Type Here to Get Search Results !

Nobel Perdamaian 2025

oleh ReO Fiksiwan 

„Kemanusiaanku terperangkap, terikat erat, dalam kemanusiaanmu. Kita berada dalam satu ikatan kehidupan. Kita berkata, 'Manusia adalah manusia melalui manusia lainnya.'" — Desmond Tutu(1931-2021), No Future Without Forgiveness(1999).

Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2025 resmi dianugerahkan kepada María Corina Machado(58), tokoh oposisi terkemuka dari Venezuela, atas perjuangannya yang tak kenal lelah dalam membela hak-hak demokrasi rakyatnya dan mengupayakan transisi damai dari rezim otoriter menuju pemerintahan demokratis. 

Keputusan Komite Nobel Norwegia ini diumumkan pada 10 Oktober 2025 dan segera mendapat sorotan dunia, menandai momen penting dalam sejarah penghargaan perdamaian global. 

María Corina Machado, tokoh oposisi dan aktivis demokrasi asal Venezuela yang dikenal dengan pernyataannya: 

„No hay fuerza más poderosa que la de un pueblo decidido a ser libre.” 

Alihbasa: „Tak ada kekuatan yang lebih dahsyat daripada rakyat yang bertekad untuk merdeka.“

Anugrah ini diperoleh atas perjuangannya yang gigih dan tak kenal lelah dalam membela hak-hak demokrasi rakyat Venezuela serta mendorong transisi damai dari kediktatoran menuju pemerintahan yang bebas.

Lahir 7 Oktober 1967, Caracas, Venezuela dan menempuh pendidikan Teknik industri dari Universidad Católica Andrés Bello; studi tambahan di Yale University

Karier awal beranjak dari Pendiri organisasi non-profit Súmate yang memantau pemilu dan mendorong partisipasi sipil.

Karier politik antara lain terpilih sebagai anggota Majelis Nasional Venezuela pada 2010 dan menjadi salah satu pemimpin oposisi paling vokal terhadap rezim Hugo Chávez dan Nicolás Maduro.

Juga, sebagai aktivis politik yang berani dan konsisten, bahkan ketika menghadapi tekanan, intimidasi, dan pelarangan politik dari rezim Nicolás Maduro.

Dikenal karena keberaniannya menghadapi represi politik, pelarangan pencalonan, dan ancaman fisik, namun tetap konsisten memperjuangkan demokrasi melalui jalur damai dan konstitusional.

Ia memimpin gerakan oposisi dengan semangat inklusif dan tetap menjunjung tinggi prinsip non-kekerasan, menjadikannya simbol harapan bagi rakyat Venezuela yang telah lama terjebak dalam krisis politik dan kemanusiaan.

Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas kiprah pribadi Machado, tetapi juga cerminan dari semangat Nobel Perdamaian di abad ke-21 yang semakin menyoroti perjuangan demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. 

Sejak tahun 2000, Nobel Perdamaian telah diberikan kepada tokoh-tokoh seperti Shirin Ebadi(2003), aktivis hak perempuan dari Iran; Malala Yousafzai(2014), pejuang pendidikan dari Pakistan; dan Ales Bialiatski bersama organisasi HAM dari Belarus, Rusia, dan Ukraina(2022), yang memperjuangkan hak sipil di tengah represi politik. 

Dalam konteks ini, penghargaan kepada Machado memperkuat tren bahwa perdamaian bukan hanya soal penghentian konflik bersenjata, tetapi juga tentang keberanian menegakkan demokrasi di tengah penindasan.

Ucapan selamat datang dari Barack Obama, Presiden Amerika Serikat periode 2004–2012, melalui laman X, menegaskan pentingnya penghargaan ini. 

Ia menyebut perjuangan Machado sebagai inspirasi bagi mereka yang tengah berjuang di berbagai belahan dunia, sekaligus pengingat bagi masyarakat demokratis untuk tidak lengah dalam menjaga nilai-nilai yang telah diperjuangkan dengan susah payah. 

Dalam era global yang ditandai oleh meningkatnya otoritarianisme, polarisasi politik, dan ancaman terhadap kebebasan sipil, penghargaan kepada María Corina Machado menjadi simbol bahwa suara rakyat tetap memiliki tempat dalam sejarah, dan bahwa keberanian moral dapat mengubah arah bangsa.

Nobel Perdamaian 2025 bukan sekadar penghargaan, melainkan penegasan bahwa perjuangan demokrasi adalah bagian tak terpisahkan dari perdamaian dunia. 

María Corina Machado kini berdiri di antara para penerima Nobel yang telah mengukir jejaknya dalam sejarah umat manusia, dan dunia menyaksikan bahwa harapan masih hidup di tengah bayang-bayang penindasan.

#coversongs: "Heal the World" adalah lagu ikonik karya Michael Jackson(1958-2009) yang dirilis pada 9 November 1992 sebagai bagian dari album Dangerous(1991).

Lagu ini adalah seruan universal untuk perdamaian, kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama manusia, terutama anak-anak dan korban konflik. 

Michael Jackson menulis lagu ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap ketidakadilan, peperangan, dan penderitaan global, dengan harapan bahwa cinta dan empati bisa menyembuhkan dunia.

Dalam wawancara tahun 2001, Jackson menyebut Heal the World sebagai lagu yang paling ia banggakan. Ia bahkan mendirikan Heal the World Foundation pada tahun yang sama untuk mendukung anak-anak dan komunitas yang membutuhkan.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.