Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

ISLAM AWAL DAN SURAU: Perjumpaan Islam dengan Adat Minangkabau Oleh: Duski Samad

Penulis sejarah dari kalangan muslim menyebutkan bahwa Islam awal datang ke Minangkabau bercorak tasawuf, di bawa sufi pengembara. Sejarawan dari barat umum menyatakan bahwa Islam masuk ke Minangkabau melalui berbagai jalur, terutama perdagangan, dakwah ulama, dan pengaruh kerajaan. Ada beberapa tahapan utama dalam penyebarannya. 

1. Jalur Pesisir Barat abad ke 13-14 M.

Jalur Perdagangan dan Ulama. Islam mulai dikenal di pesisir barat Sumatra sejak abad ke-13 atau 14 M, melalui interaksi dengan pedagang Muslim dari Gujarat, Arab, dan Persia.

Pesisir seperti Pariaman, Barus, dan Tiku menjadi pusat awal penyebaran Islam sebelum masuk ke pedalaman Minangkabau.

Peran Aceh dan Ulama Minangkabau. Pada abad ke-16-17, Islam semakin berkembang melalui hubungan dengan Kesultanan Aceh. Syekh Burhanuddin Ulakan (murid ulama Aceh) adalah tokoh penting yang menyebarkan Islam di Minangkabau, khususnya di Pariaman.

Islamisasi Kerajaan Pagaruyung

Sekitar abad ke-16, Raja Minangkabau mulai memeluk Islam, yang mempercepat penyebaran Islam ke masyarakat luas. Islam mulai masuk ke sistem adat dengan konsep "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah" (adat berdasarkan syariat Islam).

Seminar mengenai masuknya Islam ke Minangkabau yang diadakan di Batusangkar pada tahun 1980 membahas berbagai aspek penting terkait proses Islamisasi di wilayah tersebut. 

Beberapa poin utama yang dibahas meliputi di antaranya periode masuknya Islam. Diskusi mengenai kapan Islam pertama kali masuk ke Minangkabau, dengan beberapa pendapat menyatakan bahwa Islam telah hadir sejak abad ke-7 atau ke-8 Masehi melalui jalur perdagangan dan dakwah.

Integrasi Islam dengan Adat Minangkabau. Diskusi mengenai bagaimana Islam diintegrasikan dengan adat dan budaya lokal, menghasilkan falsafah "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah" yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minangkabau.

Pengaruh Islam terhadap Struktur Sosial dan Pemerintahan: Analisis tentang bagaimana masuknya Islam mempengaruhi struktur sosial dan sistem pemerintahan di Minangkabau, termasuk perubahan dalam sistem hukum dan adat istiadat

Tantangan dalam Proses Islamisasi. Pembahasan mengenai tantangan yang dihadapi dalam proses Islamisasi, seperti resistensi dari kelompok-kelompok tertentu dan konflik antara adat dan syariat yang terjadi pada masa-masa awal penyebaran Islam.

Seminar ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dinamika masuk dan berkembangnya Islam di Minangkabau, serta interaksi antara agama dan budaya dalam membentuk identitas masyarakat setempat.

Gerakan Padri (Awal Abad ke-19). Gerakan ini dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan bertujuan membersihkan praktik adat yang dianggap bertentangan dengan Islam. Meski mendapat perlawanan dari kaum adat, gerakan ini memperkuat ajaran Islam di Minangkabau.

2. JALUR SUNGAI KAMPAR, SITUS MAHEK

Jalur lain yang menjadi perhatian dari masuknya Islam ke Minangkabau adalah Sungai Kampar Riau. Islam masuk ke Minangkabau melalui beberapa jalur, salah satunya adalah jalur Sungai Kampar. 

Jalur ini penting karena Sungai Kampar menghubungkan pesisir timur Sumatra dengan pedalaman Minangkabau.

