![]() |
Padang Pariaman, Sigi24.cim -- Masyarakat Padang Pariaman makin resah dan banyak yang bertanya lewat WA awak media ini, tentang kasus Sekretaris Nagari Sikucur Utara Zaherman yang lulus PPPK, sebagai guru SD 29 V Koto Kampung Dalam, kendati catatan honor mengajarnya hanya menggunakan tenaga orang lain (pakai Joki).
Keresahan ini wajar karena mungkin masyarakat berharap banyak kepada Kepemimpin Bupati dan wakil Bupati Jhon Kenedy Aziz dan Rahmat Hidayat pada Pemerintahan Padang Pariaman yang baru saat ini. Semua OPD-nya ada perubahan sikap dan cepat tanggap dalam menampung aspirasi, dan menanggapi setiap keluhan masyarakat sesuai tupoksinya masing-masing.
Namun awak media ini juga merasakan hal yang sama dengan keluhan masyarakat di atas, tentang lambannya pelayanan yang diberikan OPD, terkait dalam persoalan Zaherman guru PPPK ini.
Buktinya ketika dicoba konfirmasikan persoalan tersebut kepada Kadis DPMD Padang Pariaman, Hendri Satria mulai Senin (14/04/2025), pada awalnya aktif nomor ponselnya dan terlihat pada simbol dibacanya, namun entah apa yang terjadi Kadis ini nomornya tidak aktif lagi untuk dihubungi.
Sama halnya dengan Kepala Inspektorat Hendra Aswara, ketika dihubungi lewat chat WA-nya sejak Senin (22/04/2025), sampai hari ini hanya sekedar terlihat dibaca saja, namun tidak ada tanggapan atau memilih bungkam, tidak mau menanggapi atau menjawab apa yang kita tanyakan.
Heran, seharusnya para OPD ini adalah ujung tombak secara teknis dari Bupati dan Wakil Bupati, seharusnya untuk pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing, tapi masih seperti sebelumnya. Belum terbuka/transparan dalam pelayanan seperti pada DPMD dan Inspektorat tersebut.
Beruntungnya ketika awak media coba hubungi Sekertaris Daerah (Sekda) Padang Pariaman Rudy Rapenaldi Rilis ketika dihubungi Senin (28/04/2025), dan menanyakan apa sanksi yang akan diberikan jika diterimanya Zaherman sebagai guru PPPK tidak sesuai regulasi yang ada, menegaskan "Jika terbukti ada pemalsuan dokumen, akan kita ajukan peninjauan kembali ke pihak BKN, dan Sekarang Dinas Pendidikan sedang melakukan investigasi terhadap hal itu," tegasnya.
Dalam hal ini Sekda Padang Pariaman Rudy Rapenaldi Rilis terkesan masih menghargai arti komunikasi sesuai kebutuhan masyarakat, tanpa memandang dari siapa tapi apa kebutuhan dari komunikasi tersebut.
Sekda ini lansung membalas chat dan pertanyaan yang diajukan di atas. Namun sampai sekarang sejak persoalan ini mulai terkuak ke permukaan sejak Kamis (24/04/2025), sampai sekarang masih menunggu hasil investigasi dari pihak Dinas Pendidikan tersebut. (nd/red)