![]() |
PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- 103 Nagari di Padang Pariaman tengah berbelasungkawa yang sangat dalam. Tangis tanpa air mata dan tanpa suara dari masing-masing walinagari sepertinya telah berusaha agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu, namun kepedihan dari luka terus menganga itu semakin sakit, dan sudah mulai menggerogoti sendi-sendi kehidupan mereka.
Pasalnya, sampai sekarang dana ADN yang diharapkan setiap nagari ini, tak kunjung menampakkan hilal tanda bulan itu akan terbit untuk menerangi kegelapan. Entah kapan bulan ini akan memancarkan cahayanya, pertanyaan itulah sampai saat ini belum ada jawaban pasti dari pihak terkait di Kabupaten Padang Pariaman.
Berbagai tanggapan dan pendapat bermunculan dari beberapa walinagari ini, ketika awak media mencoba menghubungi ungkapan yang disampaikan oleh walinagari yang sempat awak media hubungi, kendati mereka tidak mau namanya ditulis di sini, namun nada dan irama mereka sama dalam menghadapi kondisi sulit seperti ini.
"Sekarang kami semua panik pak," jelas seorang walinagari, karena operasional kantor harus tetap jalan sebagaimana biasa, peralatan kantor, listrik, wifi, tetap harus jalan. Dan paling sedihnya lebaran kemaren, kondisi ini menjadi ujian terberat bagi kami dan staf termasuk keluarga dan anak-anak kami, rasonyo ndak mingkin wak sambuang puaso agak duo bulan lai doh pak, keluhnya.
Herannya, terkesan hal ini hanya untuk kami di nagari saja pak. Sementara di sekolah dan lainya terlihat berjalan seperti biasa. "Walinagari yang lain mengatakan, kondisi ini kami merasa telah banyak membantu negara ini. Jalannya kegiatan kantor berada di pundak kami masing-masing walinagari selama empat bulan ini".
Walinagari lain malah ada yang lebih menyedihkan. "Perjuangan kami seperti ini tentu ada batasnya pak. Jika kami tidak mampu lagi ada kemungkinan dengan berat hati kantor ini kita tutup untuk sementara waktu, namun harapan kami tentu agar kemungkinan terpahit ini tidak sampai terjadi," harapnya.
Selama ini masing-masing walinagari berbeda-beda dalam mencari solusi agar semua staf yang ada di nagari masing-masing bisa juga sedikit lega menyambut lebaran / hari raya Idul Fitri, dengan mencari pinjaman kepada orang lain atau kolega terdekat yang mampu. Namun anehnya tidak seorang pun dari enam walinagari yang sempat dihubungi tidak mau ditulis namanya di sini. Mungkin mengingat privasi bapak /ibuk wali ini nama dan nagarinya masih di sembunyikan.
Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman Jonifriadi ketika dikonfirmasi, Rabu (16/04/2025) melalui WA-nya mengatakan, masalah ADN tahap 1 itu disepakati ketika pengurus Forum Walinagari Kabupaten dan Kecamatan mengadakan pertemuan dengan Sekda, Ka BPKD dan Ka DPMD lima hari menjelang lebaran.
"Sekda dan Kepala BPKD dalam pertemuan itu menyatakan, bahwa akan menyalurkan ADN tahap 1 paling lambat minggu ke 2 April," ulas Jonifriadi.
Lebih lanjut Ketua Forum Walinagari ini menegaskan, karena telah masuknya masa janji itu oleh beberapa Sekretaris Nagari (Sekna) ke Keuangan BPKD, namun mereka tolak karena belum ada perintah atasan.
"Selaku Ketua Forum Walinagari malam ini telah mengirim pesan ke Sekda melalu WA, untuk menagih janji tersebut. Namun, sepertinya HP beliau tidak aktif. Semoga beberapa waktu kedepan bisa beliau jawab dan sikapi," terangnya mengakhiri. (nd/red)