Diperkirakan, Islam mulai masuk ke wilayah Minangkabau pada abad ke-13 hingga ke-14, dibawa oleh para pedagang dan ulama dari Gujarat, Persia, serta Arab. Pesisir timur Sumatra, termasuk daerah sekitar Riau dan Kampar, merupakan jalur perdagangan yang strategis dan menjadi tempat persinggahan utama bagi kapal dagang dari Malaka dan Timur Tengah. Dari sana, ajaran Islam menyebar ke pedalaman Minangkabau melalui jalur sungai, termasuk Sungai Kampar yang mengalir hingga ke wilayah darek Minangkabau.

Selain itu, Kerajaan Pagaruyung sebagai pusat pemerintahan Minangkabau juga berperan dalam proses Islamisasi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Islam diterima secara resmi oleh Raja Pagaruyung sekitar abad ke-16. Setelah itu, ajaran Islam semakin berkembang melalui para ulama dan sistem pendidikan surau.

Jadi, bisa dibilang Sungai Kampar adalah salah satu jalur utama penyebaran Islam ke Minangkabau, tapi bukan satu-satunya. Ada juga jalur dari pesisir barat melalui Padang dan jalur darat dari Aceh.

4. SURAU TUO DI MINANGKABAU

Di Minangkabau, surau merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang punya peran besar dalam penyebaran Islam dan pembentukan karakter masyarakat. 

Beberapa surau tuo (surau tua) yang terkenal di Minangkabau antara lain:

1. Surau Lubuk Bauk (Tanah Datar)

Terletak di Nagari Lubuk Bauk, Batipuh, Tanah Datar. Dibangun sekitar abad ke-17 dan merupakan salah satu pusat penyebaran Islam di Minangkabau. Memiliki arsitektur khas Minangkabau dengan atap gonjong dan ornamen ukiran kayu.

2. Surau Baru Pariangan (Tanah Datar)

Berada di Nagari Pariangan, yang sering disebut sebagai desa tertua di Minangkabau. Memiliki sejarah panjang dalam pendidikan agama dan budaya Islam.

3. Surau Syekh Burhanuddin (Ulakan, Padang Pariaman)

Didirikan oleh Syekh Burhanuddin, ulama penyebar Islam di Minangkabau. Menjadi pusat tarekat Syattariyah dan masih aktif hingga sekarang. Setiap tahunnya, ada peringatan wafatnya Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai "Basafa" dan dihadiri banyak jemaah. 

4. Surau Tuo Taram (50 Kota)

Berada di Nagari Taram, Kabupaten Lima Puluh Kota. Termasuk surau yang telah berdiri sejak zaman dahulu dan masih digunakan untuk pendidikan agama.

Surau-surau ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan Islam, tempat diskusi adat, dan pusat pembinaan moral bagi masyarakat Minangkabau. Surau juga memainkan peran dalam peralihan sistem pendidikan dari tradisional ke sistem madrasah di Minangkabau.

Islam masuk ke Minangkabau melalui berbagai jalur dan tahapan, dengan pengaruh utama dari pedagang, ulama sufi, serta kerajaan. Islamisasi di Minangkabau bukan hanya sekadar perubahan agama, tetapi juga transformasi budaya dan sosial yang terintegrasi dalam adat masyarakat.

Jalur Masuk Islam ke Minangkabau

Islam masuk ke Minangkabau melalui tiga jalur utama: 

1. Pesisir Barat (Pariaman, Barus, Tiku) pada abad ke-13-14 M.

Islam datang melalui perdagangan dan dakwah ulama dari Gujarat, Persia, dan Arab. Pada abad ke-16-17, Kesultanan Aceh turut memperkuat Islamisasi, dengan tokoh penting seperti Syekh Burhanuddin Ulakan. Islam mulai diterima oleh Kerajaan Pagaruyung, mengukuhkan filosofi "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah."

-Sungai Kampar (dari Pesisir Timur, Riau) pada abad ke-13-14 M

Sungai Kampar menjadi jalur penting dalam penyebaran Islam dari Malaka ke pedalaman Minangkabau. Islam berkembang melalui interaksi pedagang dan ulama yang menjangkau daerah darek (pedalaman).

-Barus (Tapanuli, Sumut) pada abad ke-7-9 M

Islam diduga masuk lebih awal melalui Barus, yang terkenal sebagai pusat perdagangan dan memiliki komunitas Muslim sejak abad ke-7 atau 9 M. Barus berperan sebagai gerbang awal Islam sebelum menyebar ke Minangkabau dan sekitarnya.

