Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Membaca Arti Penting PWI Kota Pariaman

Tiga wartawan yang tergabung di tim inisiator membersamai Podcast Padang Pariaman bicara. (ist)

Padang Pariaman, Sigi24.com--Bertemunya antara yang punya keinginan dengan yang akan merekomendasikan, merupakan penembus untuk hadirnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kota Pariaman.

Selasa, 19 September 2023 tiga wartawan PWI Padang Pariaman yang baru saja ditetapkan sebagai "Tim Inisiator" kelahiran PWI Kota Pariaman, membersamai Podcast Padang Pariaman bicara.

Dia adalah H. Suardi Aminsyah Koto, Ikhlas Darma Murya, dan Warman. Bincang ringan tapi berisi, santai juga serius.

Paling tidak, bincang dengan tema; "Dinamika Kelahiran PWI Kota Pariaman" itu memberi arti penting dalam kehadiran organisasi profesi wartawan tertua di republik ini, di Kota Tabuik itu.

Sebenarnya dinamika dan pergolakan akan adanya PWI di kota itu dimulai sejak 2008. "Tetapi dinamikanya belum sekuat dan sekeras dentuman keinginan yang muncul pasca konferensi 2021 kemarin," ulas Saco, begitu Suardi Aminsyah menjuluki nama kerennya.

Kekuatan pasca konferensi itu sangat terasa. Sudah punya kelompok-kelompok atau kubu-kubuan di kalangan anggota PWI itu sendiri. 

"Sudah tertulis berbentuk maklumat. Saya ada dalam kelompok itu. Sudah diantarkan suratnya ke PWI Provinsi Sumatera Barat, tetapi belum juga terealisasi sampai saat ini yang namanya PWI Kota Pariaman," ulas dia lagi. 

Bahkan, SK pengurus PWI hasil konferensi 2021 itu pun belum terbit, dan baru terbitnya tahun ini.

Apakah wujud PWI Kota Pariaman sebagai kebutuhan organisasi atau keinginan anggota yang memang berdomisili di kota itu, sebenarnya tidak representatif juga keduanya.

Sebab, organisasi PWI punya kekuatan di anggota. Beda dengan ormas dan OKP, yang memegang hak peto dalam forum tertinggi itu, daerah.

Ikhlas Darma Murya yang terlibat dalam kepanitiaan konferensi, merasa terkejut dan baru tahu sekarang, kalau ada kubu-kubuan di PWI itu.

Namun, demikian itu tentu sebuah kewajaran dan kepantasan. Tak organisasi namanya, kalau tidak ada yang berkubu-kubuan di dalamnya.

Sebagai wartawan yang baru kemarin sore, IDM, begitu wartawan utama ini akrabnya di tengah masyarakat, melihat kehadiran PWI di kota ini, adalah sebuah keharusan.

"Wartawan PWI yang ada dan tinggal di kota ini merasa kepentingannya tidak terakomodir di PWI yang ada saat ini," ulas IDM.

Artinya, kata dia, para wartawan senior di PWI Padang Pariaman sudah mau membuka diri, mengembangkan sayap dengan lebih luas lagi.

IDM pun memuji eksistensi pengurus PWI saat ini. Di akhir masa baktinya, berhasil merumuskan dan meletakkan pondasi dasar akan kehadiran PWI di Kota Pariaman.

"Ya, rapat pleno beberapa hari lalu berhasil menetapkan tim inisiator yang berjumlah tujuh orang. Tujuh orang ini telah mengakomodir seluruh kubu yang ada dalam PWI Padang Pariaman itu sendiri," kata dia.

Warman menambahkan, bahwa tim ini punya tugas memverifikasi anggota, antara yang tetap di kabupaten atau pindah ke kota.

Sebab, katanya, kalau tak ada yang mau jadi anggota di kota, PWI tidak akan ada pula artinya di buat.

"Sekarang sudah terasa. Meskipun belum ada PWI di Kota Pariaman, tetapi aromanya sudah berhembus. Adanya tim inisiator, tentu ini kekuatan tersendiri akan arti penting PWI, yang pada akhirnya tegak sama tinggi duduk sama rendah dengan organisasi lain di mata pemerintah kota ini," ulas dia. (ad/red)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies