 |
| Agusta Alidin |
PADANG PARIAMAN, -- Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai sepertinya nagari beruntung karena dipimpin oleh walinagari yang punya modal sosial yang sudah teruji.
Agusta Alidin walinagarinya, adalah tokoh yang gemar berorganisasi, bahkan lama menggandrungi dunia aktivis dulunya.
Sejak dari organisasi kepemudaan hingga ormas keagamaan, setidak-tidaknya menjadikan Agusta Alidin sebagai pribadi yang kaya akan sosial kemasyarakatan.
Jauh sebelum jadi walinagari di Sungai Buluah, Agusta Alidin sudah punya nama di Padang Pariaman. Di Pasar Usang, dia dikenal masyarakatnya sebagai pengusaha di bidang perdagangan dan bisnis.
Namun demikian, bukan berarti Agusta Alidin, walinagari tua belum muda terlampau ini anti terhadap kritikan. Sebagai pejabat publik, kritikan dan kadang cacian, kerap diterimanya.
"Wajar. Sebab, seorang pemimpin itu punya banyak dan beragam masyarakat. Tetapi kritikan yang beralasan, untuk membangun, adalah hal yang patut disampaikan masyarakat secara wajar dan pantas," katanya.
Contoh kritikan yang tidak beralasan, katanya, ketika dia membangun rumah dan membangun tempat usaha. "Itu adalah hasil usaha, bukan dari hasil jadi walinagari," katanya.
"Jadi walinagari adalah sesuatu untuk pengabdian. Padamu negeri. Bukan untuk mencari kekayaan. Dan itu sudah saya pahami betul, sebelum saya terpilih jadi walinagari ini," ujar dia, Selasa 20 Mei 2025.
Sebagai orang kaya akan pengalaman sosial kemasyarakatan, Agusta Alidin juga dipercaya sebagai Ketua Forum Walinagari Kecamatan Batang Anai oleh seluruh walinagari yang ada di kecamatan yang terkenal paling banyak penduduknya ini.
Makanya, koordinasi dan komunikasinya dengan seluruh walinagari di kecamatan itu terbilang kuat, terutama ketika menyikapi berbagai persoalan yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya di tengah masyarakat.
Seperti soal goro, pembentukan koperasi merah putih, wirid bulanan nagari. "Ya di samping koordinasi yang kuat di dalam nagari, di luar nagari ini pun harus kita komunikasikan dengan baik," ujarnya. (ad/red)
