Irwandi Sulin dan Yohanes Wempi diskusi panjang di podcast Padang Pariaman bicara, soal potensi daerah dan aset yang belum tergarap secara maksimal. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Pontensi Padang Pariaman belum tergarap secara maksimal. Daerah ini butuh pemimpin yang mampu mendobrak kemajuan itu sendiri.
Bakal calon Bupati Padang Pariaman Yohanes Wempi, Sabtu 4 Mei 2024 bicara sejumlah potensi daerahnya, yang seharusnya bisa berkembang dengan baik, tetapi hingga saat ini terlihat vakum dan staknan.
Dia bicara bersama salah seorang tokoh masyarakat Padang Pariaman Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang dalam program Podcast Padang Pariaman bicara di studio MCS Pauh Kambar.
Mulai dari potensi pertanian, kelautan, wisata, pengembangan UMKM, dan potensi lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Nah, seorang kepala daerah harus melahirkan keputusan berani, terkait pengembangan itu semua," kata mantan Caleg DPRD Sumbar dari PKS ini.
Belum lagi potensi pulau terluar yang dimiliki Padang Pariaman. "Jadi bupati kalau hanya mengelola PAD, APBD dan memanfaatkan SPPD, ya beginilah kondisi daerah saat ini," ujar dia.
Berkutat dari itu ke itu. Tak ada inovasi, tak ada yang monumental yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Irwandi Sulin yang mantan Rektor Universitas Tamansiswa Padang ini punya pengalaman tersendiri dalam membangun daerah lewat sejumlah investor.
"Tapi kurang dapat respon dan dukungan dari pemerintah, maka investasi seperti pasar rakyat di Lubuk Alung dan Batang Anai, terbuang percuma saja," katanya.
Irwandi Sulin tertarik dengan ide dan program Yohanes Wempi untuk Padang Pariaman lima tahun kedepan.
"Tapi, siapa pun yang akan jadi bupati nantinya, memang kerja menjemput bola, memberikan kemudahan bagi investor demi untuk kesejahteraan masyarakat, sepertinya harus jadi prioritas utama," katanya.
Baik Yohanes Wempi maupun Irwandi Sulin, agak kecewa dengan adanya penyerahan sejumlah aset Pemkab Padang Pariaman ke Pemko Pariaman.
"Memang aset itu terletak bukan di wilayah kabupaten. Tetapi, pemerintah lewat bupati bisa merawat, mengelola, sekaligus mendatangkan PAD," katanya.
Contoh, katanya, rumah dinas bupati yang gagah, tapi tidak ditempati oleh bupati. Ini butuh kajian dan regulasi.
"Perlu dijadikan sumber pemasukan bagi daerah. Semisal dijadikan tempat wisata, rumah sewaan, serta penginapan," ujarnya.
Jadi, bupati tidak sekedar mengelola APBD, tetapi mampu meningkatkan PAD dari potensi yang ada. Baik potensi alam, maupun potensi aset yang ada.
Sembilan kawasan strategis yang pernah viral dan jadi aturan tersendiri di Padang Pariaman dulunya, menurut dia sangat patut dievaluasi.
"Dievaluasi bukan untuk dibuang atau dihilangkan. Tetap itu dijadikan agenda yang terus dikembangkan, karena sangat berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Kapan perlu, Perda itu ditambah. Menjadi 12 atau 14 kawasan strategis misalnya. Sebab, keberadaan tambak udang yang nyaris memenuhi pinggir pantai Padang Pariaman, dari ujung Selatan di Batang Anai, hingga ujung Utara di Batang Gasan, belum tercatat sebagai potensi daerah.
Belum lagi tambang galian c di daerah ini, yang sebagian besar amburadul. Artinya, tambang belum terkelola secara baik dan benar, sehingga potensi itu tak jelas pemasukannya buat daerah.
Begitu juga kekayaan di ujung Selatan, di Asam Pulau. Ide orang dulu yang membuka akses Asam Pulau - Malalo, Tanah Datar ini, agaknya perlu kajian dari pemerintah daerah.
Sebab, ini sebuah terobosan yang amat sangat luar biasa. Tak hanya menghubungkan dua daerah, tapi juga melahirkan destinasi wisata baru, serta sumber ekonomi lain.
Yohanes Wempi, mantan anggota DPRD Padang Pariaman ini ingin maju menjadi calon bupati, karena banyak dorongan dari aktivis kampus, dan dukungan dari sejumlah tokoh masyarakat Padang Pariaman.
Ya, maju dalam Pilkada serentak November tahun ini. Rasanya, ide besar, gagasan brilian yang dia punya, amat patut dijadikan program oleh kepala daerah mendatang.
Apakah dia sudah dapat dukungan dari PKS? Sebagai kader PKS, Yohanes tidak melihat partainya apa.
Yang penting, semua partai politik yang membuka ruang, dia coba mendaftar, dan ikut bersaing nantinya. (ad/red)