Type Here to Get Search Results !

Rahmat Tuanku Sulaiman: Armaidi Tanjung Kader Langka di Nahdlatul Ulama

Armaidi Tanjung menyerahkan piagam penghargaan kepada Rahmat Tuanku Sulaiman, usai bedah buku Nia Kurnia Sari yang ditulis Armaidi, di Kantor Walinagari Guguak.

PADANG PARIAMAN, -- Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman, Dr. H. Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan, bahwa awal mula jumpa dan berkenalan dengan Armaidi Tanjung adalah di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"2003 itu saya anggota KPU Padang Pariaman. Armaidi Tanjung datang dan berdiskusi. Bersilaturrahmi iya pula. Dia dari partai yang didirikan oleh NU. PKB partainya kala itu. Dia tahu saya dari pesantren yang konsen dengan Ahlussunah Waljamaah, maka diskusi kami banyak soal NU," kata Ketua Baznas Padang Pariaman periode 2020-2025 ini, Rabu 22 Oktober 2025 di Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Pungguang Kasiak Lubuk Alung.

Memang, NU belum begitu berkembang di Padang Pariaman. "Saat saya kuliah, NU belum begitu dikenal di Sumatera Barat ini. Saat diskusi dan silaturrahmi dengan Armaidi itulah dia mengenalkan NU lengkap dengan seluruh organisasi sayapnya," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Pungguang Kasiak Lubuk Alung ini.

"Kala itu, Armaidi Tanjung saya lihat orang dan tokoh yang lengkap nilai-nilai NU-nya. Dia cekatan dan lincah bicara NU. Kemudian, pertemuan berikutnya sering, dan tentunya tumbuh dan berkembang dengan persepsi yang sama. Apa konsep yang saya ajukan, oleh Armaidi diterjemahkan dengan lebih luas lagi, sehingga konsep kebersamaan terbangun lewat FKS dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Padang Pariaman," sebutnya.

Di dua organisasi itu, Rahmat Tuanku Sulaiman ketuanya. Oleh Rahmat, Armaidi Tanjung dijadikan Sekretaris di dua organisasi yang dipimpinnya itu. "Ya itu tadi, Armaidi orang yang cekatan, mampu menerjemahkan konsep saya dengan baik dan lebih luas lagi," ungkapnya.

Dari segi usia dan NU, tentu Armaidi Tanjung jauh lebih senior. Armaidi Tanjung penulis dan wartawan, sehingga dia cekatan dan lincah. Dia ingin cepat dan tanpa prosedur. Makanya, di FKS dan LK3, kekuatan Armaidi Tanjung ini terasa sekali oleh Rahmat Tuanku Sulaiman.

"Armaidi Tanjung orang yang serba bisa. Hampir semua jabatan dalam organisasi mampu dikerjakannya dengan baik dan benar. Saya butuh dia di bidang tertentu, Armaidi cepat saja sesuainya. Maka terjalin dengan kuat kami itu saling membutuhkan, bergerak dalam sosial kemasyarakatan," kata dia.

Armaidi Tanjung yang pernah jadi Sekretaris GP Ansor Sumbar ini, kata Rahmat Tuanku Sulaiman, orangnya banyak santai dan tidak neko-neko. Tidak ada ego. Yang ada, ketika pekerjaan dibebankan ke dia, cepat saja Armaidi menuntaskan pekerjaan itu.

"Sepanjang ada yang bisa dia lakukan dan dia kontribusikan, terutama untuk NU dan Banomnya, Armaidi siap saja untuk terdepan begitu jadi. Itu kesan saya tentang Armaidi. Bagi saya, beliau ini ada dalam berbagai posisi. Jasa dia banyak. Mungkin tidak bisa dinilai dengan materi. Maka kalau ada organisasi-organisasi tertentu, ya saya ajak dia sebagai sekretaris saya. Seperti organisasi semi plat merahnya, itu saya libatkan dia karena dia juga bisa membantu saya. Begitu juga, kami saling membutuhkan. Saya butuh dia dan untuk posisi tertentu, saya bawa juga dia," ujar Rahmat.

Armaidi Tanjung itu orang penting, tapi dalam kerja organisasi dia tidak membawa kepentingan tertentu, selain memajukan organisasi itu. Berbuat ikhlas. Sepanjang dia bisa melakukan kerja, dia kerjakan dengan tuntas dan sukses. "Saking ikhlasnya dia berbuat di organisasi, sampai tak melihat dia, orang punya kepentingan apa dalam organisasi itu. Armaidi lebih memilih jalan sendiri yang diterima semua kalangan. Pendeknya, Armaidi tak mau tahu orang lain punya kepentingan apa dalam organisasi yang sama dengan dia. Dia asyik dengan kerja dan tanggung jawabnya," sebutnya.

"Makanya, kalau orang lain "menyeret" dia, itu tergantung mindsetnya. Sebab, hampir semua orang masuk dan bergabung dengan organisasi punya kepentingan tersendiri. Armaidi, sepertinya bisa menyesuaikan alur dan arah yang dilakukan pimpinan dalam organisasi," kata Rahmat.

Armaidi punya kelebihan khusus, yang tak dimiliki orang lain. Boleh disebut, Armaidi berada di sedikit kader dan tokoh NU yang pintar menulis. "Saya butuh dia dalam pergaulan. Terutama sekali soal publikasi kegiatan saya di luar NU. Hampir tiap sebentar terbit publikasi kegiatan saya, dan itu terasa sangat luar biasa sekali. Kemana dan dimana saja saya ajak, sepanjang ada waktu, Armaidi selalu siap dan jarang menolak," ulas mantan Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat ini.