2. Peran Ulama dan Gerakan Islamisasi.

Ulama memainkan peran sentral dalam penyebaran Islam, baik melalui dakwah maupun pendidikan di surau. Salah satu gerakan penting adalah Gerakan Padri (awal abad ke-19) yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Gerakan ini berupaya menyelaraskan adat dengan ajaran Islam, meski sempat menimbulkan konflik dengan kaum adat.

3. Peran Surau dalam Islamisasi.

Surau menjadi pusat pendidikan Islam di Minangkabau. Beberapa surau tuo yang berperan penting antara lain:- Surau Syekh Burhanuddin (Ulakan, Padang Pariaman) – Pusat tarekat Syattariyah.

Surau Lubuk Bauk (Tanah Datar) – Didirikan pada abad ke-17 sebagai pusat penyebaran Islam.

Surau Tuo Kayu Aro (Solok) – Salah satu surau tertua, berkembang dalam tradisi tasawuf.

4. Integrasi Islam dengan Adat.

Islam tidak menggantikan adat Minangkabau, tetapi justru memperkuatnya dengan prinsip "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah." Hal ini menciptakan keseimbangan antara ajaran Islam dan sistem sosial Minangkabau, termasuk dalam hukum, pemerintahan, dan pola kehidupan masyarakat.

5. SURAU Tuo Kayu Aro Solok.

Surau Tuo Kayu Aro adalah salah satu surau tertua di Minangkabau, yang terletak di Kabupaten Solok. Sejarahnya berkaitan erat dengan penyebaran Islam dan pendidikan agama di daerah itu. Surah ini Dibangun Sebagai Pusat Pendidikan Islam.

Surau ini diperkirakan berdiri sejak abad ke-17 atau 18, menjadikannya salah satu surau tertua di Minangkabau. Sejak dahulu, surau berfungsi sebagai tempat belajar agama dan mendidik generasi muda Minang tentang Islam.

Arsitektur Tradisional Minangkabau. Bangunannya khas Minangkabau dengan atap gonjong dan berbahan kayu, sehingga dinamakan "Kayu Aro." Dibangun tanpa paku, hanya menggunakan pasak kayu, menunjukkan keahlian tukang Minang zaman dulu.

Peran dalam Dakwah dan Tradisi Islam.

Surau ini menjadi tempat belajar Al-Qur'an, fiqih, dan tasawuf bagi anak-anak dan pemuda Minangkabau. Tradisi merantau bagi pemuda Minang sering dimulai dari pendidikan di surau sebelum mereka pergi mencari ilmu atau pengalaman ke luar daerah.

Pengaruh Syekh dan Ulama Lokal.

Beberapa ulama yang pernah mengajar di surau ini memiliki hubungan dengan tarekat sufi, seperti Tarekat Syattariyah dan Tarekat Naqsyabandiyah. Ajaran tasawuf berkembang di surau ini, sejalan dengan Islam yang berkembang di Minangkabau.

Saat ini, Surau Tuo Kayu Aro masih menjadi simbol sejarah Islam di Minangkabau dan menjadi cagar budaya yang dilestarikan. Islam di Minangkabau berkembang pesat melalui jalur perdagangan, dakwah ulama, dan peran kerajaan, sementara surau seperti Surau Tuo Kayu Aro berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penyebaran Islam sejak ratusan tahun lalu.

Jadi, Islamisasi di Minangkabau terjadi secara bertahap melalui jalur perdagangan, dakwah ulama, dan pengaruh kerajaan. Peran ulama dan surau sangat penting dalam mengakar kuatnya Islam di tengah adat Minangkabau. Gerakan seperti Gerakan Padri juga mempercepat proses Islamisasi. Pada akhirnya, Islam menjadi bagian integral dari identitas Minangkabau, dengan falsafah yang masih bertahan hingga kini. DS.10022025. Rekaman TVRI untuk Islam.

*Guru Besar UIN Imam Bonjol

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies