Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hakikat Ziarah Memperkuat Silaturahmi Batin

Halaqah XVIII MTSN di PPMTI Batang Kabung, Padang. (ist)

PADANG, Sigi24.com--Halaqah Majlis Silaturahmi Tuanku Nasional (MTSN) adalah forum pengajian untuk menyamakan pengajian, pendapat dan pandangan keislaman berkaitan masalah-masalah yang hidup, pro kontra, kritik, apresiasi, diamalkan dan ditolak oleh sebahagian masyarakat. 

Dakwah, tabligh, video, dan postingan medsos yang tentang amalan dan praktik beragama yang mendapat kritik dari Dai, mubaligh sehingga viral. 

Ketersinggungan dan ketidaknyaman Tuanku itu menimbulkan gesekan dan kegaduhan.

Halaqah Tuanku ini dimaksudkan untuk menduduk kan dan menjernihkan masalah khilafiyah yang sudah kuat dan menjadi amalan umat. Seperti ziarah kubur, ziarah bersama, ziarah ke makam ulama dan ziarah tahunan Basapa di makam Syekh Burhanuddin Ulakan, Padang Pariaman. 

"Tuanku di Minangkabau, di Pulai Jawa disebut Kiyai Kampung nyatanya adalah menjadi referensi dan ikutan umat. Tugas memperkuat kompetensi. Ini arti penting MSTN," begitu sambutan Azwandi Rahman, Wakil Bendahara PBNU yang hadir pada halaqah ke XVIII di Pondok Pesantren MTI Batang Kabung, Padang, Ahad 9 Juni 2024. 

Wakil Ketum PP PERTI Duski Samad dalam sambutannya menyampaikan, bahwa menyatukan pandangan Tuanku dalam menyampaikan dakwah yang ikhtilaf. 

"Kekuatan Tuanku perlu diperkuat dalam menghadapi dan menjelaskan tradisi dan paham yang sudah kuat di memory dan perilaku umat. Kebersamaan umat dan Tuanku hendaklah terus kita perkuat. Kita mesti menepis anggapan orang, Tuanku banyak tapi bagai buih di laut, caranya kita bersama-sama," begitu kata Buya Mahyudin Salif Tuanku Sutan dalam sambutannya. 

ZIARAH UNTUK SILATURAHIM BATIN 

Muhammad Rais Tuanku Labai, Pimpinan Pesantren Nurul Yakin menyampaikan bahwa kearifan menyikapi wacana Tuanku dalam memberikan komentar di group WA Silaturahmi Tuanku. 

"Ziarah mesti kita lestarikan, karena dalam ziarah ada faktor pendorong. Di antaranya adalah untuk menjalin silaturahim batin dengan orang yang berkubur, lebih lagi yang punya hubungan keilmuan, silsilah dan sanad keilmuan," katanya.

Dalam Naisaiul ibadah oleh Nawawi Banten, ziarah itu bertujuan untuk tabaruk, wasilah silaturahim, dan memberi kemanfaatan untuk mayat yang berkubur.

Oleh karena itu umat diajak untuk memprioritaskan ziarah adalah untuk menjaga wasilah (ideologi kaji) dengan guru (mursyid). 

Dalam hadist Aisyah, antara kuburan Rasulullah dengan langit ada tingkok (terbuka).

Ada penjelasan lain tempat yang kuburan ulama ada keberkahan, sebab ulama itu pewaris ulama. 

Perilaku ziarah yang tidak sesuai dengan adab ziarah, seperti shalat di kuburan dan sebagainya mestinya disampaikan dengan baik, wajadilhum billati hiya ahsan (QS. An Nahal 125). 

Tuanku Abusani menjelaskan, bahwa ziarah ke makam Syekh Burhanuddin di Kuntu wafat 550 masehi adalah orang Arab Mekah yang diceritakan oleh penjaga kuburan 15 tahun Ulakan, 15 tahun Kumpulan dan 15 Batuhampar dan bermakam di Kuntu. 

Tuanku Khatib Syambusrin, ada tulisan dari pihak yang menolak ziarah. Rasul melarang menembok, dan membangun kuburan. 

Hadis larangan membangun kuburan sahih muslim. Ada hadis lain untuk meninggikan dan memberi tanda batu di kuburan, untuk menghormati mayat. Sebatas menandai kuburan itu boleh, tidak berkelebihan tidak bertentangan dengan hadist.

Natijah

1. Pelestarian ziarah kubur faktor pendorong lebih luas dapat dibaca kitab Nasaihul ibadah karya Nawawi al Banteni isinya untuk tabarruk, silaturahim batin (wasilah) dan kemanfaatan untuk orang di ziarahi.

2. Pandangan terhadap hadis yang melarang menembok kuburan. Pandangan jelas bahwa memberi tanda pada kuburan, termasuk membangun gobah, fisik bangun, selama tidak berlebihan adalah boleh. (rls/red)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies