![]() |
| Festival desa kelima Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan yang bertujuan menjaga kelestarian seni budaya. |
JAKARTA - Sigi24.com : Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan kembali menggelar agenda tahunannya, Festival Desa Ke-5, yang bertujuan mulia untuk menjaga kelestarian seni-budaya nusantara dan mengapresiasi nilai-nilai luhur yang hidup di masyarakat desa.
Kegiatan ini diluncurkan secara resmi untuk mengeksplorasi norma dan kearifan lokal, serta menghargai kontribusi para sineas muda dan pegiat desa yang berdampak positif, terutama bagi kaum milenial.
Festival Desa Ke-5 ini memperebutkan Piala Megawati: Kawal Pancasila dari Desa, sebuah simbol penghargaan yang mendorong "Tiga Pilar Partai"—yakni struktural partai, anggota legislatif (DPR/DPRD), dan kepala daerah kader PDI Perjuangan—untuk berpartisipasi aktif.
Rapat Koordinasi Teknis pada Sabtu, 4 Oktober 2025, baik secara daring maupun luring di Taman Suropati, Jakarta, sebagai langkah awal mensukseskan acara yang berlangsung hingga 13 Desember 2025.
Acara ini mengusung tema yang mendalam, yaitu "Di Atas Tanah Kita Berdiri, Dari Desa Kita Mengakar," seperti yang disampaikan oleh Rano Karno selaku Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan. Tema ini meneguhkan kembali arti penting desa sebagai pusat kehidupan bangsa dan kedaulatan rakyat atas tanah. Secara esensial, festival ini bertindak sebagai ruang kebudayaan dan pendidikan politik rakyat.
Melalui kegiatan ini, BKN PDI Perjuangan berupaya mencapai lima tujuan utama: menguatkan kesadaran publik tentang pengelolaan tanah yang adil dan berkelanjutan, menghidupkan ekspresi kreatif sebagai medium perjuangan politik kebudayaan, mendorong solidaritas desa-kota, mengarusutamakan isu Reforma Agraria, dan membangun arsip perjuangan sebagai memori kolektif bangsa.
Aria Bima, Kepala BKN PDI Perjuangan memaparkan, "Festival Desa Ke-5 membuka kompetisi dalam dua kategori: Video dan Puisi, dengan total hadiah mencapai Rp150 juta."
Selanjutnya, "Ketua Dewan Juri untuk kategori Video Kreatif adalah Vivian Idris, sementara Peri Sandi Huizace akan memimpin Dewan Juri Puisi. Batas akhir pengumpulan karya telah ditetapkan pada 4 Desember 2025," pungkas Aria Bima.
Dukungan penuh dari Tiga Pilar Partai di setiap jenjang dianggap sangat penting untuk memaksimalkan partisipasi dan akan menjadi catatan evaluasi kinerja wilayah kerja masing-masing.
Ini menunjukkan bahwa program kebudayaan ini merupakan bagian integral dari strategi perjuangan partai yang berakar kuat pada nilai-nilai dan potensi yang ada di desa-desa seluruh Indonesia. (Ali Akbar)

