokasi titik kumpul. Syafrinawati menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk memastikan semua warga yang membutuhkan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
"Kami menyadari bahwa ada sebagian warga yang tidak bisa datang ke posko karena berbagai alasan. Oleh karena itu, kami jemput bola dengan mendatangi rumah-rumah mereka," jelasnya.
Di Jorong Banda Cino, tim RSUD Padang Pariaman menyerahkan bantuan kepada warga yang rumahnya hanyut terbawa banjir. Syafrinawati menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa warga dan berharap bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban mereka.
Menurut laporan sementara yang diterima dari bidan desa, terdapat 46 kepala keluarga (KK) dengan total 1679 jiwa yang terdampak bencana di wilayah tersebut. Data ini masih bersifat sementara dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang masih berlangsung.
Syafrinawati mengapresiasi kerja keras tim medis dan semua pihak yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana ini. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling bahu-membahu membantu meringankan beban para korban bencana.
"Bencana ini adalah ujian bagi kita semua. Mari kita tunjukkan solidaritas dan kepedulian kita kepada saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah," pungkasnya.
Pemerintah daerah setempat terus berupaya melakukan pendataan dan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Upaya koordinasi juga dilakukan dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan efektif dan efisien.

