![]() |
| Arisal Aziz |
Kebijakan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria yang melarang direksi dan pejabat BUMN tidak bermain golf saat jam kerja, dan tidak melibatkan istri pada acara-acara perusahaan bertujuan untuk menjaga kinerja perusahaan.
Anggota Komisi XIII DPR RI, Fraksi PAN, Dapil Sumatera Barat 2, Arisal Aziz mengapreasi langkah kebijakan yang diambil Plt Menteri BUMN Dony Oskari. “Ini sama saja sudah membuang kebiasaan lama yang kurang baik dilakukan oleh para pejabat dan direksi sejak masa pemerintahan sebelumnya,” tegasnya.
Menurut Anggota Komisi XIII ini, selama ini bermain golf di kalangan pejabat dan direksi merupakan sarana lobbi – melobbi dengan mitra kerja atau mitra bisnis untuk melancarkan program-programnya. Namun, dalam pelaksanaannya ada yang berhasil dan ada yang tidak tercapai kesepakatan.
“Saya mendukung kebijakan Plt Menteri BUMN Dony Oskaria yang menghentikan pejabat dan direksi BUMN tidak bermain golf saat jam kerja, karena tidak efektif, tidak efesien dan menghambur-hamburkan anggaran,” ungkap Arisal Aziz yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sumatera Barat ini.
Beberapa waktu lalu, Dony Oskaria saat menjabat Chief Operating Officer (COO) Danantara melarang direksi dan pejabat BUMN tidak bermain golf saat hari kerja, karena dinilai memberikan cerminan tidak baik.
"Saya bilang ke mereka, saya tidak suka orang main golf di weekdays. Bukan apa-apa, itu memberikan optik yang tidak bagus kepada masyarakat, kita digaji bagus, masa iya hari kerja ada di lapangan golf," ujar dia di Pelataran Senayan, dikutip Kamis (19/6).
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani, berdasarkan data Kementerian BUMN hingga akhir 2024 jumlah BUMN sebanyak 47 perusahaan. Tetapi jumlah tersebut belum ditambah dengan anak, cucu, cicit hingga di bawahnya lagi. Jadi totalnya mencapai 844 perusahaan BUMN.
Sementara itu, pada Juni 2020, Kementerian BUMN telah mengurangi jumlah perusahaan di bawah naungannya, dari 142 menjadi 107 perusahaan. (YUD)

