Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Evolusi Tuhan oleh ReO Fiksiwan

“Sejarah adalah sebuah visi tentang ciptaan Tuhan yang sedang bergerak.” — Arnold J. Toynbee (1889-1975), A Study of History (1934).

Jurnalis dan komentator politik Andrew Sullivan(61), penulis The Conservative Soul(2006), memberikan ulasan positif untuk buku, The Evolution of God, di The Atlantic, dengan mengatakan bahwa buku tersebut "...memberi saya harapan bahwa kita dapat menghindari kemandulan dunia tanpa Tuhan dan perpaduan mengerikan antara fundamentalisme dan senjata pemusnah massal."

Sementara, editor agama dari Newsweek, Lisa Miller(62), penulis Heaven: Our Enduring Fascination with the Afterlife(2010), menggambarkan The Evolution of God sebagai pembingkaian ulang perdebatan iman vs. akal sehat. 

Berbeda dengan penulis seperti Sam Harris(The End of Faith, 2004); Richard Dawkins(God Delusion,2006) dan Christopher Hitchens(god is no great, 2007), Miller memberikan ulasan positif secara keseluruhan terhadap pendekatan buku Wright dalam mengkaji konsep Tuhan.

Selain itu, ulasan untuk The New York Times, profesor psikologi Yale Paul Bloom(61), penulis Against Empathy(2016), berkata: 

“Dalam buku barunya yang brilian, "The Evolution of God," Robert Wright menceritakan kisah tentang bagaimana Tuhan tumbuh dewasa."

Bloom menyimpulkan sikap Wright yang kontroversial sebagai berikut, "Nada Wright beralasan dan hati-hati. 

Bahkan ragu-ragu dan menyenangkan untuk membaca tentang isu-isu seperti moralitas Kristus dan makna jihad Islam tanpa merasa bahwa Anda sedang diteriaki. 

Namun, pandangannya provokatif dan kontroversial. Ada sesuatu di sini yang mengganggu hampir semua orang." Namun, dalam ulasan New York Times disertakan pula balasan dari Wright. 

Nicholas Wade, seorang penulis untuk "Science Times", mencatat bahwa buku tersebut "mengecewakan dari sudut pandang Darwin" — karena evolusi juga — „memberikan penjelasan yang lebih sederhana untuk perkembangan moral daripada dewa yang Wright sebut-sebut."

Wright membalas komentar Wade, dengan mengatakan bahwa Wade telah salah memahami argumennya.

Bahwasanya, "Dewa, jika ada, dan saya agnostik dalam hal itu, akan mewujudkan kemajuan moral melalui penciptaan evolusi atas rasa moral manusia dan pengembangan rasa moral berikutnya lewat evolusi budaya, khususnya evolusi teknologi.” 

Wade menyela, "evolusi tampaknya bagi saya merupakan penjelasan yang cukup untuk kemajuan moral yang benar-benar dilihat oleh Wright dalam kondisi manusia. Jadi tampaknya, tidak ada kebutuhan mendesak untuk menyebut dewa."

Evolusi Tuhan(The Evolution of God) dari Robert Wright, karya yang membahas tentang evolusi konsep Tuhan dari zaman kuno hingga saat ini, mendeskripsikan empat topik sejarah evolusi Tuhan sebagai berikut:

1. Awal Mula Tuhan:

Wright membahas tentang asal-usul konsep Tuhan dan bagaimana manusia mulai memikirkan tentang dewa-dewa dan Tuhan.

Demikian pula, kepercayaan politeistis pada zaman kuno dan bagaimana dewa-dewa tersebut dianggap memiliki peran dalam kehidupan manusia.

2. Tuhan dalam Agama-agama Kuno:

Konsep Tuhan dalam agama-agama kuno seperti Yahudi, Kristen, dan Islam dan bagaimana Tuhan dianggap sebagai satu-satunya Tuhan yang ada serta bagaimana agama-agama tersebut mengembangkan konsep monoteisme.

3. Evolusi Tuhan dalam Agama-Agama Modern:

Evolusi konsep Tuhan telah berkembang dalam agama-agama modern seperti Tuhan dianggap sebagai satu Tuhan dalam tiga pribadi(Trinitas) dalam agama Kristen dan bagaimana Tuhan dianggap sebagai satu Tuhan tunggal(Tauhid) dalam agama Islam.

4. Implikasi Evolusi Tuhan:

Implikasi dari evolusi konsep Tuhan terhadap kehidupan manusia dan masyarakat dapat mempengaruhi perilaku manusia dan bagaimana manusia dapat menggunakan konsep Tuhan untuk membenarkan tindakan mereka.

Wright menyimpulkan, konsep Tuhan telah berkembang sepanjang sejarah manusia dan bahwa evolusi konsep Tuhan masih terus berlangsung.

Dengan memahami evolusi konsep Tuhan, manusia dapat lebih memahami diri mereka sendiri dan peran mereka dalam dunia.

Akhirnya, The Evolution of God dari Robert Wright(68), jurnalis sains, mengeksplorasi sejarah konsep Tuhan dalam tiga agama Abrahamik melalui berbagai cara, termasuk arkeologi, sejarah, teologi, dan psikologi evolusi. 

Pola-pola yang menghubungkan Yudaisme, Kristen, dan Islam serta cara-cara di mana mereka mengubah konsep mereka dari waktu ke waktu dieksplorasi sebagai salah satu tema utama.

Walhasil, Evolusi Tuhan dari perspektif Wright — memulai perjalanan yang memikat dari Zaman Batu ke Zaman Informasi digital — menunjukkan pola mendalam dalam evolusi kepercayaan monoteistik. 

Mengacu pada wawasan dari arkeologi, teologi, dan psikologi evolusi, Wright menantang pandangan konvensional tentang Yudaisme, Kristen, dan Islam, serta memicu perdebatan dengan penemuan penemuannya yang inovatif. 

Ia mengeksplorasi relevansi spiritualitas dalam masyarakat kontemporer dan berpendapat bahwa sains, alih-alih mengabaikan agama, justru mendukung eksplorasinya secara telak.

Perspektif evolusi ini menunjukkan pergeseran yang menjanjikan dari ekstremisme agama menuju masa depan yang ditandai oleh harmoni yang lebih mutualistik.

Dengan penelitian selama hampir satu dekade, "The Evolution of God" dari Wright menyajikan evaluasi ulang yang mendebarkan tentang sejarah agama dan visi yang penuh harapan untuk masa depan.

Tentu, melalui buku ini — jauh sebelumnya, 1988, Wright menerbitkan, Three Scientists and Their Gods: Looking for Meaning in an Age of Information — bisa dirujuk sebagai referensi yang berguna bagi mereka yang ingin memahami lebih lanjut tentang konsep Tuhan dan evolusinya.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies