![]() |
Usai diskusi buku dan halal bihalal, PMII Rayon Radikal Wasathiyyah foto bersama. |
PADANG – Dalam momentum Halal Bi Halal yang diselenggarakan pada Sabtu, 19 April 2025, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Radikal Wasathiyyah Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang meluncurkan sekaligus membedah buku bertajuk Islam, Otoritas, dan Gender.
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Ihdinassirotol Mustaqim, Pasie Jambak, Kota Padang ini menjadi ruang refleksi sekaligus konsolidasi intelektual kader pergerakan.
Ketua Rayon Radikal Wasathiyyah, Agusman Efendri, menuturkan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sebagai ajang silaturrahmi, tetapi juga penguatan sinergi antar kader PMII. “Momentum ini menjadi ruang konsolidasi sekaligus refleksi gerakan keislaman dan keilmuan dalam bingkai silaturrahmi,” ujarnya.
Sorotan utama dalam kegiatan ini adalah peluncuran dan diskusi buku Islam, Otoritas, dan Gender, hasil karya tiga kader sekaligus Majelis Pembina Rayon: Abdurrahman Ahady, Yoga Pratama, dan Rasyid Alhafizh. Ketiganya turut hadir untuk menyampaikan gagasan utama dan latar belakang penulisan buku tersebut.
Abdurrahman Ahady menjelaskan bahwa buku ini merupakan respons kritis terhadap tiga pilar penting dalam wacana keislaman. “Buku ini tidak hadir sebagai jawaban final, melainkan sebagai tawaran gagasan dan pembacaan ulang dari perspektif kader pergerakan,” tegasnya.
Ia menyebutkan, buku ini mengajak pembaca untuk memahami Islam secara kontekstual, membaca ulang otoritas keagamaan dan sosial, serta memperjuangkan nilai-nilai keadilan gender yang membumi.
Sementara itu, Yoga Pratama menyoroti aspek keberanian intelektual yang mendasari lahirnya buku tersebut. “Kita harus terbiasa mempertanyakan dan tidak sekadar menerima keadaan. Buku ini adalah salah satu bentuk keberanian itu,” ungkapnya.
Rasyid Alhafizh turut menambahkan bahwa diskusi yang dilakukan dalam acara ini bukan semata peluncuran, tetapi juga bagian dari proses penyempurnaan karya. “Diskusi ini penting untuk menyempurnakan substansi buku, agar lebih tajam dan relevan,” ujarnya.
Apresiasi terhadap kegiatan ini juga datang dari Ketua PK PMII UIN Imam Bonjol Padang, Robi Suhendra. Ia memuji langkah progresif yang dilakukan oleh Rayon Radikal Wasathiyyah dan berharap langkah tersebut menjadi inspirasi bagi rayon-rayon lain. “Ini gebrakan langka dan penting. PMII perlu lebih sering tampil dengan gagasan, bukan hanya aksi. Budaya literasi harus terus hidup di tubuh pergerakan,” tuturnya.
Sebagai penutup, kegiatan ini dilanjutkan dengan makan bersama, memperkuat semangat kebersamaan dan kekompakan antar kader. Momen ini menunjukkan bahwa ruh intelektual dan spiritual dapat berjalan beriringan dalam dinamika gerakan mahasiswa Islam. (aa/red)