Konferwil GP Ansor Sulawesi Tenggara. (ist) |
SULTRA, Sigi24.com -- Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor H A. Rifqi Al Mubarok mengatakan bahwa Konferwil bukan ruang mengganti orang, tapi merupakan transisi perjuangan.
“Konferwil yang paling utama silaturahim menerapkan konsolidasi, bagian penting menegaskan transisi khidmat. Bukan transisi dari orang ke orang, tapi transisi melanjutkan perjuangan,” tegasnya.
Perjuangan yang dimaksud adalah perjuangan yang sudah diletakkan oleh para muassis, para pendahulu dan pendiri Nahdlatul Ulama. “Oleh sebab itu, kami menganggap transisi khidmat untuk organisasi,” tambahnya.
Karena menurut Gus Rifqi, jika tumpuan kita berada pada keyakinan khidmat semua kepentingan, keinginan, niat dan bahkan doa akan bertemu menjadi satu.
“Jangan sampai berandai-andai transisi khidmah ini menghilangkan yang kalah dan memuja-muja yang menang. Kita tidak akan pernah meninggalkan perjuangan sahabat Pendais Haq (Ketua PW Ansor Sultra),” kata Gus Rifqi.
Jadi, lanjutnya, jangan juga memuja Ketua Panitia yang nantinya akan menggantikan Sahabat Pendais Haq. “Jadi ya sudah ketemu ya ketua PWnya,” seloroh Gus Rifqi disambut tawa hadirin.
Lebih jauh Gus Rifqi menjelaskan kalau transisi khidmat adalah mimpi besar Ansor. Maka kita mengendapkan musyawarah dalam pengambilan keputusan strategis melalui prinsip satu komando karena Ansor menjadi bagian NU dan integral dari Pusat hingga Ranting.
“Kalau kita gontok-gontokan untuk kepentingan pribadi, tidak akan jauh dengan organisasi lain. Jangan sampai ini hilang karena kepentingan pribadi,” lanjutnya.
Dengan satu komando kita akan mencapai mimpi untuk beraktivitas dalam bisnis ekonomi, menjadi penghubung anak muda, menguatkan SDM dan berbicara di tingkat nasional atau internasional.
“Saya yakin PW Ansor Sultra bisa mewujudkan itu melalui prinsip satu komando,” tegasnya.
Pewarta: Tata Handika