Sigi24.com - Ditengah
melonjaknya kasus positif Covid-19 di Padang Pariaman, daerah itu mendapat
pengakuan dari Satgas Covid-19 Sumbar dan sudah tiga kali berada pada zona
merah. Pemerintah di daerah itu terus mengenjot upaya vaksinasi agar bisa
segera mencapai kekebalan komunal, dengan
menargetkan vaksinasi terealisasi sebanyak 60.523 sasaran.
Vaksinasi massal di berbagai tempat
dilakukan untuk mencapai target tersebut. Bahkan, pemerintah di daerah itu
memperluas cakupan vaksinasi untuk anak-anak berusia 12 tahun hingga 17 tahun
yang telah dilakukan, Sabtu (10/7) di Puskesmas Sungai Limau, Kecamatan Sungai
Limau. Selain vaksinasi di puskesmas-puskesmas relatif mudah dijangkau, vaksinasi
juga dilakukan untuk wilayah pelosok terpencil.
Upaya pemerintah untuk memberikan
vaksinasi kepada masyarakat sudah dilakukan. Namun, masyarakat di daerah itu
masih banyak yang tidak mau di vaksin dengan alasan akan dihadapkan dengan
permasalahan baru pada dirinya.
Sebut saja, Effrina (52) salah satu
kader PKK Korong Sungai Limau, Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau
menyebutkan dirinya banyak menemukan masyarakat Lansia atau pra-lansia yang
tidak mau di vaksin, khawatir terhadap kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
vaksin Astra Zeneca.
“Warga yang tidak mau di vaksin, tidak
pernah mendapat edukasi yang mendidik dari pemerintah setempat, dan khawatir
warga yang memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta, hal ini perlunya memberikan edukasi yang baik kepada warga,” kata Effrina.
Selain itu, sistim informasi dan data
untuk program vaksinasi belum sempurna, dan bahkan kegamangan warga selama ini
yaitu beredarnya informasi (hoaks) di tengah tengah masyarakat setelah di
vaksin akan dihadapkan dengan penyakit yang baru.
“Kendala akses menuju lokasi vaksinasi (bagi lansia) ini menjadi tantangan bagi lansia yang akan mau divaksin," tutup Efferina.
Upaya
vaksinasi agar bisa segera mencapai kekebalan komunal di daerah itu, terpantau
forkopimda Kecamatan Sungai limau melakukan vaksinasi di Puskesmas Sungai Limau
bersama Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmang, Ketua DPRD Arwinsyah, Kepala
Dinas Kesehatan Yutiardy Rifai, serta Ketua GOW Yusnelly Erza Rahmang ikut
memantau pelaksanaan vaksin di daerah itu.
“Alhamdulillah
vaksin ini saya nyatakan halal dan aman, usai dilakukan vaksinasi saya
mempunyai semangat baru dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan,”
kata Wakil Bupati Rahmang, Sabtu (10/7) di Sungai Limau.
Menurutnya,
bahwa vaksin tersebut tidak membahayakan, terbukti setelah divaksin tidak ada
efek sama sekali dan tentunya dengan divaksin Insya Allah dirinya merasa lebih
terlindungi.
“Vaksin sudah
melalui uji BPOM dan MUI dijamin keamanan dan kehalalannya, ini merupakan suatu
bentuk kehadiran negara untuk masyarakat supaya bisa menghakiri Pandemi pandemi
covid-19,” tutupnya.
Ketua DPRD setempat
Arwinsyah menambahkan pihaknya menghimbau kepada masyarakat jangan menelan isu
hoaxs dengan adanya vaksin membahayakan apalagi vaksin ini sudah ada pernyataan
resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa vaksin tersebut halal.
“Hari ini
saya, pak wakil bupati, Forkopimda, semua sudah divaksin. Semua baik-baik saja,
tidak ada masalah. Untuk itu, mari kita dukung bersama upaya pemerintah dalam
mengatasi wabah ini. Tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, dan ayo
ikut vaksin. Semoga wabah ini segera berakhir,” tutup Arwinsyah.
Sementara Kepala
Dinas Kesehatan Padang Pariaman Yutriardi mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelaksanaan
vaksinasi ini untuk mencapai sasaran. Selain itu, di setiap puskesmas yang ada
di daerah ini juga terus upayakan maksimal dengan bantuan personel TNI dan
Polri.
Ia berharap masing-masing puskesmas bisa berinovasi agar vaksinasi ini maksimal " silakan bangun komunikasi dengan Tokoh Masyarakat maupun Wali nagari agar target vaksinasi ini tercapai,” tutupnya. (Suger)