PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Kisruh yang terjadi di PDAM Padang Pariaman yang tengah banyak diberitakan oleh para media online belakangan ini, membuat Direktur PDAM Aminuddin naik pitam bagaikan cacing kepanasan, bicara ngaur entah kemana dan marah-marah setelah membaca berita dari Sigi24.com yang dikirimkan kepadanya.
Peristiwa itu terjadi Jumat (28/02/2025) pada jam 9.52 pagi ketika sang Direktur yang dinilai sok benar dan berkuasa ini ketika menelpon awak media ini.
Dalam percakapan selama waktu 2 menit 39 detik tersebut, sang direktur Aminuddin ini menuduh dan mengatakan "bapak jangan asal buat berita saja, kenapa bapak tidak konfirmasi dulu kepada kami pihak PDAM, bapak tuduh saya munafik memakan hak karyawan," kata Aminuddin.
Pada durasi Aminuddin menelpon 2 menit lebih itu, beliau tidak memberi ruang kepada awak media ini untuk menjawab bahkan lansung mematikan telponnya. Karena tidak dapat ruang untuk menjawab awak media berinisiatif untuk nelpon ulang sang direktur ini dan kembali dapat menjelaskan kepadanya perihal pemberitaan ini cuman hanya sebentar kurang dari menit telpon kembali dimatikan oleh direktur yang terbilang lama menjabat di PDAM tersebut.
Padahal awak media ini 3 hari sebelum berita ini ditayangkan Selasa (25/02/2025) jam 14.22 sudah mengirimkan tulisan tersebut melalui WA sang Direktur ini, serta minta tanggapannya, tapi tak kunjung dibalas. Karena tidak kunjung direspon, dipikir sudah cukup ruang waktu yang diberikan kepada Direktur PDAM Aminuddin, maka berita ini ditayangkan.
Anehnya bukan penyelesaian masaalah yang dilakukan oleh orang nomor satu PDAM Padang Pariaman ini, tapi dia berusaha menutupi masalahnya lewat salah satu media online di daerah ini, seolah tidak ada kesalahan pada kebijakan yang dia lakukan kepada 12 orang karyawannya yang telah pensiun, diantaranya terhadap Aliasman SE yang dimuat pada berita edisi yang lalu.
Sebagaimana diberitakan pada edisi sebelumya bahwa sampai saat ini sudah 2 tahun lebih, walau sering diingatkan dan diminta oleh Aliasman SE tapi malah terus dijanjikan saja.
Adapun hak Aliasman yang belum diberikan sampai saat ini adalah cendramata 5 emas, uang pesangon 6 bulan gaji kotor, dan satu yang dipertanyakan oleh Aliasman. "Kenapa gaji pensiun yang diterima lebih kecil dibanding dengan karyawan yang sama pensiun, padahal pendidikan formal dan golongannya di bawah saya," terang Aliasman.
Anehnya barulah hari Jumat (28/ 2025) jam 11:00.wib melalui orang suruhan dari pihak PDAM memberikan surat undangan kepada saya bernomor: 31/PERUMDA.AM.TA/II-2025. yang isi surat dari Direktur itu adalah membahas hal-hal terkait penghargaan dan pesangon untuk pegawai yang telah pensiun, yang ditandatangani oleh Aminuddin sebagai Direktur PDAM.
Setelah membaca surat tersebut kepada si pengantar surat Aliasman berpesan, minta sampaikan kepada Direktur "kalau hanya untuk membahas masalah atau sekedar sosialisasi saja, saya sudah jenuh menghadirinya, karena hal yang serupa pernah saya dipanggil, hanya mendapat cemoohan dan makian. Kalau saya dipanggil untuk pemberian hak saya, yaa..saya siap menghadirinya," jelas Aliasman.
Sebetulnya kinerja Direktur PDAM ini sudah lama diketahui oleh umum. Buktinya tanggal 23 Juni 2023 pernah didemo oleh mahasiswa dan dituntut Direktur PDAM dicopot, dan diaudit keuangannya.
Demo terakhir mahasiswa di Kantor Bupati Padang Pariaman 20 Januari 2025, juga menuntut kepada bupati agar Direktur PDAM dinon aktifkan, ini adalah salah satu bukti bahwa kinerja Direktur PDAM ini bukan baik-baik saja. (nd/red)