Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Budaya Sopan Santun Telah Bergeser, Pentingnya Pendidikan Karakter Berbudaya Minangkabau Dikembangkan

Lubuak Aluang, Sigi24.com--Era globalisasi disertai kemajuan ilmu teknologi kian deras. Tak pelak lagi, telah merambah dari berbagai sisi hidup dan kehidupan ummat. Sehingga terjadi pergeseran nilai-nilai sikap sopan santun di tengah-tengah warga masyarakat. Terutama di kalangan generasi muda yang sangat merisaukan kita semua. 

Keprihatinan itu menjadi bahan pemikiran Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang ketika bincang-bincang dengan Sigi24.com di salah satu pojok Resto Caffe "Samba Anduang" di bilangan Pasa Kandang, Lubuak Aluang, Padang Pariaman, Senin (24/01/22). 

Kegamangan kita terhadap generasi muda ini, ucap Irwandi Sulin yang merupakan salah seorang praktisi pendidikan, maka perlu untuk disikapi secara bijak melalui pendidikan karakter, sopan santun budaya Minang berbalut nuansa Islami.

Ia mengatakan, sejak enam tahun terakhir ini, perkembangan teknologi android dan digital telah merobah cara berpikir masyarakat, terutama anak muda. Hal itu dalam tata krama bersopan santun di tengah-tengah keluarga maupun dalam bermasyarakat. "Kita bukan menolak atas kemajuan teknologi yang sudah trend sebagai kebutuhan," kata dia.

"Tetapi, budaya sopan santun dengan saling hormat-menghormati dan menghargai telah bergeser dalam pergaulan. Sehingga tak ada tercermin saling peduli yang berada di samping, maupun di depannya dari si pemegang teknologi dalam genggaman tersebut, sebagai contoh," ungkap Irwandi Sulin yang juga niniak mamak Nagari Lubuak Aluang itu. 

Menurut dia, menyikapi generasi muda yang akan tumbuh dan berkembang pada sepuluh tahun kedepan ini, sebaiknya tentu tata krama kembali dengan didikan secara terpadu melalui pendidikan umum berbasis Islami dan nilai-nilai ke-Minangan.

Kerisauan terhadap generasi muda yang berada di bangku SD kini, jelas Irwandi, harus diantisipasi sejak dari sekarang kepada sanak kamanakan yang berada di Nagari Lubuak Aluang khususnya, Sumatera Barat pada umumnya. "Hal demikian, apabila kita memperhatikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah Lubuak Aluang sebagai penyangga interland Kota Padang, juga cukup berpengaruh luar biasa masa mendatang," ungkapnya. 

"Sejatinya, generasi muda ini harus disiapkan pengetahuan dan keterampilan melalui lembaga pendidikan umum vokasi terpadu. Yakni dilengkapi program keahlian keterampilan, program tahfidz, tata krama budaya Minang, pepatah petitih, kato pasambahan dan lainnya. Di samping itu, dilengkapi ketangkasan beladiri pencak silat, dan keterampilan memanah serta menunggang kuda," sebut dosen Universitas Tamansiswa Padang itu bersemangat.

Keprihatinan sikap karakter dari Irwandi Sulin itu, juga diperkuat penuturan oleh mantan Widyprada Ahli Madya BP PAUD dan Dikmas Sumatera Barat, Ruswan Tanjung. Berdasarkan pengalaman dia menemui salah seorang pejabat pada suatu daerah.

"Ketika bertemu di ruang kerjanya, kita sedang bicarakan kepada beliau, ia asyik main handphone android, namun kita tetap jua ngomong. Tiba giliran dia bicara, saya main handphone pula, maka lantas ia secara spontan marah. Lanjut, kita balik jawab kepadanya "tadi den mangecek di sinan asyik main handphone, kini den main hape pulo, angku beghang," mana yang tak sopan santun itu," tutur Ruswan Tanjung bercerita pengalamannya yang duduk di samping Irwandi Sulin.

Sementara itu, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuak Aluang Asril Mukhtar Datuak Rangkayo Basa dalam pertemuan diskusi itu mengatakan, sangat mendukung sekali terhadap ide brilian dari Irwandi Sulin Datuak Gadang. 

"Kita pribadi akan siap sedia menyumbangkan pemikiran pada lembaga pendidikan itu nanti, tentang adat salingka Nagari Lubuak Aluang, termasuk tatanan adat yang berkaitan dengan pencak silat, ulu ambek maupun kato pasambahan adat maupun lainnya," tutur Asril Mukhtar yang juga pengacara ini. 

Terakhir, Irwandi Sulin menyebutkan akan mendirikan lembaga pendidikan TK-IT, SD-IT, SMP-IT, SMA/SMK-IT yang bernuasa ke-Minangan tersebut pada lahan tanahnya sendiri yang telah bersertifikat. Gedung sendiri telah punya, rekomendasi untuk pendirian telah dipegang dari Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman maupun Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan Izin operasional dalam proses. Kesemuanya, dibawah naungan Yayasan Sukses Permata Hati (SPH) Sumatera Barat berdasatkan Akte Notaris yang telah terdaftar di Kemenkumham dan punya NPWP.

"Rencana pembelajaran akan di mulai tahun pelajaran 2022/2023 mendatang. Penerimaan murid atau siswa juga terbatas, disebabkan hanya sebanyak 25 siswa per-kelas nantinya. Kita betul-betul membentuk siswa yang mandiri, hafidz, sopan santun, ahli bela diri pencak silat, pidato adat (kato pasambahan), pintar menugang kuda serta mahir memanah," kata Irwandi Sulin bersemangat untuk merealisasikan konsepnya tersebut. (saco)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies