Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Bengkel Pembacaan Puisi Esai di Kinabalu, Fatin Hamama: Membaca Puisi Harus dengan Penghayatan

PUISI yang bagus akan bertambah bagus jika dibaca oleh orang yang bisa membaca puisi dengan baik. Sebaliknya, puisi yang baik akan jadi  buruk jika pembacanya tidak memahami isi puisi itu. Dia hanya bersuara bahkan berteriak-teriak.

"Membaca puisi untuk umum berbeda sekali jika puisi tersebut dibaca di kamar sendirian," kata penyair Fatin Hamama R. Syam di depan pengurus BAHASA (Badan Sastra dan  Bahasa Sabah), dalam kegiatan Bengkel Membaca Puisi Esai.

Fatin menambahkan, tidak ada bedany membaca puisi esai dan membaca puisi biasanya.

Acara berlangsung di Sekretariat BAHASA, di Kota Kinabalu, Sabah, Senin 27 Januari 2025.

Pelatihan dibuka oleh Presiden BAHASA Datuk Jasni Matlani dan dihadiri oleh belasan peserta.

“Penting bagi seorang penyair berlatih membaca puisi yang baik agar pesan yang sampaikan melalui puisi diterima dengan baik oleh penonton," jelasnya.

Pelatihan diikuti oleh hampir semua pengurus BAHASA. Satu per satu peserta pelatihan membaca puisi dari mimbar. Peserta lain ikut menilai pembaca puisi itu, dan kesimpulan akhir diberikan oleh Fatin Hamama.

Menurut penilaian Fatin, banyak orang membaca puisi seperti orang membaca puisi di dalam kamar, tanpa ada orang yang menyaksikan di depannya.  Bagi orang lain, pembacaan seperti ini tidak menghibur sama sekali. Mereka hanya menonton orang membaca saja. Bukan menonton orang membaca puisi di panggung.

Secara umum, seorang pembaca puisi harus memahami setiap kata, frasa, dan kalimat dari puisi yang dibacanya. Agar mencapai pemahaman yang baik, pembaca puisi tersebut harus memulai dengan analisis sintetik. Yaitu, memahami setiap unsur dari puisi itu.

Pemahaman yang baik, akan membuat pembaca puisi tersebut menghayati isi puisi tersebut. Penghayatan terhadap puisi sangat terasa jika seseorang membaca puisi karya sendiri.

Kalau membaca puisi orang lain, kita harus paham betul setiap kata yang kita baca. Juga frasa dan kalimat dari puisi tersebut.

Selain pemahaman dan penghayatan, hal lain yang harus diperhatikan oleh pembaca puisi adalah vokal. Kata yang diucapkan harus jelas artikulasinya dan memiliki power yang baik. Urusan power itu harus dilatih. Suara dengan power itu bukan berteriak agar terdengar keras, tetapi menggunakan suara perut.

Hal penting lain, adalah soal penampilan di panggung. Ada dua hal yang harus diperhatikan di sini. Pertama adalah busana. Busana harus cocok dengan tema acara. Pembacaan di acara khusus sastra busana penampil lebih longgar aturannya. Tetapi pada pembacaan puisi di acara khusus, sebaiknya busana disesuaikan dengan tema acara. Setidaknya menggunakan busana semi formal.

Ketika tampil, pembaca puisi harus menciptakan kontak dengan penonton. Kontak dengan penonton akan menolong kita fokus dalam membaca puisi.

Di akhir pelatihan, Fatin Hamama mencontohkan cara membaca puisi dengan baik. Fatin membacakan puisi Goenawan Muhamad, yang penuh perenungan berjudul  “Meditasi”. Puisi kedua, berjudul “Tak Kah Kau Masih dii Sana” karya Emral Djamal DT Radjo Mudo.***

Artikel ini sudah tayang di:

https://www.infoindonesia.id/info-warna-warni/96114430331/bengkel-pembacaan-puisi-esai-di-kinabalu-fatin-hamama-membaca-puisi-harus-dengan-penghayatan

https://suaraanaknegerinews.com/bengkel-pembacaan-puisi-esai-di-kinabalu-fatin-hamama-membaca-puisi-harus-dengan-penghayatan/

https://hatipena.com/kabar/bengkel-pembacaan-puisi-esai-di-kinabalu-fatin-hamama-membaca-puisi-harus-dengan-penghayatan/

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies