Foto bersama usai penutupan pelatihan di BDK Padang. (ist) |
Padang, Sigi24.com---Pelatihan manajemen pondok pesantren di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar dan Jambi, Sabtu (18/3/2023) ditutup secara resmi oleh Kepala Kanwil Kemenag Jambi, H. Zaztafia secara virtual.
Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang, H. Afrianto berhalangan, karena ada tugas ke Surabaya. Pelatihan itu berlangsung sejak Senin (13/3/2023).
Pelatihan dua kelas itu, disamping peserta dari pondok pesantren juga ada dari Kemenag di lingkungan kedua Kanwil Kemenag tersebut. Utusan Kemenag ini adalah pelatihan perencanaan dan penganggaran.
Menurut H. Zaztafia, moderasi beragama saat ini, sungguh menjadi alat pemersatu anak bangsa. "Tentu pelatihan selama sepekan ini, akan menjadi tolak ukur perkembangan masing-masing lembaga di masa depan," katanya.
Kata dia, perbedaan keyakinan, perbedaan agama harus dijadikan sebagai sumber kekuatan bangsa ini. "Kemenag dan pesantren menjadi penopang kekuatan ini, terutama dalam mengembangkan moderasi beragama itu," ujar dia.
Sebelum penutupan di aula utama BDK Padang itu, masing-masing peserta dari dua kelas mengikuti ujian. Ya, ujian dari materi yang dipelajari selama kegiatan, serta rencana tindak lanjut dari masing-masing lembaga, dalam menunjang perjalanan kedua lembaga di masa yang akan datang.
Ujian lewat google ini, setidaknya menggambarkan kondisi serta tindak lanjut dari pengembangan Kemenag kabupaten dan kota serta pesantren yang ikut dalam pelatihan angkatan keempat ini.
Kesan dan pesan tercurah dari masing-masing peserta. Maklum, kegiatan selama ini memberikan kisah dan catatan tersendiri dari seluruh peserta.
Tak disampaikan secara formal dalam penutupan. Serimonial penutupan pelatihan hanya ceramah Kepala Kanwil Kemenag Jambi H. Zaztafia yang dilakukan secara daring.
Usai ditutup, para peserta pun bubar. Bubar ke asrama, dan mengambil kosumsi siang yang masih disediakan panitia, selanjutnya ada yang memilih pulang.
Pulang ke rumah. Dan ada yang memilih shalat Zuhur dulu, lalu bubar pulang ke tempat masing-masing. Sebagian peserta dari Provinsi Jambi ada yang sudah berangkat pulang, dan ada malam ini, sesuai travel yang dipesannya.
Banyak kesan dan pesan, silaturahmi dan jaringan di antara sesama peserta. Tentu ini keuntungan paling tinggi, setelah ilmu pengetahuan selama pelatihan. (ad)