Dalam dunia organisasi, Armaidi punya habitat tersendiri. Dia matang dan mahir di sekretaris dan pengkaderan. "Posisi kerja konseptor, inisiator, dan eksekusi, sepertinya Armaidi matang di sini. Itu kelebihan dan keunggulan Armaidi. Peran itu terasa langka sekali dalam organisasi. Makanya, dalam berbagai organisasi, Armaidi saya lihat banyak diamanahi di bidang itu," ulasnya.

"Peran itu disebut langka, karena orang mau mengerjakan pasti tahu dulu dia mendapatkan apa. Armaidi tak seperti itu. Ketika posisinya di situ, langsung tancap gas, menularkan ide dan kreativitasnya sesuai dengan spesialisasinya. Dia tak mengharapkan, kerja ini dapat apa. Tapi dia bekerja ingin memberikan sesuatu buat organisasi. Tak penting orang lain bilang apa. Dia tetap dengan dunianya, bekerja, menyelesaikan bengkalai kerja yang terjadwal," ungkapnya.

Bahwa kemudian orang menilainya dengan narasi yang bermacam-macam, itu tergantung kepentingan orang lain itu. "Bagi saya, memandang Armaidi secara positif. Dia adalah kader yang langka. Tidak banyak orang yang punya keterampilan seperti dia, punya minat seperti dia dan punya kemauan dan ketulusan seperti dia," cerita Rahmat.

"Saya bersyukur, ada kader NU yang seperti Armaidi. Memilih jalan seperti dia dan kemudian saya memang berdoa, semoga Armaidi ini bisa mendapatkan posisi yang lebih strategis, hasil dari khidmat dia selama ini. Saya selalu sampaikan, supaya Armaidi diberi posisi-posisi tertentu. Diberikan kesempatan karena memang sudah sering dia melakukan apa yang namanya uji coba. Belum mendapatkan posisi yang menguntungkan. Dia masih di posisi alternatif saja," ujar dia. 

Rahmat melihat, mungkin suatu saat Armaidi bisa menjadi anggota dewan, menjadi pemimpin apalah namanya sehingga dia bisa menikmati dari khidmat dia selama ini. "Sudah terlalu banyak perjuangannya. Saya banyak juga memberikan jalan kepada Armaidi, memudahkan dan memuluskan dia untuk mencapai cita-citanya, tetapi memang takdirnya yang belum. Semoga saja suatu saat dia mendapatkan," harapnya.

Biodata Rahmat Tuanku Sulaiman 

Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman, S.Sos, S.Sos.I, M.M., lahir di Punggung Kasik Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, 12 April 1980. Pendidikan SDN 06 Punggung Kasik (1992), Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, filial MTsN Kepala Hilalang (1995). SMUN 2, 2 X 11 Enam Lingkung (1998) gelar Tuanku Sulaiman dari Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan. S1 di IAIN Imam Bonjol Padang Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Universitas Andalas Padang pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) (2003. S2 Magister Manajemen Universitas Negeri Padang (2005), S3 Program Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu (2020). 

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang Pariaman Juni 2003, komisioner termuda saat itu di Sumatera Barat. Konsultan Program Pemberdayaan diawali menjadi Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan (2010), Koordinator Fasilitator atau District Facilitator Coordinator pada Program Pamsimas di Kota Padang. Tahun 2014 pindah ke Padang Pariaman sampai 2016. District Coordinator (DC) Program Pamsimas di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu 2017. Tenaga Ahli Community Development Specialist and Capacity Building Coordinator Provinsi Jambi 2020. 

Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Punggung Kasik/Ketua Yayasan Bustanul Yaqin. Dosen STKIP Nasional Padang Pariaman dan dosen Luar Biasa di Jurusan Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar. Ketua BAZNAS Kabupaten Padang Pariaman 2020-2025.

Akademisi, juru dakwah, trainer nasional, konsultan professional bidang pemberdayaan, aktifis organisasi pelajar, kepemudaan, profesi dan organisasi sosial keagamaan di berbagai tingkatan. 

Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Padang Pariaman, Ketua DPD Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Padang Pariaman, Ketua PCNU Padang Pariaman dan Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat. Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat Padang Pariaman, Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Saiyo Sakato Padang Pariaman, Ketua Forum Kabupaten Sehat Padang Pariaman, pernah Ketua Forum Komunikasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (FK TKSK) Provinsi Sumatera Barat, pengurus KNPI mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten sampai tingkat Provinsi Sumatera Barat sebagai Wakil Ketua. 

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Pariaman. Ketua Umum Himpunan Pemuda dan Pelajar Mesjid Raya (HIPPMER) Punggung Kasik, Ketua Karang Taruna Nagari dan Kecamatan Lubuk Alung. Ketua BAMUS Nagari Lubuk Alung dan Ketua Bamus Nagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung. Ketua Umum Alumni SMAN 1 Enam Lingkung, Ketua Umum Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-ringan. 

Buku yang terbit bersama Armaidi Tanjung, Strategi Sosial Marketing dan Manajemen Perubahan Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Padang Pariaman (Jejak dan Langkah 2019-2021), Padang Pariaman: Pustaka Artaz, 2021.

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.