Lubuk Alung--Sekali berproduksi, kelompok ini menghasilkan empat ton pakan ternak. Produksi makan ternak sapi yang diolah dari jagung itu baru jalan dua bulan ini, adalah kolaborasi sembilan orang anak-anak milenial yang baru saja menamatkan studinya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Memasuki bulan ketika ini, mereka memasang target untuk satu kali berproduksi itu menghasilkan sampai 10 ton.
Corn Silage Mellennial nama kelompoknya. Sekarang baru dua kelompok ternak yang menjadi konsumennya. "Ya, bahan utamanya jagung. Mulai dari batang jagung, daun, buah, sampai yang paling bawah, urat jagung itu sendiri. Yang lainnya, adalah. Itu rahasia perusahaan," kata Koordinator Corn Silage Mellennial Alya Priskalita.
"Alhamdulillah, akan ada tambahan kelompok ternak lain di sekitar Lubuk Alung dan Padang Pariaman ini yang memesan produk pakan ternak. Bahkan, melalui banyak jejaring juga, hasil produk yang kita buat ini mulai dirasakan oleh para peternak sapi," kata dia, Kamis kemarin.
Background atau yang melatar belakangi anak-anak milenial termotivasi untuk berusaha mandiri pada sektor pertanian (pangan, holtikultura, peternakan dan perikanan, adalah kondisi semakin sempitnya lapangan pekerjaan saat ini. Anak-anak milenial mencoba berusaha mandiri dan membuka lapangan kerja baru.
Sektor pertanian adalah salah satu sektor penyumbang PDRB terbesar. Indonesia sebagai negara agraris yang tidak lain adalah potensi terbesar ada pada sektor pertanian. Milenial melihat SDM petani semakin lama semakin menurun kuantitas maupun kualitasnya. Kuantitas menurun sebagian besar anak-anak merasa enggan menjadi petani.
"Masih banyak lahan tidur dan lahan terlantar yang belum tergarap secara optimal. Kebutuhan protein daging masyarakat belum terpenuhi secara maksimal dan masih rendahnya pengetahuan peternak tentang makanan ternak. Ternyata dengan adanya silase jagung dapat meningkatkan pertumbuhan daging," ujar Alya Priskalita.
Kamis, (3/6) Corn Silage Mellennial dapat kunjungan dan apresiasi dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Erinaldi. Menurutnya, kreativitas kelompok ini luar biasa sekali. Limbah jagung yang selama ini jadi masalah, mampu menghasilkan manfaat, dan bahkan jadi lapangan pekerjaan.
"Pakan ternak yang dibuat secara kreatif ini, bisa jadi stok makanan ternak selama dua tahun. Luar biasa. Semoga ide dan kreatif adek-adek milenial ini mampu memberikan yang terbaik, setidaknya buat peternak di seputaran Lubuk Alung ini," kata Erinaldi.
Dia mengundang para pengusaha ternak, untuk menjadikan pakan ternak ternak yang dihasilkan Corn Silage Mellennial, sebagai makanan utama dalam pengembangan ternak. "Ini sangat membantu pengembangan usaha ternak dalam menghadapi masa sulit saat ini," katanya. (ad)