Type Here to Get Search Results !

Polisi Terancam Kehilangan Kepercayaan Publik, Tiga Pekan Kasus Pembunuhan Fikri Belum Terungkap

Jumpa pers keluarga korban di Pariaman.

Padang Pariaman -- Sigi24.com. Kasus pembunuhan Fikri (34), warga Korong Koto Muaro, Nagari Gasan Gadang, yang terjadi pada Rabu malam, 24 September 2025, masih menjadi misteri tiga minggu kemudian. Hingga kini, aparat kepolisian belum menetapkan tersangka, memicu kekecewaan mendalam dan keresahan masyarakat setempat serta keluarga korban.

Dalam jumpa pers di Sungai Limau, Minggu (19/10/2025), Edi, didampingi tokoh masyarakat Nagari Gasan Gadang dan Melina Sari, istri korban, menyuarakan kekecewaan mereka atas minimnya transparansi dan perkembangan penyidikan. "Kami butuh kepastian hukum, bukan hanya janji," tegas Edi. 

Azwirman, tokoh masyarakat Sungai Limau, menambahkan bahwa Fikri dikenal sebagai pribadi baik tanpa musuh, sehingga misteri kasus ini makin menyakitkan.

Duka keluarga bertambah ketika diketahui sebelum pembunuhan tragis itu, Fikri dan keluarganya sudah melaporkan kasus pencabulan terhadap anak mereka. Ancaman berupa pesan singkat setelah laporan itu tengah diusut polisi menambah kecurigaan akan kaitan kasus tersebut dengan pembunuhan. 

Melina Sari sudah dua kali dimintai keterangan, namun hasilnya nihil. Nasril, tokoh masyarakat Sungai Limau, mengingatkan bahwa lambannya proses hukum ini bisa menimbulkan spekulasi negatif dan menggerus kepercayaan publik kepada aparat penegak hukum. Ia menegaskan bahwa masyarakat siap membantu penyidik selama diperlukan demi mengungkap kasus ini secara tuntas. "Jangan biarkan keluarga menunggu tanpa kejelasan," katanya.

Fikri ditemukan tewas dengan luka tusuk setelah berpamitan untuk mengurus ternak sapinya. Kejadian ini menjadi ujian berat bagi kepolisian dalam menjamin rasa aman dan keadilan di kawasan Padang Pariaman. Warga berharap penegak hukum segera bertindak cepat agar pelaku dapat ditangkap dan diproses hukum tanpa penundaan.

Kasus ini bukan hanya tentang sebuah kematian tragis, melainkan tentang kedaulatan hukum dan hak masyarakat untuk merasakan keadilan. Masyarakat, baik di kampung maupun rantau, bertekad mengawal kasus ini hingga terang benderang. Mereka menuntut agar pelaku bertanggung jawab penuh dan kejadian serupa tidak terulang kembali.Harapan terakhir keluarga adalah keadilan. Kecepatan dan ketegasan polisi saat ini sangat menentukan kredibilitas aparat di mata publik. Semoga kasus pembunuhan Fikri segera menemukan titik terang dan memberikan pelajaran bagi penanganan kasus serupa ke depannya. (nd/red)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.