Type Here to Get Search Results !

Solidaritas Pemuda Sungai Geringging: “Suger Peduli” Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera Barat

Gerakan Suger Peduli dengan jargon “Move to Impact” kembali menunjukkan bagaimana pemuda harus bergerak cepat dan lebih peduli terhadap daerahnya. 

Sungai Geringging — Gerakan Suger Peduli dengan jargon “Move to Impact” kembali menunjukkan bagaimana pemuda harus bergerak cepat dan lebih peduli terhadap daerahnya. Melalui penggalangan dana yang dibuka sejak 30 November hingga 5 Desember 2025, awalnya donasi yang terkumpul sebanyak Rp 49.230.000, namun donasi terus mengalir setelah masa penggalangan ditutup, sehingga total akhir mencapai Rp 50.821.000. Seluruhnya disalurkan untuk korban banjir bandang, longsor, dan galodo di Sumatera Barat.

Tahap awal penyaluran dimulai dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Sungai Geringging yang terdampak longsor. Dari titik ini, relawan bergerak memperluas jangkauan ke berbagai wilayah. Dalam aksi ini, keberagaman latar belakang para relawan-lah yang menjadi kekuatan dan sinergi. Seperti disampaikan Abdurrahman Ahady, “Relawan Suger Peduli berasal dari latar yang berbeda-beda, tetapi semuanya bersinergi. Itu membuat asesmen dan distribusi bantuan jauh lebih efektif.”

Gerakan ini juga menyasar kecamatan lain yang terdampak, seperti 2x11 Kayu Tanam, Lubuk Alung, Batang Anai, IV Koto Aur Malintang, dan Sungai Limau. Metode "door to door" diterapkan untuk memastikan bantuan tepat sasaran tanpa menimbulkan kerumunan. Di sela penyaluran bantuan tersebut, apresiasi kepada pihak yang turut membantu tak luput disampaikan. Relawan M. Ilham menuturkan, “Kami hanya perantara. Yang membuat semua ini bergerak adalah donatur. Semoga setiap rupiah menjadi amal jariyah.”

Memasuki awal Desember, relawan bergerak menuju Kabupaten Agam. Bantuan disalurkan di Nagari Salareh Aie Timur, Kecamatan Palembayan, serta Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, meski akses jalan sulit dilalui akibat longsor susulan dan cuaca yang tidak menentu.

Selain bantuan logistik, Suger Peduli juga menyerahkan uang duka kepada keluarga warga Sungai Geringging yang menjadi korban galodo di Jembatan Kembar Padang Panjang. Bantuan tersebut diberikan langsung sebagai bentuk dukungan psikologis dan sosial kepada keluarga yang ditinggalkan.

Koordinator kegiatan, Raditya Tomi, menegaskan bahwa gerakan ini bukan hanya upaya tanggap darurat semata. “Move to Impact bukan hanya gerak cepat tanggap bencana, tetapi usaha membangun budaya solidaritas jangka panjang,” ujarnya.

Aksi Suger Peduli dengan jargon “Move to Impact” kembali menunjukkan bahwa inisiatif pemuda mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat.

-AA

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.